Share

Musibah Selanjutnya

Author: Stary Dream
last update Last Updated: 2025-12-13 09:24:37

Pukul 11 siang barulah Adit sampai ke kantor dengan wajah bahagia. Telat 3 jam baginya tak masalah, toh dia juga sudah izin tadi.

"Dit.. di panggil pak Riko." Tegur salah satu karyawan.

"Ada apa?"

"Kurang tahu."

Adit lalu menuju ke ruangan Pak Riko yang dimaksud.

"Siang, pak." Sapa Adit sopan setelah mengetuk pintu.

"Duduklah dulu."

Riko membenarkan kacamatanya yang melorot dan memandang Adit.

"Kau baru datang?"

"Iya. Tadi saya berobat dulu. Sudah beberapa hari ini saya batuk lagi. Lalu setelahnya ke toko sebentar."

"Ada urusan apa kau ke toko?"

"Saya hanya ingin melihat barang saja, pak."

Riko sampai berdecak. "Itu bukan tugasmu, kenapa kau merepotkan diri?"

Sementara Adit hanya diam, tak mau menjawab. Jelas kedatangannya ke toko hanya untuk melihat Kayra. Oleh karena sering datang, ia tak bisa berbohong. Apalagi pegawai toko yang lain juga mengenalnya.

"Ini surat untukmu."

Adit menerima sebuah surat yang dibubuhi tulisan tangan.

"Surat.. pemecatan??" Tanya Adit tak percaya. "Maksud
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Dyah Wiryastini
Udah penyakitan msh selingkuhhh
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Ku Kejar Cintamu, Kau Kejar Cintanya   Minta Bantuan

    Dua pria ini saling melirik ketika masuk ke sebuah rumah mewah. Rumah yang dibentengi oleh pagar menjulang dimana ada taman seperti hutan mini di dalamnya."Kau tidak akan menjebak kami, kan?" Tanya salah satu di antara mereka."Kalian takut?" Tanya Dyandra.Pria tersebut berdecak."Jangan bercanda. Kalau kau berani mengerjai kami, aku tak segan lagi menghabisimu."Dyandra hanya menggeleng sinis."Ternyata kalian bukan hanya peminjam uang, tapi juga seorang penjahat."Pria tersebut ingin menjawab lagi tapi dicegah oleh temannya. Lebih baik tak usah meladeni ucapan wanita, fokus dan waspada saja. Siapa tahu wanita muda ini memang memasang perangkap disana.Setelah melewati hutan mini sepanjang 50 meter, barulah rumah megah ini terlihat."Rumah siapa ini?" Tanya pria itu lagi."Aku tidak tahu.""Apa?" Keduanya sontak kaget.Tak lama ada penjaga yang keluar, Dyandra lalu turun dan berbincang sebentar. Tujuan Dya kemari hanya untuk bertemu seseorang dan meminta bantuan. Rupanya, Dya malah

  • Ku Kejar Cintamu, Kau Kejar Cintanya   Kayra Hamil

    "Ka-kayra.."Adit sampai terbata mengucapkan mama wanita ini."Kenapa kamu disini?""Aku ingin bicara denganmu." Ucap Kayra sambil merengek.Astaga! Adit langsung menoleh ke belakang dimana Dyandra juga tengah menatapnya. Dengan bobotnya, Adit berusaha menutupi Kayra agar tak terlihat."Kemari."Adit menutup pintu dan membawa Kayra menyingkir."Ada apa denganmu? Kamu mengikutiku?" Tanya Adit dengan nada kesal."Itu karena ada yang ingin aku sampaikan padamu.""Apa lagi, Kayra? Hubungan kita sudah lama selesai. Kamu sendiri yang memutuskannya!""Itulah kebodohanku, Adit!" Ucap Kayra menahan tangis. "Tanpa pikir panjang aku memutuskan hubungan kita. Sampai akhirnya sesuatu terjadi padaku.."Kayra lalu mengambil sebuah foto dari dalam tasnya dan memberikan pada Adit."Lihat ini."Adit menerima foto tersebut dan terbelalak. Ternyata itu adalah foto usg."Kamu hamil?"Kayra mengangguk sedih."Aku hamil anakmu.""Drama apa lagi yang sedang kamu ciptakan, Kayra?" Tanya Adit geram."Aku bersu

  • Ku Kejar Cintamu, Kau Kejar Cintanya   Hadapi Bersama

    "Tunggu wanita muda!"Dyandra mengepalkan tangan dan berbalik menatap tajam wanita gempal itu."Nyalimu besar juga ternyata. Aku kemari datang baik-baik memintamu untuk membayar hutang. Harusnya kita bisa selesaikan disini."Dyandra lalu menatap sinis."Bukannya anda yang tadi mengatakan untuk menyelesaikan semuanya di kantor polisi. Kenapa tidak jadi? Oh, takut?""Kau! Berani sekali!""Jelas aku berani. Apa kalian pikir aku takut? Aku tidak bersalah dan tidak pernah melakukan pinjaman apapun. Salahkan saja lembaga kalian yang begitu mudah meminjamkan uang panas!""Hey! Itu memang tugas kami!" Seru salah satu pria berbadan kekar."Diam dulu!" Bentak wanita gempal pada anak buahnya. "Jadi kau ingin lari dari tanggung jawab?""Tanggung jawab apa maksud anda? Dyandra sama sekali tidak bersalah." Kini Adit ikut bicara."Kau juga diam jelek! Aku tak berbicara padamu!""Jangan hina suamiku!" Hardik Dyandra."Ah.." Wanita gempal itu tersenyum. Sebuah ide terlintas dalam benaknya. Ia lalu mem

  • Ku Kejar Cintamu, Kau Kejar Cintanya   Tawar Menawar

    Aditya menjalani kemoterapi yang kelima hari ini. Oleh karena dilakukan di rumah sakit internasional, Dyandra sudah tak mampu lagi mengangkat wajahnya karena masalah yang sedang memundungnya.Jika biasanya, Dya menunggu sambil bekerja atau ikut bercengkrama dengan sejawat di ruangan khusus. Dyandra memilih menunggu di kantin rumah sakit. Penampilannya pun agak tertutup dengan menggunakan masker mulut. Ini saja masih ada yang mengenalinya.Seperti pria satu ini, Cipta terlihat membeli minuman di kantin dan berpapasan dengan Dyandra."Apa kabar suster?" Sapa Cipta ramah."Baik. Kak Cipta apa kabar?""Ya beginilah, baik juga. Aku sudah mendengar kabar tentang suster Dyandra. Aku turut prihatin."Bagaimana tidak? Cipta rutin melakukan hospital schooling di ruangan tempat Dya dulu bekerja, jelas dia menangkap desas desus yang beredar."Kalau begitu jangan panggil suster lagi. Panggil nama saja." Dya tersenyum dibalik maskernya.Cipta tergelak. "Benar juga. Tapi ngomong-ngomong kamu sedang

  • Ku Kejar Cintamu, Kau Kejar Cintanya   Mulai Perhatian

    Toko pertama yang dikunjungi oleh Dyandra pagi ini adalah toko emas. Sesuai kesepakatan, Dyandra menjual cincin pernikahan miliknya juga Aditya.Ternyata benar roda itu memang berputar, Dya yang harus bekerja keras dari remaja, kini harus bekerja keras lagi. Memiliki ibu dan adik yang suka berhutang dan foya-foya, lalu suami yang sakit-sakitan membuat Dya terkadang mengeluh.Ingin sekali rasanya Dyandra menjadi nyonya kaya raya. Duduk manis di rumah dan menunggu uang datang sendiri kepadanya. Hmm.. mudah-mudahan do'anya dikabulkan.Uang penjualan emas sudah ditangan, setidaknya ini akan cukup membayar biaya kemoterapi Adit bulan ini. Sisanya, bisa dipakai untuk makan sehari-hari.Mata Dyandra kembali menyapu jalanan sekitar. Ruko, bangunan atau apa saja yang ada disana, jika ada tulisan lowongan pekerjaan maka Dya akan melamarnya.Namun, mata Dyandra terpaku pada seorang pria muda yang memakai hoodie. Pria itu baru saja keluar dari minimarket."Itu.. Eh!" Dya menyipit. Benar! "Ari!"P

  • Ku Kejar Cintamu, Kau Kejar Cintanya   Sepercik Rasa?

    Tak ada yang berbicara seharian ini. Bahkan malam menjelang, keduanya lebih memilih diam. Termasuk Adit yang tak ingin banyak berkomentar.Lampu dimatikan, keduanya tertidur dengan kondisi masing-masing. Adit yang berada di kasur busa sementara Dyandra di hamparan selimut yang ia bentang.Entah sudah jam berapa ini, Adit terbangun di malam hari. Tiba-tiba tenggorokannya kering, sepertinya butuh minum.Namun, hatinya terenyuh ketika mendengar suara tangisan yang begitu lirih itu.Adit mendongak melihat Dyandra. Ternyata istrinya tengah menangis di bawah bantal. Tak tahu sudah berapa lama Dya menangis, tapi suara tangisan itu membuat hati Adit tersentuh.Dyandra selama ini dikenalnya sebagai wanita yang kuat, lembut dan ceria. Dia tak pernah menangis walau Adit berulang kali menyakiti hatinya. Namun malam ini, pertama kalinya Adit mendengar suara tangisan itu.Adit bangkit dari duduknya dan mengambil minum. Kembali ia menoleh, ternyata Dyandra tak menangis lagi. Bahunya yang tadi naik t

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status