Pendekar Naga Petir

Pendekar Naga Petir

last updateLast Updated : 2025-10-13
By:  sopheliaUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
10Chapters
15views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Di sebuah desa kecil di kaki gunung pada galaksi terendah, lahir seorang bayi yang menggemparkan seluruh sembilan galaksi. Langit mendadak gelap, petir mengguncang jagat, dan seekor naga berkepala empat bermata dua belas muncul, hanya untuk lenyap masuk ke tubuh bayi itu. Fenomena itu membuat para penguasa galaksi tertinggi gemetar ketakutan—karena bayi itu terlahir dengan garis darah ilahi yang tak tertandingi. Bayi itu bernama Qin Shan, putra dari sepasang kultivator hebat yang bersembunyi dari musuh klan mereka. Namun, takdir Qin Shan berbeda dari siapapun. Ia memiliki empat garis darah ilahi—Naga Petir, Matahari, Bulan, dan Bintang—dan empat dantian sejak lahir. Segel darahnya membuatnya tampak biasa di mata orang lain, sampai suatu hari ia menemukan harta peninggalan pendekar kuno. Di situlah ia mendapatkan dua warisan yang akan mengubah hidupnya: Kultivasi Semesta, teknik misterius yang bisa menyedot energi dari segala arah. Kultivasi Fisik Dewa Perang, jalan keras untuk menempa tubuh menjadi wadah yang tak tergoyahkan. Namun kekuatan besar datang dengan harga besar. Untuk melangkah satu tingkat kecil saja, Qin Shan membutuhkan lima kali lebih banyak sumber daya daripada kultivator biasa. Apa yang bagi orang lain cukup untuk satu sekte besar, baginya hanyalah langkah kecil. Qin Shan tak gentar. Dengan Batu Teratai Ilahi yang menyatu dengan tubuhnya—sebuah dunia mini yang bisa ditinggali manusia, ditanami herbal, dan kelak menjadi surga kultivasi—ia mulai menapaki jalan penuh darah dan pengorbanan. Musuh-musuh yang tamak datang satu per satu. Dari perantau hina, sekte kecil, hingga penguasa galaksi. Namun di tiap pertarungan, Qin Shan bukan hanya berjuang untuk bertahan, tapi juga menguat, melampaui batas, dan menorehkan jalannya sendiri. Dari galaksi terendah, ia akan menantang langit, menembus sembilan galaksi, dan melangkah ke dunia surgawi, dunia Dao, hingga dunia Tao. Dengan empat garis darah ilahi, tubuh surgawi, mata ilahi, dan tekad baja—nama Qin Shan akan mengguncang semua dunia.

View More

Chapter 1

Kelahiran Sang Pewaris Langit

Malam yang biasanya tenang mendadak berubah menjadi lautan kegelapan mencekam. Angin meraung, guntur bergemuruh, dan petir menyambar-nyambar tanpa henti. Suara dentuman begitu kuat hingga tanah bergetar seolah hendak pecah.

Di desa kecil di kaki gunung, orang-orang berhamburan keluar dari rumah mereka. Wajah pucat, mata penuh ketakutan.

“Ya Dewa… apa ini akhir dunia?” bisik seorang lelaki tua sambil memeluk cucunya erat.

“Lihat langit itu! Petirnya bukan warna biru atau ungu… tapi keemasan!” teriak seorang pemuda.

“Tidak… tidak mungkin! Itu petir langit ilahi! Itu tak pernah muncul sejak zaman leluhur!” seru tetua desa, suaranya bergetar.

Di udara, aliran energi menekan begitu kuat hingga anak-anak menangis dan hewan-hewan bersembunyi ketakutan. Tapi tak seorang pun tahu, di balik badai petir itu, takdir besar sedang terbentuk.

Sementara itu, di rumah kayu sederhana di tengah desa—

“AAAHHH!” jerit seorang wanita menggema dari dalam ruangan.

“Xue’er, bertahanlah! Sedikit lagi!” ujar seorang pria muda dengan wajah tegang. Tubuhnya dipenuhi keringat, tapi matanya penuh kasih dan kekhawatiran. Ia adalah Qin Yuan, kepala keluarga muda dari garis utama klan kecil di wilayah itu.

Seorang dukun wanita tua di sampingnya berteriak, “Dorong lagi! Aku bisa lihat kepalanya!”

Li Xue, istrinya, menggigit bibir hingga berdarah, tangannya mencengkeram kuat lengan suaminya. “Yuan… aku… aku bisa merasakan… sesuatu yang besar… turun dari langit…”

Qin Yuan menatap istrinya tajam. “Jangan bicara dulu! Fokuslah, Xue’er!”

Tangis bayi akhirnya pecah. Tapi bersamaan dengan itu, seluruh langit di atas desa menyala terang—petir yang tadinya mengamuk tiba-tiba berhenti. Semua orang terdiam. Petir yang sebelumnya menembus awan kini membentuk bentuk aneh… seekor naga.

Bukan naga biasa. Tubuhnya sebesar gunung, sisiknya bersinar keemasan, dan dari tubuhnya keluar percikan petir yang seperti hujan cahaya.

“NA… NAGA! Lihat itu!” seseorang di luar rumah menjerit.

“Empat… empat kepala! Dan dua belas mata!? Itu naga ilahi!” seru tetua desa sampai lututnya lemas.

Langit seluruh dunia bergetar. Petir menyambar tanpa suara, tapi tekanan energinya membuat galaksi lain turut merasakan gejolak. Di istana raja galaksi, di ruang meditasi para leluhur abadi, di kerajaan-kerajaan jauh—semua merasakan hal yang sama.

“Apa ini? Apakah ada makhluk ilahi yang turun ke dunia fana?” ujar seorang kaisar surgawi, matanya menyipit.

“Kekuatan ini… bahkan melampaui dewa naga!” jawab yang lain dengan nada gemetar.

Namun, sebelum siapa pun sempat bertindak, naga itu tiba-tiba menundukkan kepala dan lenyap—melesat turun menuju rumah kayu tempat bayi itu lahir.

Cahaya menyilaukan memenuhi ruangan. Qin Yuan hampir kehilangan keseimbangan.

“Apa yang—!? Tidak mungkin!”

Dari tubuh bayi mungil di pelukan Li Xue, cahaya keemasan menyala terang. Udara di sekitarnya mendidih. Petir berputar lembut di udara, lalu menyatu ke tubuh mungil itu—bersamaan dengan sosok naga tadi.

“Yuan…” suara Li Xue lemah. “Apa yang terjadi… dengan anak kita?”

Qin Yuan menatap bayi itu lama, matanya membulat tak percaya. “Dia… dia menyerap naga itu… semua petir langit… masuk ke tubuhnya.”

“Tidak mungkin,” gumam dukun tua di sudut ruangan. “Itu… itu kekuatan yang bahkan kaisar abadi pun tak sanggup menahan!”

Tangisan bayi berhenti. Di wajah mungilnya muncul senyum lembut, dan cahaya keemasan menyelimuti seluruh tubuhnya.

Lalu sesuatu yang lebih mencengangkan terjadi—langit yang tadinya gelap kembali cerah, dan untuk pertama kalinya dalam sejarah, matahari, bulan, dan bintang bersinar bersamaan.

“Lihat ke langit!” teriak seseorang dari luar. “Tiga cahaya surgawi muncul sekaligus!”

Qin Yuan mendongak, wajahnya berubah serius. “Tiga cahaya… matahari, bulan, dan bintang… berkumpul di satu titik.” Ia menatap anaknya lagi. “Apa mungkin… semuanya terserap ke tubuhnya?”

Li Xue menatap suaminya dengan wajah ketakutan. “Yuan, apakah… apakah anak kita akan baik-baik saja?”

Qin Yuan memegang tangan istrinya, mencoba menenangkan. “Tenanglah. Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi aku yakin… dia bukan bayi biasa.”

Bayi itu menatap mereka dengan mata berwarna emas terang, seperti dua potongan matahari kecil.

Keesokan harinya, badai sudah mereda, tapi dunia belum sepenuhnya tenang. Qin Yuan membawa Li Xue dan bayinya menuju gua rahasia di balik gunung.

“Yuan, ke mana kita pergi?” tanya Li Xue dengan napas terengah.

“Ke tempat yang aman,” jawabnya singkat. “Aku harus memastikan sesuatu.”

Gua itu dipenuhi ukiran kuno dan formasi spiritual yang memantulkan cahaya redup. Di tengah ruangan berdiri sebuah altar batu dengan harta kuno berbentuk mangkuk kristal besar—Alat Uji Garis Darah Kuno—warisan keluarga dari era abadi.

“Ini…” Li Xue menatap benda itu dengan mata lebar. “Kau ingin mengujinya?”

Qin Yuan mengangguk. “Aku harus tahu siapa—atau apa—anak ini.”

Dengan hati-hati, ia meletakkan bayi itu di atas wadah tersebut.

Sesaat hening… lalu—BOOM!

Cahaya menyilaukan meledak ke seluruh penjuru gua. Simbol-simbol kuno berputar cepat di udara. Formasi di dinding bergetar, lalu mulai retak.

“Yuan! Apa yang terjadi!?” jerit Li Xue.

“Dia… dia menghancurkan alatnya!” Qin Yuan mundur dengan wajah pucat.

Benda suci yang seharusnya abadi—retak, lalu hancur berkeping-keping.

Ledakannya memicu gelombang energi yang menyapu gunung. Suara gemuruh terdengar sejauh ribuan mil. Desa di bawah ikut berguncang, dan di kejauhan, beberapa kultivator kuat yang tengah bermeditasi langsung terbatuk darah.

“Tidak mungkin…” Qin Yuan memeriksa bayi itu lagi. “Dia… dia bukan hanya menyerap naga petir.”

“Apa maksudmu?” tanya Li Xue khawatir.

Qin Yuan menatap bayi itu dengan wajah antara kagum dan takut. “Dia punya empat garis darah berbeda… naga petir, matahari, bulan, dan bintang. Empat dantian terbentuk di dalam tubuhnya.”

“Empat dantian?” Li Xue membeku. “Tapi itu… mustahil…”

“Ya,” jawab Qin Yuan pelan. “Bahkan leluhur abadi pun hanya punya satu inti energi. Tapi dia… dia memiliki empat.”

Qin Yuan mengangkat tangannya, dan seberkas cahaya spiritual muncul, menyorot tubuh bayi. Cahaya itu menyingkap kekuatan tersembunyi dalam tubuh kecil itu.

“Ranah Leluhur Bela Diri… tingkat dua,” bisiknya tak percaya. “Dia lahir dengan kultivasi setinggi itu.”

Li Xue menatap anaknya dengan mata berkaca. “Yuan… apakah ini berkah atau kutukan?”

Qin Yuan terdiam lama, lalu berkata, “Bisa jadi keduanya.”

Ia mengambil napas panjang, lalu mengeluarkan sebuah buku kuno dari cincin penyimpanannya. Sampulnya hitam pekat dengan simbol bintang di tengahnya.

“Buku itu… bukankah itu…?” tanya Li Xue terkejut.

“Ya,” jawab Qin Yuan. “Pusaka keluarga kita. Kitab Kultivasi Semesta. Teknik yang bahkan para dewa pun tidak mampu menembusnya sepenuhnya.”

Ia menatap bayi itu dan berbisik lembut, “Shan’er… suatu hari nanti, kalau kau sudah cukup kuat, kitab ini akan jadi penuntunmu.”

Li Xue menyentuh pipi bayinya. “Kau akan membawa cahaya baru ke dunia ini, Nak…”

Tapi Qin Yuan tahu, cahaya besar selalu menarik bayangan besar pula.

Ia menatap ke arah mulut gua. “Kita harus menyegel kekuatannya dulu.”

Ia mengeluarkan artefak berbentuk batu giok transparan. “Ini adalah Harta Penyembunyi Esensi. Dengan ini, semua energi dan garis darahnya akan tersegel sampai waktu yang tepat.”

Cahaya lembut keluar dari batu giok itu, menyelimuti tubuh Qin Shan. Aura besar yang tadi bergetar kini menghilang, digantikan dengan keheningan.

Li Xue tersenyum lega. “Sekarang dia… terlihat seperti bayi biasa.”

Qin Yuan memandangi wajah kecil itu dengan senyum getir. “Itu yang kuinginkan.”

Ia berjongkok, menatap langsung ke mata anaknya yang mulai terpejam. “Shan’er… kau akan membawa badai besar ke dunia ini. Tapi ingatlah, selama ayah dan ibumu masih hidup, tak akan ada yang bisa menyentuhmu.”

Li Xue menatap suaminya lembut. “Kau yakin akan meninggalkan kami untuk melanjutkan kultivasi?”

Qin Yuan menatap jauh ke dalam gua yang gelap. “Aku harus. Dunia ini akan berubah begitu dia tumbuh. Aku perlu kekuatan untuk melindunginya.”

Ia mendekat, mencium kening Li Xue dan anaknya. “Jaga dia untukku.”

Li Xue menggenggam tangannya. “Kembalilah… sebelum semuanya terlambat.”

Qin Yuan tersenyum samar. “Aku berjanji.”

Ia melangkah pergi, dan bayangannya lenyap dalam kegelapan gua.

Malam itu, langit kembali tenang. Tapi di balik ketenangan itu, seluruh alam semesta seakan tahu—telah lahir seorang bayi yang kelak mengguncang semua dunia.

Qin Shan, pewaris empat garis darah ilahi, bayi yang lahir di bawah teriakan naga langit.

Dan dengan kelahirannya, takdir dunia mulai bergerak.

 

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
10 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status