Share

CH-418

last update Last Updated: 2025-04-24 07:33:17

Setelah menyerahkan Xiao Wei, Xiao Tian tiba-tiba terhuyung-huyung. Tubuhnya terlihat melemah, dan tangan kanannya perlahan menekan dadanya. Wajahnya tampak menegang, sorot matanya menyiratkan rasa sakit yang dalam seolah ada luka yang tidak bisa ia tahan.

“Teman muda, apa yang terjadi padamu?” Pemilik Villa Hati Seribu Bintang segera melangkah cepat dari sisi arena. Begitu melihat Xiao Tian mulai kehilangan keseimbangan, ia langsung menjangkau dan menopang tubuhnya agar tidak jatuh.

“Senior, aku terkena serangan balasan karena mengaktifkan teknik rahasia,” ujar Xiao Tian pelan. Nada bicaranya terdengar lemah dan terbata, namun tetap stabil.

“Hmmp.” Pemilik Villa mengerutkan alis, lalu dengan satu gerakan ringan ia memeriksa kondisi Xiao Tian melalui sentuhan di bahunya. Persepsinya menyapu tubuh pemuda itu dalam sekejap, dan yang ia temukan bukan tubuh yang terluka.

Tubuh itu tidak mengalami kerusakan. Aliran kekuatan dasar tetap utuh, dan ritme hidup Xiao Tian sama sekali tidak
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
Makin seru
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Kultivator Inti Semesta   1274

    “Aku harus berterima kasih terhadap Dao Bao, lelaki tua itu sudah menjadi setengah guruku walaupun dia tidak membimbing ku secara langsung. Tanpa keterampilan array warisannya, aku tidak akan memiliki pencapaian formasi setinggi ini,” ucapnya. Perkataan itu keluar tenang, seolah ia sedang mengakui sesuatu yang ia simpan lama dalam hati. Xiao Tian terus berjalan tanpa hambatan. Namun, sebelum tiba di pusat Gua, dia merasakan Kaisar Naga Azure dalam dunia cincin dewanya tubuhnya terus berdenyut. Dia langsung melemparkan kesadaran ilahi-nya ke dalam dunia cincin dewanya. Pergerakan kesadaran itu cepat, namun tetap terarah, menunjukkan ketergesaannya dalam memastikan kondisi senior naga tersebut. Saat dia melihat tubuh Kaisar Azure Dragon yang masih mengembang di udara, Xiao Tian menatapnya dengan serius, karena dia bisa melihat walaupun Azure Dragon masih memejamkan matanya, wajahnya terlihat gelisah, dia seperti dipaksa bangun dari tidur lamanya. Gerakan halus pada sisik naga itu menu

  • Kultivator Inti Semesta   1273

    Huixing dan beberapa tentara Barisan Awan yang memiliki ranah Kaisar Dewa Tertinggi duduk satu meja dengan Xiao Tian. Situ Yu dan Ding Wu juga ada di samping Xiao Tian, mereka berdua menjadi orang kepercayaan Xiao Tian untuk mengatur banyak urusan, jadi ketika dalam diskusi penting, mereka selalu diajak. Meja itu dikelilingi para tentara yang menjaga jarak sopan, seakan memberi ruang bagi percakapan penting yang berlangsung. “Junior Xiao Tian, sekarang apa rencanamu? Aku sudah mengirim laporan ke markas bahwa semua pasukan Alam Quemo berhasil disingkirkan.” Huixing duduk tegap, memperlihatkan sikap seorang pemimpin lapangan yang menghormati kekuatan Xiao Tian tanpa merendahkan dirinya sendiri. Pandangan Xiao Tian selalu tertuju ke arah gua, setelah hening beberapa saat, Xiao Tian membuka mulutnya. “Gua itu menjadi incaran pasukan Alam Quemo, bahkan mereka mengutus Jumlah yang sangat besar untuk menguasai Gua itu. Aku tidak percaya jika tidak ada yang istimewa dari Gua itu. Jadi seka

  • Kultivator Inti Semesta   1272

    Ketika mereka masih menebak-nebak identitas Xiao Tian, tiba-tiba lelaki yang menggunakan jubah hitam muncul di tenda itu. Keberadaannya membuat suasana berubah cepat; semua pandangan tertuju padanya. Kain jubah hitam itu bergerak halus ketika sosoknya memasuki tenda, dan hawa kehadirannya langsung membuat barisan petinggi merapatkan posisi duduk mereka. Tidak ada satu pun yang mencoba menatapnya terlalu lama. Masuknya figur itu menghentikan seluruh pembicaraan tanpa perlu ucapan apa pun. Melihat lelaki itu, semua orang langsung berlutut, bahkan komandan itu juga sama. Reaksi mereka serentak, menunjukkan penghormatan yang absolut terhadap sosok tersebut. Bunyi kain tenda sedikit bergeser ketika puluhan lutut menyentuh tanah secara bersamaan. Kepala mereka tertunduk, memperlihatkan bahwa tidak ada yang berani mengangkat pandangan tanpa diperintah. Kehadiran lelaki berjubah hitam itu menjadi pusat tenda seketika, membuat seluruh ruangan seakan berada dalam kendalinya. “Namanya Xiao T

  • Kultivator Inti Semesta   1271

    Beberapa petinggi menggeleng pelan, bukan karena tidak percaya laporan itu, tetapi karena mereka memahami sepenuhnya reputasi Barisan Bintang. Pikiran mereka masih terikat pada struktur kekuatan resmi yang selama ini mereka ketahui, sehingga laporan tentang kehancuran puluhan juta pasukan oleh seorang anggota divisi itu terdengar sepenuhnya mustahil. “Komandan, aku tidak bercanda. Aku berhasil menyaksikan semuanya dari jauh. Awalnya aku tidak terlalu menganggap serius, tapi itu benar-benar diluar dugaan, orang itu berhasil memusnahkan semuanya. Jika komandan tidak percaya, aku akan menunjukkan apa yang aku lihat.” Prajurit itu mengatur napasnya yang sempat terputus, lalu menatap komandan dengan ketegangan yang jelas tampak di garis wajahnya. Tatapannya berpindah sebentar ke para petinggi lain, memastikan bahwa tidak ada yang salah menafsirkan maksud kedatangannya. Tubuhnya tetap tegak, meskipun setiap pergerakan kecilnya memperlihatkan bahwa ia masih memikul sisa guncangan dari apa

  • Kultivator Inti Semesta   1270

    “Laporan seperti apa yang ingin kamu sampaikan? Sampai wajahmu sangat pucat seperti itu. Sikapmu itu tidak sepantasnya dimiliki oleh seorang team intelijen!” Nada suaranya tidak meninggi, namun mengandung tekanan yang membuat siapa pun akan kesulitan bernapas bebas. Para petinggi yang duduk di sekeliling meja menoleh bersamaan, memperhatikan gerak-gerik intelijen itu dengan ketelitian yang menunjukkan pengalaman panjang mereka dalam menilai sebuah keadaan. Suasana dalam tenda menjadi lebih menekan, seakan setiap pandangan menilai apakah pria itu pantas membawa laporan penting dalam situasi genting seperti sekarang. Punggung beberapa petinggi terlihat menegak lebih kaku, menyadari bahwa komandan sudah sedikit tersinggung. Orang itu mencoba menenangkan hatinya yang masih sangat gelisah. “Lapor komandan, seluruh pasukan yang ditugaskan untuk menguasai gua Zu Long telah musnah. Tidak ada satupun yang selamat.” Suaranya bergetar, menunjukkan bahwa apa yang ia lihat atau laporkan benar-

  • Kultivator Inti Semesta   1269

    Xiao Tian tersenyum ke arah mereka semua. “Ini sudah menjadi tugasku. Misi kami di sini memang untuk mengusir musuh dan mengurangi jumlah korban.” Senyuman itu tidak berlebihan, namun cukup untuk menunjukkan sikap menghargai balasan sopan dari para tentara Barisan Awan. Gerakannya sederhana, namun kehadirannya tetap memberi tekanan yang kuat di antara pasukan. Walaupun wajahnya masih terlihat pucat, sorot matanya tetap stabil, memperlihatkan bahwa ia mampu menahan kelelahan dari pertempuran yang baru selesai. Xiao Tian tidak mengudara walaupun dia sudah membunuh tiga puluh satu juta dua ratus ribu orang. Para seniornya sangat sopan, jadi dia juga bersikap sopan. Postur tubuhnya tetap tegak, namun tidak menunjukkan kesombongan. Setelah pertempuran sebesar itu, kehadirannya justru terasa lebih tenang dan terfokus. Para prajurit yang mengelilinginya menjaga jarak dalam diam, memberi ruang yang pantas tanpa diminta. Beberapa dari mereka menundukkan kepala sebentar setiap kali tatapan X

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status