Share

149. Makan Malam

Berbeda dengan Alifian yang terlihat sudah mulai menerima dengan keadaan yang ada. Bagaskara masih tidak rela jika putranya diasuh okeh pria lain, apalagi tadi siang saat dia berniat menjemput Alifian dilihatnya sang mantan bersama pria lain.

"Sial! Segitu murahnya kah tubuhmu, Sarita. Ada untungnya tadi sempat kuabadikan, ini bisa jadi bukti," desis Bagaskara sambil melihat hasil jepretannya, "Sepertinya bukti ini haris diamankan!"

Segera Bagaskara memindahkan foto Sarita saat bersama pria lain yang tidak lain adalah Anggara. Dengan senyum licik dia menghubungi pengacara yang sudah ditetapkan oleh istrinya.

Beberapa panggilan tidak berhasil terhubung, bahkan nomer yang disimpannya itu terdengar sedang tidak berada di jangkauannya. Bagaskara mengusap wajahnya kasar, ada kesal yang menghantam dadanya.

"Apa aku harus hubungi Ni Luh lebih dulu baru di mau aku hubungi? Dasar kacung!"

Bagaskara mencengkeram kertas yang kebetulan ada di depannya. Dia tidak peduli kertas apa yang sudah di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status