MALANG tak dapat ditolak. Untung tak dapat diraih. Malam itu kapal yang ditumpangi oleh Cakra, Buana, Rajo Mudo Basa dan Putri Aurelie tiba-tiba saja mogok ditengah lautan.
“Aduh sial, ternyata bahan bakarnya habis” ucap Buana yang sejak tadi memeriksa keadaan kapal tersebut untuk mencari apa yang salah.
“Ini gawat, kita sedang berada ditengah lautan” ucap Cakra lagi.
Semua terdiam. Hanya Putri Aurelie yang terlihat seperti tengah memikirkan suatu rencana.
“Sebaiknya kita beristirahat dulu malam ini, besok kita pikirkan jalan keluarnya” ucap Cakra lagi, dan semua tampak setuju dengan keputusan itu.
Malam itu, merekapun beristirahat diatas kapal yang terombang ambing ditengah lautan.
Keesokan harinya.
“Adiak!” terdengar suara keras Rajo Mudo Basa yang membangunkan Cakra dan Buana.
“Adiak Aurelie!” kembali terdengar suara keras Rajo Mudo Basa, kali ini terlihat sosok Raj
Begitu naik kedaratan setelah memastikan aman, Putri Aurelie langsung menatap keadaan disekitarnya, dan wajah Putri Aurelie langsung berubah melihat ratusan sosok yang terkapar disana sini. Putri Aurelie meyakini kalau mereka yang terkapar itu adalah komplotan Iblis Bangkai.“Hebat, seorang diri kakang prabu bisa mengalahkan mereka semua” batin Putri Aurelie lagi.Putri Aurelie mengedarkan pandangannya kesekeliling seperti mencari sesuatu.“Dimana kakang prabu?” batin Putri Aurelie tidak menemukan Bintang yang dicarinya.“Kakang !” Putri Aurelie berteriak cukup keras.“Kakang!” Putri Aurelie kembali berteriak cukup keras.“Aku disini putri!” tiba-tiba saja terdengar suara dipendengaran Putri Aurelie. Putri Aurelie langsung memalingkan pandangan kearah asal suara yang berasal dari balik sebatang pohon besar. Dengan langkah cepat Putri Aurelie mendekati pohon besar itu.“
Saat gigitan pertama masuk, wajah Putri Aurelie berubah.“Wah.. Lezat sekali ya kang” ucap Putri Aurelie lagi seraya kembali mengunyah lebih banyak.“Putri pasti belum pernah makan dialam bebas seperti ini ya?” ucap Bintang lagi.“Benar kang.. ini pertama kalinya”“Oh ya, kakang jangan panggil putri, tuan putri. Panggil saja Aurelie..” ucap Putri Aurelie lagi kepada Bintang.Selanjutnya keduanya lebih banyak diam seraya terus menyantap ayam panggang ditangan masing-masing. Walau sesekali Putri Aurelie terlihat mencuri-curi pandang kearah Bintang.“Kakang lagi dalam masa penyembuhan, kenapa pergi keluar mencari makan tidak membangunkan Aurelie, biar Aurelie saja seharusnya yang tadi mencarikan makan” ucap Putri Aurelie lagi setelah selesai makan.“Emang berani?” tanya Bintang tiba-tiba.“Ya.. tidak berani sih” ucap Putri Aurelie lagi. Bintang ter
Dinginnya malam membuat sosok Putri Aurelie meringkuk kedinginan diatas ranjang. Putri Aurelie terbangun saat merasakan sesuatu yang hangat menutupi tubuhnya.“Kakang” ucap Putri Aurelie tersenyum saat melihat Bintang yang tengah menyelimuti dirinya dengan jubahnya.“Oh maaf, maaf sudah membangunkanmu, Aurelie” ucap Bintang gugup.Putri Aurelie tampak bangun dari rebahannya, entah disengaja atau tidak, justru disaat bangkit, wajah Putri Aurelie dan Bintang menjadi begitu sangat dekat sekali. Bahkan desah nafas keduanya terasa diwajah masing-masing. Keduanya-duanya terlihat saling menatap satu sama lain. Saat itulah Bintang mulai merasakan ada getar-getar nafsu yang kian menggelora di dalam benaknya. Putri Aurelie memang cantik, bahkan terlalu cantik untuk gadis seusianya. Entah berawal dari mana hal ini terjadi. Tangan Bintang bergerak memegang lengan tangannya, Putri Aurelie mulai memandangnya dengan penuh rasa malu. Bintang mendekatkan
Tempat kediaman Iblis Bangkai. Putri Aurellya tampak tak henti-hentinya menangis, membayangkan nasib naas yang akan menimpanya malam ini. Apalagi saat mengingat kata-kata Iblis Bangkai kemaren kepadanya.“Aku memiliki ramuan yang akan membuatmu bertekuk lutut dihadapanku putri, kau pasti akan memohon-mohon padaku untuk tidur denganku. Ha ha ha...!” ucap Iblis Bangkai yang membuat Putri Aurellya tak henti-hentinya menangis menyesali nasib yang menimpanya.Sementara itu tak jauh dari sosok Putri Aurellya yang terikat, tampak Iblis Bangkai yang tengah sibuk membuat ramuan.Tok...tok...tokkTiba-tiba saja terdengar suara pintu digedor dengan keras. Iblis Bangkai segera menghentikan pekerjaannya dan menatap kearah pintu.“Masuk!” Ucap suara angker Iblis Bangkai.Tak lama kemudian, beberapa orang laki-laki bertampang sangar tampak masuk, mereka membawa sesosok tubuh yang tampak digotong.“Siapa dia?”
PUTRI AURELLYA dibawa oleh Bintang menjauh dari markas Iblis Bangkai menuju kesebuah tempat.“Kakak Aurellya!” terdengar sebuah suara yang langsung menyadarkan Putri Aurellya yang segera memalingkan pandangannya dari pondongan Bintang. Di kejauhan terlihat sosok gadis jelita.“Aurelie..” ucap Putri Aurellya mengenali sosok gadis yang tengah melambai kearahnya, tak lama kemudian Bintang sudah tiba dihadapan Putri Aurelie. Bintang segera menurunkan Putri Aurellya dalam pondongannya. Putri Aurelie segera mendekat.“Kakak Aurellya”“Aurelie..”Kedua kakak beradik ini saling berpelukan erat satu sama lain. Cukup lama keduanya saling berpelukan melepas rindu. Hingga ;“Kakang!” terdengar Putri Aurelie mengeluarkan ucapan, hingga membuat Putri Aurellya yang segera merenggangkan pelukan mereka.“Kakang mau kemana?” tanya Putri Aurelie lagi.Putri Aurellya tampak me
“Mundur semua!” teriak Iblis Bangkai lagi, dengan serta merta para anak buah Iblis Bangkai yang masih tersisa puluhan itu langsung melompat mundur. Karena mereka sendiri sudah kecapaian menghadapi lawannya yang begitu sangat hebat bagi mereka, bahkan terlalu hebat.“Gunakan bom pelemah tenaga!” teriak Iblis Bangkai lagi, beberapa orang anak buah Iblis Bangkai tampak mengeluarkan bola-bola berwarna merah dari balik pakaian mereka, dan ;Wuutt !! Wuutt !! Wuutt !! Wuutt !!Mereka langsung melemparkan bola berwarna merah itu kearah Bintang, dan ;Duarr ! Duarr ! Duarr ! Duarr !Bola-bola itu langsung meledak begitu menyentuh tanah hingga menciptakan kabut tebal berwarna merah yang langsung menutupi tubuh Bintang, dengan racun pelemah tenaga ini pula kemaren mereka bisa menangkap Bintang.Datuk Rajo Bijayo yang melihat hal itu, segera memerintahkan para senopati untuk masuk kedalam pertempuran.“Tunggu datuk,
Semua terkejut, semua terpana melihat kearah Iblis Bangkai yang terkapar ditanah, sosoknya sudah kembali ke ukuran normal. Untuk sesaat sosok Iblis Bangkai tak bergerak ditempatnya.“Kurang ajar!!” tiba-tiba saja sosok Iblis Bangkai berteriak dengan keras seraya bangkit dari tempatnya, Bintang sendiri cukup kaget melihat Iblis Bangkai yang masih mampu bangkit setelah menerima pukulan Pemecah Karangnya dengan dua tangan.“Akan kubuat kau mati dengan ilmu sejuta racunku ini.” ucap Iblis Bangkai lagi seraya mengangkat kedua telapak tangannya keatas.Blassshhhh!Tiba-tiba saja dikedua telapak Iblis Bangkai yang menghadap keatas, muncul sebuah cahaya hijau yang membentuk gelembung besar, dimana didalam gelembung tersebut terlihat kabut berwarna merah kehitam-hitaman. Semakin lama gelembung itu semakin membesar.Dan yang lebih mengejutkan lagi, tiba-tiba saja seluruh gerombolan Iblis Bangkai yang ada ditempat itu
Sementara itu rombongan Putri Aurellya, Putri Aurelie dan yang lain sudah naik keatas kapal, tapi semuanya tidak beranjak pergi meninggalkan tempat itu, semuanya terlihat menunggu, sementara itu dikejauhan, komplotan Iblis Bangkai tampak telah pergi meninggalkan Pulau Bangkai dengan berbagai jenis kendaraan laut.“Sepertinya ajian sejuta racun ini sangat dahsyat sekali, sampai-sampai para komplotannya saja ikut takut pergi meninggalkan pulau ini” ucap Datuk Rajo Bijayo lagi memperhatikan kapal-kapal yang pergi meninggalkan Pulau Bangkai itu.“Kita sendiri bagaimana datuk, apakah kita juga harus pergi sekarang dari pulau ini?” tanya salah seorang senopati lagi.“Tidak, kita tunggu gusti prabu!” ucap Putri Aurelie tiba-tiba hingga mengejutkan semua orang, termasuk Rajo Mudo Basa yang saat itu ada didekatnya.Seeerrr!Tiba-tiba saja sosok Bintang sudah muncul dihadapan mereka.&ldqu