Share

Bab 27A

.

Taksi yang membawa Fajar kembali melaju meninggalkan gang di depan kos Bu Imas. Aku pun bergegas masuk, dan menemukan Mbak Putri sedang duduk manis di ruang jemur. Ada Mbak Ratna juga. Rupanya mereka tengah bersantai di hari libur ini.

"Gayamu, naik taxi segala."

Celetukan Mbak Putri menyambutku. Rupanya ia melihat aku yang baru turun dari taxi tadi.

Aku hanya menjawab dengan senyuman. Kuulurkan almond crispy cheese dan lapis Surabaya pemberian Fajar. Mbak Putri membelalakkan mata sebelum menerima pemberianku.

"I-ini, kan, mahal. Kok, kuat beli kamu, Ra?"

Perempuan yang mengenakan daster selutut tanpa lengan itu terlihat menimang empat kotak cemilan khas kota ini, lalu menatapnya dengan mata berbinar-binar. Tatapannya beralih padaku. Menelisik penampilanku dan bungkus oleh-oleh yang kini berada di tangannya bergantian.

Sedikit banyak aku mengerti arti tatapan itu. Penampilan adalah hal pertama yang dilihat oleh senior yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status