Share

Bab 27B

"Alesan aja, kamu! Bukannya habis pulang kampung?"

"Iya, Bu. Maaf, ya. Nanti saya ambil dulu uangnya."

Bu Imas menghembuskan napas kasar, lalu menatapku tak suka. Beliau selalu seperti ini, masih kurang seminggu pun kadang sudah naik dan menadahkan tangan.

Seringnya dilakukan pada teman lain. Padaku, baru kali ini beliau meminta. Hem, apa mungkin isi dompetnya sudah menipis. Lalu aku teringat masih menyimpan satu kotak lapis talas. Tadinya mau buat Mbak Yuli. Tapi, baiknya kukasih ibu kos dulu, mungkin bisa melunakkan hati ibu baik di depanku.

Gegas aku masuk dan mengambilnya dari atas lemari, lantas mengulurkan pada beliau yang masih menunggu di depan pintu.

"Ini buat ibu?" tanya beliau dengan pupil mata membesar.

"Iya, Bu," jawabku. Bibirku melengkungkan senyum melihat wajah beliau yang terlihat riang

"Wah, ini kesukaan ibu. Terima kasih, ya, Nadira," ujar beliau dengan semringah, lalu melangkah turun. Eh, si Ibu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status