“Rupanya kau yang telah mengadu domba Klan Light Ninja dengan klan asura” ucap Agoess sennin lagi kearah Bintang. “Hanya kematianmu yang bisa membayar semuanya” ucap Agoess sennin lagi.
“Serang dia Stoor!” perintah Agoess sennin lagi.
“Ghraaghhhhh!” Stoor mengeluarkan suara dahsyatnya yang menggelegar, dan ; “Wussshhhh!” Stoor kembali melayangkan serangan gelombang api dahsyat dari mulutnya, menyerang kearah King dengan sangat dahsyatnya.
“Gggraaauuummmm!” King tak mau kalah, dengan auman super dahsyatnya, King mengirimkan gelombang angin dahsyat menuju kearah gulungan api dahsyat milik Stoor, hingga ;
“Bllesssshhhhh!” gelombang api dahsyat bertemu dengan gelombang angin dahsyat, hasilnya ;
“Buuummm....buuummm...bummmm...!”
Rentetan ledakan panjang dan beruntun langsung terjadi. Tapi serangan Stoor tak berhenti disitu saja, dengan gesit, Stoor lan
Bintang terlihat terdiam mendengarkan hal itu. Sejenak Bintang memandang kearah Stoor dan Kitsuni yang ada dibawah.“Baiklah.. Sku akan ikut membantumu King!” ucap Bintang lagi.“Zzzeggghhhhhh!” King mulai menghimpun tenaga terakhirnya untuk mengerahkan bijuu dama merah hitam yang menyala-nyala dengan kilatan-kilatan petir di dalamnya.Bintang sendiri kini tampak merapatkan kedua tangannya membentuk mudra dan tubuh Bintang tiba-tiba saja mengeluarkan aura keemasan, bahkan aura keemasan itu menjalar kerambutnya. Simbol bulan ditangan kanan, matahari di tangan kiri terlihat bersinar cukup terang untuk sesaat. Kedua mata Bintang tampak tertutup dan begitu terbuka, kedua bola mata Bintang terlihat sudah berubah menjadi keemasan. Inilah wujud Cermin Agung Matahari Rembulannya yang sudah mencapai tahap sempurna. Perlahan Rambut emas Bintang tampak berdiri dan bersinar terang, kedua tangan Bintang yang masih merapat didepan dad
Keadaan alam benar-benar hancur berantakan, saat Bintang memandang keatas, hanya terlihat sosok Agoess sennin yang masih berdiri mengambang diudara. Bintang menyipitkan pandangan untuk melihat lebih jelas sosok Agoess sennin yang tampak memegang sebuah benda yang mengeluarkan sinar keemasan, benda yang sangat mirip dengan mutiara atau biji kristal yang mengeluarkan cahaya keemasan.Dan Agoess sennin terlihat menelannya.“Plasshhh!” tiba-tiba saja sosok Agoess sennin memancarkan cahaya keemasan yang amat terang benderang, begitu terangnya sampai-sampai Bintang cukup merasakan silaunya hingga harus menyipitkan pandangannya. Bintang melepaskan energi pelindung Jubah Sakti Sembilan Dewanya.“Ghraaghhhhh!” wajah Bintang berubah saat melihat tiba-tiba saja Agoess sennin mengeluarkan ruangan dahsyat seperti raungan seekor naga.“Jadi inikah yang disebut Śarīra...” sebuah suara kembali mengejutkan Bintang, saat Bintang
Melihat ketiga orang didekatnya telah mengerahkan kekuatan penuhnya, Bintangpun tak ingin ketinggalan. Tubuh Bintang tiba-tiba saja mengeluarkan aura keemasan, bahkan aura keemasan itu menjalar kerambutnya. Simbol bulan ditangan kanan, matahari di tangan kiri terlihat bersinar cukup terang untuk sesaat. Kedua bola mata Bintang terlihat sudah berubah menjadi keemasan. Bintang sudah berubah dalam mode Cermin Agung Matahari Rembulannya.Kini ke-4nya mengeluarkan aura dahsyat dari sekujur tubuh mereka, aura dahsyat itu membuat tempat itu bergetar dengan sangat hebat. Bebatuan yang ada ditempat itu tampak terangkat keudara, udara seakan berhenti berhembus, keempatnya masih menghimpun tenaga dahsyat masing-masing.“Wesshhh...!” tiba-tiba saja sosok Agoess sennin sudah mendahului berkelebat kearah Bintang. Gerakannya begitu cepat hingga menyamai kecepatan cahaya.“Weesshhhh!” tapi gerakan Agoess sennin tertahan saat sesosok bayangan ber
Dhuar !! Dhuar !! Dhuar !! Dhuar !! Dhuar!Pertarungan Bintang dan Tomeo terus berlangsung dengan sengit, setiap serangan Tomeo mengandung ledakan yang cukup dahsyat untuk menghancurkan apa saja yang disentuhnya. Sosok Tomeo yang lebih mirip rubah daripada manusia terlihat bergerak lincah memburu sosok Bintang kesana kemari. Bahkan kedua kuku tangan Tomeo sudah berubah menjadi panjang dan runcing, Bintang masih terlihat dengan tenang menghindari setiap serangan yang dilancarkan oleh Tomeo kepadanya.Pada satu kesempatan, Bintang melompat tinggi keudara, tapi Tomeo tidak membiarkan hal itu terjadi begitu saja. Tiba-tiba saja ;“Wuuuttt ...wuuttt...wuuuttt!” kesembilan ekor yang ada dibokong Tomeo memanjang dan langsung menyerang kearah Bintang dengan dahsyat.“Golok Emas, heaa!” Bintang mengibaskan kedua tangannya“Wuuutt....wuuuttt.....wuuutttt!”Dari kibasan tangan Bintang keluar sinar berbentuk
“Winggssss!” diatas telapak tangan kiri Bintang muncul sebuah pusaran chakra besar yang mengelilingi sebuah bola energi berwarna merah keemasan, pusaran chakra membentuk matahari rasenshuriken yang mengeluarkan hawa panas yang luar biasa panasnya, berputar dengan sangat cepat laksana gasing. Inilah jurus Keagungan Mentari dari Cermin Agung Matahari Rembulan.“Winggssss!” diatas telapak tangan kanan Bintang muncul sebuah pusaran chakra besar yang mengelilingi sebuah bola energi berwarna biru, pusaran chakra membentuk bulan rasenshuriken yang mengeluarkan hawa hawa dingin yang luar biasa menusuk tulang, berputar dengan sangat cepat laksana gasing. Inilah jurus Keagungan Bulan dari Cermin Agung Matahari Rembulan.“Werrrrr...!” Tomeo melepaskan bijuu dama yang ada diekornya, melesat cepat kearah Bintang. Hawa panas langsung menyebar.Bintangpun menyadari kalau biju
Bintang melompat turun dengan ringannya kedalam lubang besar tersebut dan turun tepat disamping Tomeo. sesaat terlihat keadaan Tomeo yang sangat parah, nafasnya sudah tinggal satu satu, sekali lihat saja Bintang tahu kalau lawannya takkan selamat dari keadaannya yang sangat terluka parah saat ini, bahkan Bintang hanya sedikit merasakan energi kehidupan dari sosok Tomeo.Tomeo sendiri secara perlahan membuka kedua matanya, dapat dilihatnya sosok lawannya telah berdiri didekatnya, Bintang sendiri terlihat berjongkok disebelah Tomeo.“Kkk.. kau benar...benar hebat! sudah.. lama... aku mencari lawan sepertimu !” ucap Tomeo lagi dengan terbata-bata.Bintang mengulurkan tangannya dan memegang pundak Tomeo, Bintang menyalurkan hawa murninya untuk memberikan sedikit kekuatan pada diri Tomeo. Tomeo yang merasakan hal itu terlihat tersenyum getir.“Bb...bolehkah aku tau namamu?” tanya Tomeo lagi.“Namaku Bintang” jawab Bin
DAHSYATNYA pertarungan yang terjadi antara Bintang dan Tomeo, juga terjadi pada pertarungan Dewa Iblis dan Agoess sennin. Begitu sengitnya pertarungan keduanya sampai-sampai keduanya tak sadar sudah menjauhi tempat pertarungan Bintang dan Tomeo.Entah sudah berapa puluh jurus keduanya bertarung, hingga pada suatu ketika sosok Agoess sennin dan Dewa Iblis sama-sama melompat mundur kebelakang.Agoess sennin dengan pancaran mataharinya yang membuat tubuhnya berpedar dengan sinar keemasan dan Dewa Iblis dengan kung fu pengubah ototnya yang membuat tubuh Dewa Iblis berpedar dengan aura hitam pekat.“Luar biasa energi kekuatan ini!” batin Dewa Iblis mengagumi energi yang kini ada di dalam dirinya, begitu kuat seakan tak terbendung. Dewa Iblis Awan Api dengan kekuatan King Singa Perkasa yang ada di dalam dirinya ditambah dengan kekuatan kung fu pengubah otot yang dahsyat membuat sosok Dewa Iblis tampil dengan aura mengerikan.Sedang
Saat sore sudah datang menjelang, sepasang muda mudi ini tampak tiba digerbang sebuah kota kecil, tapi penduduknya terlihat cukup ramai, ini dapat terlihat dari orang-orang yang tampak berdiri dijalan keluar dari rumah dan menatap ke suatu arah. Arah itu adalah arah ledakan maha dahsyat yang kian sering terdengar dan terlihat dari kejauhan. Ledakan yang getarannya hingga sampai ke kota kecil itu. Banyak orang-orang yang menduga kalau ledakan itu berasal dari sebuah pertarungan dahsyat. Dan dugaan itu tidak salah, karena memang ledakan-ledakan dahsyat yang menggetarkan itu berasal dari pertarungan Dewa Iblis dan Agoess sennin. Sepasang muda mudi yang tak lain adalah Bintang dan Roro Putri Srikandi tampak turun dari kudanya dan mulai berjalan memasuki kota kecil tersebut, hampir seluruh penduduk kota kecil itu tampak keluar dari rumah mereka menatap kearah ledakan yang jauh terjadi, sesekali terasa getaran dengan skala kecil terasa sampai ke kota kecil itu. “Dinda.. Sementara malam ini