Share

Bab 15B

"Mbak, teman-temanku mau ambil kursus. Aku ikut, ya?"

Aku baru saja mencabut kunci motor saat Salma menyapa.

"Kursus apa?" tanyaku, lalu mengambil langkah panjang, ingin segera membasahi tenggorokan dengan air kendi. Salma mengekor di belakangku.

"Kursus menjahit, Mbak."

Aku mencuci tangan, lalu duduk dan meraih kendi. Ah ... segar sekali rasa air dari kulkas alami. Salma ikut duduk di sampingku.

"Bagus itu. Mulai kapan?"

Aku tersenyum melihat adikku yang masih berubah-ubah hendak mengambil keputusan. Setelah menolak kuliah, ia telah mengusulkan beberapa kegiatan sambil menunggu ijazahnya keluar.

Pernah masuk garmen, tapi, hanya bertahan dua hari karena di sana lihat temannya dibentak-bentak. Si bungsu yang selalu diperlakukan lemah lembut oleh ibu pun merasa shock, lantas memutuskan berhenti. Setelah itu ikut kursus masak, bikin macam-macam kue, dia nggak tahan amisnya telur.

Dan sekarang sudah ganti lagi. Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status