Share

Bab 15A

"Kapan-kapan Mas main ke sana, ya? Apa boleh?"

"Eh?" Aku terperanjat. Tak ada di kamusku akan menjalin hubungan dengan lawan jenis dalam waktu dekat. Apalagi sampai datang ke tempat kerja. Kecuali … .

"Mau nyetak stand banner."

Oh, baguslah. Kukira mau ada perlu apa. Tapi, sepertinya ia menjeda kalimatnya.

"... Sekalian biar ketemu kamu," jawabnya seakan mengerti kebingunganku.

Oh, apakah dia sedang menggombal?

.

Ia segera berlalu dari hadapanku. Tak berapa lama kemudian, ia menghilang di kelokan jalan. Lalu kurangkai satu-satu, hal apa yang pernah menghubungkan aku dengannya.

Teman sekelas Mas Damar memang tak sampai tiga puluh, dan hampir semua saling kenal satu sama lain.

Aku tak hafal nama-nama mereka, hanya beberapa yang kadang berinteraksi. Itu pun saat bersama Mas Damar. Termasuk yang beberapa saat tadi bicara denganku. Seingatku hanya pernah ngobrol beberapa kali.

Tak mau berpikir terlalu j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status