Share

Bab 18A

"Aku sudah terlambat dua Minggu, Mas, dan aku belum pernah sekali pun terlambat sebelumnya."

"Maksudmu?"

Aku menegakkan telinga, karena merasa kenal dengan dua pemilik suara itu. Menghentikan menyesap jus alpukat di hadapan, lantas menoleh demi memastikan.

Astaghfirullah ... . Itu benar Mas Damar dan Lila. Aku segera memalingkan wajah. Jangan sampai mereka tau aku ada di dekat mereka saat ini.

"Aku hamil, Mas, kita harus segera menikah. Aku tak mau menunggu sampai perutku besar."

"Kamu hamil?"

"Iya, aku hamil. Anak kita, Mas."

Aku yakin kalau saat ini kedua mata Lila berbinar diiringi senyuman lebar.

Hatiku memanas mendengar pengakuan Lila. Tanggal pernikahanku dengan Mas Damar baru saja ditentukan, tapi kenyataan ini membuatku hancur tak bersisa.

"Tidak mungkin! Kita hanya melakukannya satu kali, dan itu ... ."

"Mas Damar, jangan coba-coba berkilah! Aku melakukannya hanya denganmu, jadi anak i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status