Share

6. Jurang Keputusasaan

Shui Yang benar benar murka, setelah menyimpan tubuh Shui Dong kedalam cincin penyimpanannya. Hutan dibawahnya hancur tanpa sebab. Matanya terus menyelidik kesegala sisi hutan itu. Hingga, senyuman kecil terpampang disudut bibirnya melihat adanya formasi ilusi di depan mata sejauh satu kilometer.

"Tikus kecil yang berani menyinggungku...," Ucapan itu terdengar sangat dingin menusuk telinga Xiao Yan.

Disisi lain, roh pedang terkejut mendengar pernyataan dari Shui Yang. Karena formasi ilusi yang dibentuknya terlihat dimata Shui Yang.

"Gawat! Tuan segera pergi!" Teriak Roh Pedang didalam pikiran Xiao Yan.

Xiao Yan mengangguk, sepasang sayap Qi muncul dibelakang punggungnya. Dengan segera, Xiao Yan melesat terbang sejauh yang ia bisa menggunakan kecepatan maksimalnya. Namun usahanya sia-sia karena hanya dengan beberapa helaan nafas. Sosok bayangan hitam muncul menghentikan terbangnya. Bayangan itu tak lain adalah sosok Shui Yang yang dengan cepat mencekik leher Xiao Yan dengan erat.

"Ingin kemana kau pergi?" Tanya Shui Yang kini mulai memperkuat genggaman tangannya.

"Ka-kau..." Xiao Yan mencoba memberontak.

Tapi sayangnya, Shui Yang melemparkan tubuh Xiao Yan kearah selatan sejauh dua kilometer dengan kecepatan yang diluar nalar. Kejadian ini membuat Xiao Yan benar benar tidak bisa berbuat apapun, dan harus membiarkan tubuhnya kini menabrak sebuah perut bukit kecil dibelakangnya.

Dhuuaaar!

Nafas Xiao Yan terengah engah. Disisi lain, roh pedang itu sedang berpikir keras untuk membantu tuannya. Namun, Shui Yang hanya sekedipan mata telah kembali muncul dan meraih tubuh Xiao Yan dengan tangannya.

"Mati!" Shui Yang kembali melempar tubuh Xiao Yan dengan sangat keras kearah selatan.

Dhuuuuar!

Beberapa detik kemudian, Xiao Yan memuntahkan banyak darah dari sudut bibirnya. Disela sela menahan rasa sakit yang tak tertahankan dari siksaan Shui Yang. Nyatanya, Xiao Yan memiliki rencana gila untuk melarikan diri.

Shui Yang yang belum puas, dan belum mengetahui rencana Xiao Yan, kini melakukan hal berulang ulang, sebelum Xiao Yan benar benar mati dihadapannya.

"Tuan! Pikirkan rencana! Jangan cuma diam saja!" Bentak roh pedang dipikiran Xiao Yan.

Dhuuuaar! Dhuuuaar!

Xiao Yan hanya tersenyum mendengar amarah roh pedang dipikirannya. Namun, rencananya sedikit lagi akan berhasil. Karena kebenarannya, Xiao Yan membiarkan tubuhnya terlempar, dan terus bergerak kearah jurang Keputus asaan yang selalu dia dan gurunya datangi. Xiao Yan tahu, di jurang itu memiliki misteri besar yang tidak bisa diketahui oleh semua Kultivator. Konon, jurang ini tidak memiliki dasar. Dan terdapat energi Qi yang menolak semua Kultivator memasuki jurang ini. Parahnya lagi, mereka yang memaksa akan meledak menjadi kabut darah. Karena ini hanya satu satunya jalan hidup. Xiao Yan yang melihat Shui Yang yang hanya diam melihat tubuhnya terbaring, kini mulai memprovokasi.

"Kau adalah pembunuh! Pembantai yang membunuh sekte Naga Surgawi! Apa kau dan anakmu pantas hidup?" Xiao Yan mulai memaki.

Shui Yang yang telah marah itu berdecak kesal. Hanya sekedipan mata, tubuhnya menghilang, lalu muncul dihadapan Xiao Yan.

"Jika begitu kenapa kau membunuh anakku? Tapi bukan aku yang menjadi targetmu...," Suara Shui Yang berubah menjadi sangat dingin.

"Hahaha! Jika begitu kenapa kau tidak membunuhku saja? Bukankah dendam ini sama sama terbalas?"

Shui Yang mengeratkan rahangnya. Dengan kultivasi nya yang mencapai Dou Zhong itu, dengan mudahnya mengendalikan energi Qi di sekitarnya. Hal ini menyebabkan tubuh Xiao Yan melayang di udara. Melihat bocah didepannya memang harus dibunuh karena membunuh anaknya. Jendral Shui Yang mulai mengeluarkan pedangnya.

Sekian detiknya, Shui Yang telah memiliki rencana kejamnya. Dia akan menggores seluruh kulit Xiao Yan dengan pedangnya. Setelah itu, ia akan membiarkannya merasa siksaan jurang Keputus asaan yang ia ketahui.

Swuuuuuush! Slaaash! Slaaash!

Bergerak seperti kilatan cahaya, Shui Yang melesat dan terus menggores seluruh tubuh Xiao Yan menggunakan pedangnya. Setiap goresan itu terus mengeluarkan darah merahnya. Xiao Yan yang terus menahan siksaan itu sudah tidak kuasa menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Hingga, perlahan kesadarannya menghilang. Namun yang hanya ia rasakan adalah tubuhnya terlempar kedalam jurang keputusasaan.

"Dikehidupan selanjutnya, jadilah kuat sebelum berani menargetkan musuhmu." Ungkap Shui Yang kemudian pergi dari tempat itu.

Disisi lain.

Xiao Yan terus meluncur deras kedalaman jurang keputusasaan. Kesadarannya memang masih ada, namun saat tubuhnya merasa tertekan. Kesadarannya telah hilang sepenuhnya.

Disisi lain, roh pedang juga tidak bisa melihat sekitarnya. Pikirannya berkecamuk karena dengan kematian tuannya disini. Dia berpikir bahwa akan terkurung selamanya didalam jurang bersama tuannya.

***

Disisi lain, di dasar jurang. Sosok kakek tua yang tengah bermeditasi membuka matanya. Kedua alisnya yang telah memutih terangkat, yang diartikan keheranan jelas terlihat di wajahnya.

"Siapa yang dapat memasuki jurang ini? Bahkan sekelas ranah Dou Qi akan mati jika terkena tekanan formasi yang telah aku ciptakan." Ungkapnya heran, namun wajahnya terus menunggu sosok yang tengah meluncur deras kearahnya.

Beberapa menit kemudian.

"Sial ternyata hanya mayat!" Ungkapnya kesal, karena kejadian ini sering terjadi dahulu kala.

Blaaaaar!

Hanya dengan satu tarikan tangan, tubuh Xiao Yan meluncur lebih deras kearah dasar. Hingga tiba tiba, dasar jurang yang tadinya gelap. Kini menjadi sangat terang. Wajah kakek tua itu berkedut melihat api Surgawinya bereaksi sebesar ini.

Karena kejadian ini, ia segera menuju ke dasar jurang. Saat melihat sosok yang ia kira mayat. Wajahnya berkedut melihat pemuda itu seperti ada kaitannya dengan dirinya. Bahkan, Fallen Heart Flame miliknya seperti sangat senang melihat kehadiran pemuda itu.

Dengan cepat, kakek tua itu segera memeriksa kondisi Xiao Yan dengan seksama. Saat energi Qi nya memasuki tubuhnnya kakek tua itu termenung, lalu wajahnya berubah menjadi rasa keterkejutan yang sangat besar.

"Da-darah klanku!" Ungkapnya haru kemudian segera memeluk tubuh Xiao Yan dengan air mata yang menetes dikedua mata kakek tua itu.

Melihat kondisi generasi klan Xiao Yang menyedihkan ini. Kakek tua itu mulai menggunakan api Fallen Heart Flame untuk menyembuhkan Xiao Yan.

Seminggu kemudian.

Xiao Yan telah sadar. Dan hal yang pertama ia dapati adalah melihat sosok kakek tua dengan wajah didepan wajahnya memberikan senyum mengerikannya.

"Aaaaaaa!" Xiao Yan yang kaget langsung memberikan tamparan kearah wajah kakek tua itu.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status