Home / Rumah Tangga / Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya / Bab 379 Satu Atap dengan Maura?

Share

Bab 379 Satu Atap dengan Maura?

Author: Dhesu Nurill
last update Last Updated: 2024-10-03 19:09:16

"Ya, karena aku kasihan kepadanya, Mil. Aku kenal dia."

"Jadi, maksudmu kalau kamu kenal seorang wanita jika dia kesusahan, kamu akan membawa ke sini dan menampungnya? Memberikan perhatian lebih selayaknya seorang selingkuhan?"

"Mila!"

"Kenapa, Mas? Aku mengatakan yang sebenarnya, kan?! Kalau bukan karena hubungan terlarang, untuk apa lagi kamu menyimpan wanita itu di sini?"

Raka greget sendiri menghadapi wanita ini, tetapi pria itu berusaha untuk sabar. Bagaimanapun ini adalah rumah Mila dan tidak mungkin dia memaksakan kehendak. Sementara pemilik rumahnya saja begitu menolak seperti ini.

"Tidak seperti itu, Mil. Baiklah, aku akan menceritakan yang sebenarnya. Maura ini adalah anak yang tinggal dengan Lusi."

"Lusi lagi! Jadi, kamu sengaja menampung wanita itu untuk mendapatkan Lusi?!"

"Bukan seperti itu, Mila. Makanya dengarkan dulu kalau aku bicara," ujar Raka, masih berusaha untuk tenang dan menjelaskan semuanya dengan terperinci.

"Luai mengambil hak asuh untuk menyekolahka
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 380 Konspirasi Mila

    "Berapa hari dia tinggal di sini?" tanya Mila, tiba-tiba saja membuat Raka terkesiap. Pria itu benar-benar kaget dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh istrinya. "Ya, aku tidak bisa pastikan, Mil. Tapi aku akan berusaha sebisa mungkin untuk mencari kontrakan untuknya atau kalau perlu, biarkan saja dia jadi pelayan di toko. Dengan begitu dia kan tidak perlu lagi menumpang di sini dan bisa hidup layak sebagaimana mestinya," papar Raka memberikan alasan dan dia juga memang ingin melakukan semua itu untuk Maura. Setidaknya Maura tidak pergi ke mana-mana sampai wanita itu bisa mendapatkan Devan. Mila diam sejenak, ini benar-benar memuakkan untuknya. Sungguh, dari hati kecilnya wanita itu tidak mau menampung Adik yang tidak pernah dianggap. Tetapi kalau misalkan dia menolak, takut malah akan menjadi karma untuk anak yang ada dalam kandungan. Akhirnya setelah dipertimbangkan Mila pun mengizinkan Maura tinggal di sini."Baiklah, Mas. Aku izinkan dia tinggal di sini." Raka tersenyum pen

    Last Updated : 2024-10-04
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 381 Ancaman untuk Maura

    "Mila, kamu jangan keterlaluan, ya. Masa anak orang di suruh tidur di sini? Bisakah kamu cari tempat lain yang lebih layak?" ucap Raka, merasa heran. Mila berdecak sembari melipat tangan di depan dada. "Mas, aku mengizinkan dia tinggal di sini, bukan berarti dia bisa seenaknya tinggal di sini. Tinggal pilih saja, mau di sini atau sebaiknya keluar dari rumah ini," ungkap Mila memberikan pilihan, membuat Raka mengusap kepalanya dengan kasar.Wanita ini lama-lama membuatnya jadi pusing dan merasa malu, sebab membiarkan Maura tinggal dalam keadaan seperti ini.Maura sepertinya tahu kalau sebentar lagi pasti akan ada perdebatan di antara kakaknya dan Raka, akhirnya wanita itu pun mengambil keputusan sendiri. "Sudah biarkan saja, tidak apa-apa. Lagian memang aku di sini numpang, kan? Jadi, tidak masalah aku tidur di sini," ujar wanita itu akhirnya mengalah. Mila tersenyum miring sembari menganggukkan kepala. Dalam hati merasa puas, ini akan lebih seru karena Maura menerima begitu saja ap

    Last Updated : 2024-10-04
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 382 Kebangkitan Devan

    Sementara itu, di tempat lain saat ini Devan sedang bersiap-siap untuk kebebasannya besok. Dia akhirnya menggunakan pengacara Pak Haris dan memberikan uang jaminan. Meskipun itu sangat besar, tapi meyakinkan pihak polisi bahwa mereka akan menginvestigasi ulang apa yang sebenarnya terjadi. Karena saat itu dia dalam keadaan tidak sadar. Amanda yang sebelumnya menjanjikan untuk membebaskannya pun tak muncul. Entah kenapa, yang pasti saat ini kebebasan Devan itu utamanya untuk membalaskan semua perbuatan Arya kepadanya.Sementara seharian ini Devan terus memikirkan tentang Maura. Entah kenapa pria itu tiba-tiba saja sangat rindu kepada wanita itu. Sebelumnya sang pria bertanya kepada pengacaranya, apakah bertemu dengan Maura. Tetapi tentu saja sang pengacara tidak tahu. Sebab dia hanya singgah di kediaman Arya, hingga pria itu menyuruh pengacaranya untuk mencari Maura. Setelah dipikir-pikir, pria itu mungkin sudah keterlaluan kepada sang wanita. Untuk mendapatkan Lusi rasanya mustahil ,

    Last Updated : 2024-10-05
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 383 Sosok Pria Bermasker

    "Loh, pada ke mana?" ucap Adiba saat melihat meja yang sebelumnya di tempat Lusi dan Alia kosong.Wanita itu membawa nampan berisi makanan yang sudah dipesan oleh kedua orang yang sebelumnya ada di sana. Tetapi saat sampai, tidak ada siapa-siapa. Dia menyimpan nampan itu dan terlihat bingung, melihat ke segala penjuru rest area.Adiba menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia sadar kalau tadi mengantri terlalu lama, karena memang banyak orang yang pesan di tempat yang sama. Tetapi harusnya Lusi memberitahunya kan kalau misalkan memang mau pindah tempat atau pergi? Begitu pikir Adiba.Dia memilih untuk menelepon temannya, tetapi belum sampai mendiang nomor Lusi, terlihat sang teman dengan anaknya itu berjalan menuju Adiba. Betapa terkejutnya gadis itu melihat pakaian Lusi yang begitu Kotor. "Ya Tuhan, Lus! Ada apa ini? Kenapa kamu tampak kotor sekali?" tanya Adiba, khawatir. Dia berpikir yang aneh-aneh dan mungkin saja terjadi sesuatu yang buruk kepada temannya ini. "Tadi Ibu tidak

    Last Updated : 2024-10-05
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 384 Kenapa Harus Berpisah?

    Selama mereka makan, Lusi dan Adiba beserta Alia pun menyelingi aktivitas mereka dengan canda tawa. Sang pria dari tadi mendengarkan pun ikut tersenyum, apalagi saat mendengar Lusi terkekeh dan tertawa. Entah kenapa itu terdengar seksi di telinganya. Dia benar-benar sudah terhipnotis dengan wanita itu. Tampaknya sang pria harus benar-benar mencari tahu siapa wanita yang sudah ditabraknya tadi. "Ibu, apa perjalanan kita masih jauh?" tanya Alia di sela makannya.Wanita itu mengusap kepala sang anak dengan sayang. "Sebentar lagi, ya. Alia yang sabar, nanti kalau misalkan Alia capek bobo aja," ucap Lusi berusaha untuk menenangkan anaknya. Pasti Alia bosan sekali karena harus menunggu perjalanan jauh. Sementara itu, pria yang ada di sana juga masih berusaha mendengarkan percakapan mereka. Untunglah di meja tempat mereka berada itu hanya beberapa orang saja, sementara yang ramai itu dekat food count, tempat Adiba mengantri makanan tadi. Tanpa menceritakan apa pun, pria itu sepertinya pa

    Last Updated : 2024-10-06
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 385 PR Besar Lusi

    Selama mereka makan, Lusi dan Adiba beserta Alia pun menyelingi aktivitas mereka dengan canda tawa. Sang pria dari tadi mendengarkan pun ikut tersenyum, apalagi saat mendengar Lusi terkekeh dan tertawa. Entah kenapa itu terdengar seksi di telinganya. Dia benar-benar sudah terhipnotis dengan wanita itu. Tampaknya sang pria harus benar-benar mencari tahu siapa wanita yang sudah ditabraknya tadi. "Ibu, apa perjalanan kita masih jauh?" tanya Alia di sela makannya.Wanita itu mengusap kepala sang anak dengan sayang. "Sebentar lagi, ya. Alia yang sabar, nanti kalau misalkan Alia capek bobo aja," ucap Lusi berusaha untuk menenangkan anaknya. Pasti Alia bosan sekali karena harus menunggu perjalanan jauh. Sementara itu, pria yang ada di sana juga masih berusaha mendengarkan percakapan mereka. Untunglah di meja tempat mereka berada itu hanya beberapa orang saja, sementara yang ramai itu dekat food count, tempat Adiba mengantri makanan tadi. Tanpa menceritakan apa pun, pria itu sepertinya pa

    Last Updated : 2024-10-06
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 386 Tempat Baru, Luka Lama

    Tak lama kemudian mereka pun akhirnya sampai di sebuah kota kecil. Kabupaten yang berada di Jawa Barat, yaitu Majalengka. Mungkin jika yang mengendarai adalah seorang laki-laki, perjalanannya akan memakan satu jam. Tetapi karena mereka berdua sering berhenti sejenak karena kelelahan menyetir, akhirnya kedua wanita itu pun sampai di tempat tujuan satu setengah jam. Harusnya mereka sampai itu di Bandung, tempat mereka dulu berada. Terapi katanya Ibu Adiba itu pindah untuk hijrah dan memulai hidup baru di sini. Sungguh aneh bagi Lusi, sebab seharusnya ibunya Adiba akan betah karena di tempat kelahiran. Tetapi kenapa harus hijrah ke Majalengka? Hanya saja sang wanita tidak mau bertanya lebih rinci dan memilih untuk ikut saja dengan Adiba. Kedatangan mereka berdua itu tepat pukul 22.30. Ketiganya langsung disambut oleh ibunya Adiba, Melati. Sementara Lusi syok, tampak mematung melihat penampilan ibunya Adiba. Terlihat kurus dan juga tidak dikenali. Merasa pangling. Dia benar-benar tidak

    Last Updated : 2024-10-07
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 387 Rahasia dan Trauma Adiba

    "Jangan bohong, Bu! Aku tahu, Ibu pasti melakukan semua ini hanya untuk menunggu pria brengsek itu, kan?!" Mata Lusi benar-benar membulat mendengarnya. Dia tidak jadi meninggalkan dapur dan ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi, sampai mereka bertengkar seperti ini. Padahal Adiba dan ibunya itu baru bertemu setelah sekian lama Adiba berada di Jakarta. Tetapi kenapa tiba-tiba saja temannya mengatakan hal yang seperti itu? "Jaga ucapan kamu, Adiba! Bagaimanapun dia itu adalah ayahmu." "Bukan! Dia adalah pria yang membuat Ibu dan aku menderita seperti ini.""Adiba!""Kenapa, Bu? Memang kenyataannya seperti itu, kan? Ibu sampai pindah ke Majalengka hanya untuk menghindari Ayah. Padahal rumah itu adalah rumah kita, Bu. Ibu berhak tinggal di sana." "Bukankah ayahmu memang sudah meninggalkan rumah itu?" elak Bu Melati membuat Lusi semakin bingung, tetapi tak urung wanita itu tetap berada di sana untuk mendengar semuanya. Mungkin saja ada tabir rahasia yang baru terungkap dan pertanyaa

    Last Updated : 2024-10-07

Latest chapter

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 583 Siapa yang Menang?

    "Sudah jangan lihat-lihat seperti ini. Kamu pasti berkhayal ingin bekerja di tempat ini, kan?" cetus Kiara, seolah membaca pikiran Maura, membuat wanita itu langsung terkesiap dengan mata sinis.'Wanita ini pasti belum berpasangan. Mulutnya saja pedas seperti ini,' gumam Maura dalam hati."Sok tahu!" seru Maura.Kiara tampak santai dan terduduk di depan meja kebesarannya. Dia melipat tangan di depan dada sembari menggoyangkan kaki, menatap penampilan wanita ini yang sebenarnya terlihat polos layaknya seorang anak SMA. Tetapi sikap dan mulutnya itu benar-benar di luar dugaan, sepertinya tidak mendapatkan ajaran baik tentang sopan santun dan tata krama. "Kamu itu diajarin tata krama nggak, sih?"Pertanyaan itu berhasil membuat Maura menoleh dengan wajah kesal. Wanita ini tidak punya sopan santun juga karena bertanya demikian kepada orang baru. "Kalau mau bertanya itu coba tanyakan pada diri sendiri, ngapain bertanya seperti itu kepada orang yang baru dikenal?" ucap Maura dengan kesal,

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 582 Dicegat

    Waktu sudah menunjukkan sore hari, sekarang Mauta bisa pulang. Dia meregangkan seluruh badannya sebelum keluar dari loker karyawan. Semua orang melihat bagaimana tingkah Maura. Tetapi wanita itu sama sekali tidak peduli, Yang penting sekarang bisa pulang dari sini.Nanti kalau ketemu dengan Winda dia minta untuk dipindahkan saja di bagian lain yang kira-kira tidak terlalu capek seperti sekarang. Menyusun barang dan mengecek stok itu benar-benar memuakkan. Dia harus bolak-balik mengecek bagian-bagian di setiap rak agar memastikan barangnya tersusun rapi, apalagi kalau melihat tanggal kadaluarsa, ini akan memperlambat kerjanya. Kiara yang dari tadi memang sudah mengamati Maura pun tidak akan membiarkan wanita itu pergi begitu saja. Dia harus memastikan dulu apa yang diinginkan oleh Maura sampai berlaku tidak baik di hari pertama kerja. Kalau perlu dia akan merekam semua percakapannya dan langsung memberikan kepada bosnya."Kamu tidak boleh pulang dulu," ucap Kiara tiba-tiba membuat kar

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 581 Tak Karuan Rasa

    Hari ini Lusi benar-benar senang. Semua teman barunya itu begitu welcome menerimanya sebagai karyawan baru, meskipun usianya lebih tua dari mereka. Tetapi tidak ada yang membanding-bandingkan atau bersikap buruk. Tentu saja Lusi tidak tahu semua ini adalah settingan dari David. Entah bagaimana kalau sang wanita tahu jika semua ini adalah akal-akalan David, apakah akan menerima atau malah mengucapkan terima kasih kepada pria itu? Saat istirahat tiba, wanita itu pun memilih untuk menelepon anaknya. Bertanya apakah Alia sudah makan dan lain sebagainya. Untunglah anak itu tidak rewel dan nurut kepada Adiba. Dia benar-benar merasa 𝚝𝚎𝚛𝚋𝚊𝚗𝚝𝚞. Ketika sedang seperti ini, tiba-tiba saja wanita itu teringat dengan masa lalunya. Lusu jadi bertanya-tanya, mungkinkah Raka sedang mencarinya atau pria itu memilih untuk fokus kepada dirinya sendiri dan sedang menjalani hidup tanpa memikirkan Alia?Lusi langsung menggelengkan kepala. Dia berusaha mengusir semua itu."Nggak! Aku tidak boleh me

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 580 Jika Jadi Ibu Tiri

    "Kalau kamu tanya apakah aku siap atau belum jika kamu hamil, jawabannya belum. "Seketika Winda langsung tersentak. Tampak kekecewaan begitu jelas di mata wanita itu. "Kamu tahu? Aku masih dipusingkan dengan masalah Mila dan juga Alia. Kalau kamu hamil dalam situasi seperti ini, aku malah takut akan mengecohkan semuanya atau yang lebih parahnya aku tak acuh kepadamu. Tapi kalau misalkan kamu sudah terlanjur hamil, aku akan menerimanya dengan tangan terbuka. Bagaimanapun itu adalah anakku. Tapi, aku harap pengertianmu. Untuk sekarang jangan dulu berpikiran untuk hamil, ya? Aku harus membereskan dulu masalah ini. Kalau Mila sudah lahiran, aku akan berusaha untuk mendapatkan hak asuh anak lalu meninggalkannya," ungkap Raka dengan serius, membuat Winda yang sebelumnya murung tiba-tiba saja semringah. Awalnya terlihat terkejut, tetapi juga ada kebahagiaan di sorot matanya. Itu artinya dia masih punya kesempatan emas untuk mendapatkan keluarga yang utuh tanpa embel-embel menjadi istri ke

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 579 Bagimana Kalau Aku Hamil?

    Kali ini Raka cukup lama sekali diam dibandingkan dengan pertanyaan sebelumnya. Winda sudah mulai takut kalau apa yang ditanyakan itu membuat Raka murka. Dia tidak mau ada pertengkaran di hari bulan madunya, berharap kalau Raka bisa mengabulkan semua permintaannya. Termasuk pertanyaan yang diucapkan oleh Winda barusan. Sebab selama berhari-hari bulan madu dengan Raka, pria itu lebih banyak diam dan melamun. Ini membuat sang wanita merasa kalau bulan madunya ini hanya berjalan apa adanya. Tidak ada yang lebih baik kecuali mereka menghabiskan waktu bersama. Itupun Raka berkali-kali terus saja memikirkan Alia. Tetapi Winda hanya bisa mengerti dan bersabar, berharap kalau Raka punya inisiatif sendiri untuk memberikan kejutan di hari bulan madu.Namun, sampai detik ini pun tak ada yang lebih spesial kecuali pertanyaan ini dan berharap pria itu mau menjawab semuanya."Kamu diam artinya kamu tidak mau punya anak dariku," ucap Winda dengan nada kecewa. Raka tahu pasti, Winda menginginkan ha

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 578 Jika Mila Tidak Hamil

    Raka kembali menatap Winda dalam diam. Apakah wanita itu benar-benar ingin tahu apa yang sedang dipikirkan oleh dirinya? Lalu, untuk apa? Begitu pikir Raka. Tetapi kalau tidak dijawab juga Winda pasti akan terus bertanya dan itu akan diulang-ulang sampai wanita ini mendapatkan jawabannya entah kapan. Tetapi rasanya Raka akan kelas kalau terus ditanya hal yang serupa. "Apakah kamu sangat penasaran dengan jawabanku?" tanya Raka, tiba-tiba saja membuat Winda terkesiap. "Bukan begitu, Mas. Maksudku, kita kan sudah jadi suami istri. Memang aku sudah berjanji untuk tidak saling ikut campur antara aku dan urusan Mila. Tetapi apakah aku salah hanya bertanya? Aku tidak akan menyalahi semua keputusanmu. Aku hanya ingin bertanya. Anggaplah ini rasa penasaranku, karena kalau tidak dilakukan mungkin aku akan terus-terusan kepikiran dan hanya ingin tahu jawaban apa yang akan kamu berikan jika pertanyaan serupa kembali diucapkan," ungkap Winda, sesuai dengan pemikiran Raka sebelumnya. Pria itu me

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 577 Butuh Validasi

    Raka kaget mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Winda. Bahkan pria itu sampai tidak berkedip, seolah apa yang dikatakan oleh Winda barusan itu sebuah bom yang hampir meledak. "Maksudnya hamil?""Ya, Mas. Aku mau tanya, kalau misalkan aku hamil kamu akan gimana?""Gimana apanya, Winda? Aku tidak paham dengan maksudmu." "Aku tahu kamu menikahi Mila karena dia sedang mengandung anakmu, kan? Tetapi kalau misalkan aku juga mengandung anakmu, bagaimana, Mas? Atau Seandainya Mila tidak mengandung anakmu, apakah kamu juga akan tetap bersamanya?" tanya Winda. Sebenarnya dia butuh validasi dari Raka. Apakah benar yang dikatakan Bu Sinta dan Maura tentang hubungan Mila dan Raka yang diikat hanya karena ada anak di antara mereka. Raka menatap Winda dalam, tapi wanita itu tidak bisa mengartikan semuanya. Lalu sang pria menoleh lurus ke depan. Ada sesuatu yang mengganjal di hati dan pikiran. Apakah dia harus mengatakan yang sebenarnya kepada Winda atau memilih untuk diam? Rasanya sudah se

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 576 Hari Pertama Kerja

    Tempat pukul 12.00 siang akhirnya Maura istirahat. Ternyata di sana tidak disediakan makan siang dan membeli sendiri. Kalau tahu begini, harusnya wanita itu membawa saja makanan di rumah Mila. Tetapi sayangnya semua sudah terlambat. Dia pun akhirnya memilih untuk makan apa saja yang tersedia di sekitar supermarket, yang penting bisa mengenyangkan.Namun, lagi-lagi ada suasana yang tidak mengenakan sang wanita. Di mana para pegawai yang begitu antipati dan menjauh kepada Maura. Awalnya dia merasa kesal, tetapi lama-lama tidak mempermasalahkan. Lagipula dia sudah kenal dengan Winda. Kalau memang ada yang macam-macam, tinggal lapor saja kepada wanita itu.Maura memilih untuk membeli siomay saja, lebih murah tapi mengenyangkan. Dia pun duduk agak jauh dari teman-temannya, karena memang di sini yang baru hanya Maura saja, jadi dia tidak punya teman yang satu angkatan dan memilih untuk diam. Tidak ada inisiatif sama sekali untuk berbaur atau memperkenalkan diri.Lagi pula di sini niatnya u

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 575 Jobdesk Imel

    Mila menyantap makanan yang dibeli lewat online. Imel pun sama, tetapi gadis itu tampak sekali berbeda dari biasanya. Seperti ada yang dipikirkan dan semua gerak-gerik dari Imel membuat Mila merasa tidak nyaman. Wanita hamil itu pun menghentikan makannya dan berusaha berbicara baik-baik kepada Imel. "Kamu kenapa sih, Mel? Kok diam saja?" tanya Mila tiba-tiba, membuat Imel terkesiap. Dia sedikit bingung, tapi ada juga rasa takut. Namun demikian sang gadis tetap menjawab pertanyaan dari majikannya, takut malah salah paham. "Enggak kok, Bu. Saya cuma berpikir aja, bisa nggak ya melaksanakan tugas dari Ibu? Mengatur semuanya," ungkap gadis itu sebab sebelumnya setelah Imel selesai membereskan isi kamar dia dan Mila sama-sama menyusun jobdesk apa saja yang akan Imel laksanakan di rumah ini, termasuk menyiapkan makanan untuk Mila. Itulah yang paling berat dilakukan oleh sang gadis. Bagaimana kalau Ibu hamil ini rewel dan dia harus mencari makanan susah? Bukankah itu adalah tugasnya seo

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status