Share

CH-554

last update Last Updated: 2025-06-05 12:20:34

Orang-orang di tribun penonton menjadi bising karena obrolan membahas nama Klan Wang. Beberapa tetua tampak membuka jimat informasi mereka, namun hasil pencarian mereka hampa. Tidak ada catatan, tidak ada lambang, bahkan tidak ada afiliasi yang menunjukkan hubungan Wang Tian dengan kekuatan manapun yang terdaftar di pusat galaksi.

Berbeda dengan seseorang yang berada di kedalaman istana Klan Xiao, orang itu tersenyum pahit saat melihat nama Wang Tian. Senyumnya tidak pahit karena kecewa, melainkan pahit karena tahu bahwa nama itu bukan sembarangan.

Sinar dari formasi pelindung istana memantulkan cahaya lembut ke wajahnya yang datar, namun matanya menyimpan emosi yang dalam. Tatapannya tidak tertuju pada layar pantulan informasi, melainkan menembus ruang, seolah sedang menatap sosok pemuda yang kini berdiri di arena.

“Tian’er bahkan tidak ingin menggunakan nama Klan Xiao, dia justru menggunakan nama Klan Ibunya.”

Orang yang berbicara ini tidak lain adalah, Kaisar Dewa Tertinggi, Xi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
goodnovel comment avatar
Fitriana Pkuu
AQ bacanya pelan pelan takut nanti lama updatenya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Kultivator Inti Semesta   CH-566

    Arena kembali sunyi. Yang tersisa hanyalah suara napas tercekat dari para penonton.WHOOSSH!BAANG!Xiao Tian tiba-tiba muncul di hadapan Hong Feng, tinjunya sudah mendarat sempurna di perut lawannya. Tidak ada teriakan, tidak ada waktu untuk Hong Feng bereaksi. Kontak fisik terjadi dalam keheningan yang membekukan, namun daya hancurnya menghantam dengan brutal.Tubuh Hong Feng melengkung, napasnya terputus, matanya membelalak, dan wajahnya mengerut dalam rasa kaget yang tak sempat diteriakkan.Namun, saat Hong Feng terlempar, tubuhnya belum menyentuh tanah. Xiao Tian sudah menginjak udara. Detik berikutnya, dia kembali muncul di hadapan Hong Feng. Gerakannya lebih cepat dari lintasan terlempar tubuh lawannya.Kaki Xiao Tian sudah membentuk cambuk, menghantam punggung Hong Feng dengan kekuatan penuh.BOOM!Tubuh Hong Feng meluncur seperti komet jatuh, membentur arena beladiri dengan keras. Batu dan tanah terangkat, terpecah, dan menyebar ke segala arah. Ledakan dari benturan itu menya

  • Kultivator Inti Semesta   CH-565

    Melihat ribuan tangan yang terbuat dari tiga elemen, Xiao Tian tidak panik sama sekali. Dia justru memejamkan matanya. Udara seolah membeku sesaat, seakan waktu ikut menahan napas menyaksikan tindakan yang dianggap mustahil itu.Kemudian dia berjalan di udara, mengunjungi serangan itu secara langsung.BAANG! BAANG! BAANG! BAANG!Setiap telapak tangan yang datang disambut ayunan ringan, satu gerakan mengalir ke gerakan berikutnya. Xiao Tian menepisnya dengan mudah sambil berjalan santai, seolah-olah serangan itu tidak berarti apa-apa untuknya. Telapak tangannya tidak meledak dengan kekuatan kasar, namun bergerak dengan ketepatan yang membelah jalur energi serangan lawan.Tidak satu pun menyentuh tubuhnya, bahkan jejak tekanan pun tak menempel pada jubahnya. Angin di sekitarnya tetap tenang, tidak terpengaruh benturan hebat yang meledak di kanan kirinya. Jubahnya tak berkibar, wajahnya tak berkerut, dan langkahnya tak pernah goyah.Gerakannya tenang, tidak terburu-buru, seperti sedang m

  • Kultivator Inti Semesta   CH-564

    Senyum mengejek muncul di wajah Xiao Tian. “Hong Feng, lebih baik kamu menjadi seorang pejabat, jangan menjadi seorang kultivator! Karena itu lebih cocok untuk seseorang yang banyak bicara sepertimu!”Suara itu keluar dengan kejelasan yang mencabik harga diri lawan. Seolah tamparan pertama telah dilayangkan lewat kata-kata, bukan tangan.Tanpa menunggu balasan, Xiao Tian memutar kepalanya, menatap ke arah Xiao Hu. “Tetua, apakah pertandingan sudah bisa dimulai?”“Setelah namamu muncul, pertandingan sudah dimulai!” jawab Xiao Hu singkat, padat, dan jelas.Xiao Tian mengangguk tipis. Gerakan kecil itu membawa makna berat, seolah menyimpulkan bahwa segalanya sudah melewati batas wajar.“Berarti aku telah membuang waktu terlalu lama untuk mendengarkan ocehannya!”WHOOSSHH!!!Tanpa tanda peringatan, tubuh Xiao Tian menghilang dari tempatnya. Sebagian besar penonton hanya melihat bayangan samar, sisanya bahkan tak menyadari bahwa dia telah bergerak. Hanya para pengamat tingkat tinggi yang s

  • Kultivator Inti Semesta   CH-563

    Xiao Hu menatap 130 peserta di arena beladiri. Tatapannya tajam, tegas, membawa tekanan tak kasat mata yang menyelimuti seluruh tempat. Tidak ada yang berani bersuara, bahkan helaan napas terdengar jelas seolah waktu membeku.“Apakah kalian sudah siap?” tanyanya, suaranya menggema, menggetarkan udara dan membentur dinding-dinding arena dengan gema dalam yang menghentak dada.“Kami sudah siap,” jawab semua peserta serempak. Suara mereka menggema, serasi, mengguncang udara dan membuat seluruh tribun sunyi beberapa detik. Keserempakan itu menciptakan getaran tak terlihat yang menyebar cepat ke setiap sudut, seakan mengumumkan dimulainya sesuatu yang besar.Xiao Hu mengangguk mantap. Gerakannya perlahan namun mengandung otoritas yang tak bisa dibantah. Hanya dengan anggukan itu, seolah garis pemisah antara permainan dan kenyataan telah digaris tegas. Dia mengangkat tangannya, dan dari sela jubah lengan panjangnya, sebuah token dilemparkan ke udara. Token itu berputar lambat, memancarkan c

  • Kultivator Inti Semesta   CH-562

    Saat Xiao Tian masih mengobrol dengan Bai Ruochen, suara Xiao Jian terdengar lagi, lebih tegas, lebih berat, menggetarkan ruang di sekelilingnya. “Xiao Hu, kamu pimpin acara. Sekarang sudah saatnya kompetisi dibuka secara resmi!” Nada suara Xiao Jian kali ini mengandung tekanan tak terbantahkan. Suaranya tidak hanya terdengar di telinga, tapi seolah menekan langsung ke dada semua yang hadir di istana emas itu. Ruang yang megah mendadak terasa lebih hening, seolah menunggu instruksi berikutnya dengan napas tertahan. Xiao Hu, adalah adik Xiao Jian, dia langsung berdiri di udara menatap semuanya. Wajahnya penuh kewibawaan, tubuhnya tegap dan otoritasnya sangat terasa. Garis rahangnya tegas, tatapannya lurus ke depan tanpa goyah, menandakan bahwa dia bukan hanya sekadar pelaksana perintah, melainkan tokoh penting yang terbiasa memegang kendali. Kemudian dia menatap tiga puluh generasi muda Klan Xiao. “Kalian juga memasuki arena!” “Baik Tetua.” Jawaban serempak itu menggema dengan kek

  • Kultivator Inti Semesta   CH-561

    Setelah menyambut para tamu spesial, beberapa generasi muda Klan Xiao muncul di istana emas itu. Ada tiga puluh generasi muda dengan aura yang sangat kuat, aura mereka menyelimuti seluruh arena seperti gelombang energi yang tidak bisa dihindari. Setiap langkah mereka menimbulkan getaran ringan di udara, dan wajah mereka penuh dengan keyakinan dan kebanggaan. Setiap gerakan mereka menunjukkan bahwa mereka adalah para jenius yang dipersiapkan untuk menjadi pemimpin masa depan Klan Xiao. Langkah kaki mereka tidak tergesa, namun memiliki irama yang menggetarkan. Setiap sorot mata menyapu arena dengan rasa percaya diri yang tidak dibuat-buat. Aura keturunan langsung Klan Xiao terpancar jelas dari tubuh mereka, seperti sinyal tak terbantahkan akan garis keturunan murni yang mereka bawa. Bahkan sebelum pertarungan dimulai, sebagian penonton telah menggertakkan gigi, merasakan tekanan mental yang tak terlihat. Di singgasana utama, Xiao Jian memperhatikan mereka satu per satu. Tatapannya tid

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status