Setibanya.
"Apa kau tahu siapa yang telah menyerang sekte Naga Surgawi?" Tanya Xiao Yan serius.
Lei Fang mengangguk mengerti.
"Sepertinya tidak hanya ini yang ingin kamu tanyakan." Balas Lei Fang sopan.
"Apa tujuan mereka membawa guruku?"
"Dan siapa sebenarnya Jendral Shui Yang."
Lei Fang terdiam, dia sebenarnya bisa saja tahu semua jawaban yang ditanyakan oleh Xiao Yan. Namun saat ini ia belum bertemu dengan ayahnya. Dan tentunya, ia hanya tau sedikit soal siapa dibalik penyerangan sekte milik Xiao Yan.
"Pertanyaan pertama, aku tidak bisa menjawabnya. Karena dengan kultivasimu saat ini, kau hanya akan mengantarkan nyawamu saja. "
"Yang kedua, sesuai informasi dari ayahku. Gurumu adalah gadis Naga yang sangat kuat. Mungkin diculik nya gurumu, ada masalah pada garis keturunannya yang memang sangat rahasia."
"Yang terakhir, Jendral utama Kerajaan Bei, Shui Yang merupakan orang yang sangat rahasia. Bahkan akupun tidak mengetahui siapa dia."
Mendengar jawaban Lei Fang, Xiao Yan sedikit kecewa. Namun ia tahu, informasi yang ingin ia beli sangatlah rahasia. Namun ditengah kekecewaannya. Tiba tiba Lei Fang menyodorkan plat identitasnya kepada Xiao Yan.
"Saudara Yan, mungkin aku tidak tahu jawabannya... Tapi jika pergi Kekaisaran Phoenix, temuilah ayahku. Mungkin ayahku mengetahui semua jawaban dari semua pertanyaanmu ini."
Xiao Yan mengangguk, kemudian ia berterimakasih pada Lei Fang.
"Saudara Fang, maaf merepotkanmu."
Xiao Yan segera meninggalkan ruangan milik Lei Fang dan kembali kearah penginapan yang ditinggali anak dari jendral Shui Yang. Setibanya, Xiao Yan bersembunyi diatas atap penginapan dengan meminum arak disaku bajunya.
Hingga malam harinya, Xiao Yan yang bosan menunggu anak dari Jendral Shui Yang keluar dari penginapan akhirnya terbayar penantiannya. Shui Dong, kini telah keluar dari penginapan bersama pasukan Kerajaan Bei kearah barat. Melihat ini, Xiao Yan segera mengikuti mereka secara diam diam.
Ditengah hutan belantara.
"Tuan Yan, berhati hatilah anak ini tidak sederhana. Sosok kakek tua mengawasi pergerakannya dari beberapa sudut hutan ini." Suara telepati roh pedang memberikan peringatan agar Xiao Yan tidak bertindak gegabah.
Xiao Yan hanya diam. Dia tidak membalas ucapan roh pedang yang telah ia tundukan. Namun, tiba tiba Shui Dong menghentikan langkahnya. Hal itu membuat Xiao Yan terkejut.
"Untuk apa kau masih menguntitku sejauh ini?" Tanya Shui Dong menatap kearah Xiao Yan.
Xiao Yan tanpa membalas langsung menyerang kearah Shui Dong. Namun, pasukan dari Shui Dong menghadang Xiao Yan dengan cepat. Pertempuran pun akhirnya pecah.
Meski satu lawan sepuluh melawan pasukan milik Shui Dong, Xiao Yan memperlihatkan teknik bertarungnya yang brutal. Hingga satu persatu pasukan Shui Dong kalah. Shui Dong tidak menduga hal ini, tadinya ia yang berada diatas angin. Kini malah menjadi sebaliknya, karena itu ia langsung kabur menggunakan ilmu meringankan tubuhnya.
Xiao Yan kini menyunggingkan senyum misteriusnya. Hanya dengan sekali hentakan kaki, ia telah tiba dihadapan Shui Dong sambil menahan pedang diarea leher Shui Dong. Hal ini membuat Shui Dong hanya bisa diam, dan menunggu keberuntungan menghampirinya.
"Tuan ke-kenapa anda bermain kasar? Le-lepaskan aku..." Ucapnya gelagapan.
"Katakan padaku, siapa ayahmu sebenarnya? Kenapa dia ikut menghancurkan sekte Naga Surgawi?" Tanya Xiao Yan mengancam.
"A-aku tidak tahu... Yang aku tahu ayahku hanya ikut menghancurkan sekte saja!" Timpal Shui Dong.
Xiao Yan menyipitkan matanya, namun tiba tiba sekelebat bayangan dengan cepat merebut tubuh Shui Dong. Xiao Yan yang tak bersiap segera mundur, dan menatap tajam sosok kakek tua disamping Shui Dong.
"Pa-paman!" Ucap terkejut Shui Dong yang melihat pamannya menyelamatkannya dari dekapan Xiao Yan.
"Bocah apa kau ingin mencari mati!?!"
Xiao Yan menaikan salah satu alisnya. Ia merasakan kakek itu berada dua tingkat diatas Kultivasinya. Saat ini Xiao Yan berada di tingkat Dou Zi bintang tiga, dan kakek didepannya berada di tingkat Dou Zi bintang lima. Karena itu, Xiao Yan sedikit tidak gentar melawan dua tingkat diatasnya.
"Aku tidak peduli siapa kamu, berikan anak bodoh ini...," Ucapan Xiao Yan menjadi sangat dingin.
"Sombong!" Kakek tua itu tidak ingin berdebat, dengan cepat menyerang Xiao Yan menggunakan pedangnya.
Melihat kecepatan yang ditunjukkan kakek tua itu, Xiao Yan segera mengeluarkan pedang Naga di punggungnya. Sontak, pedang berwarna keemasan bercorak Naga menahan pedang milik kakek tua itu.
"Dou Zi bintang tiga masih ingin melawan! Tidak tahu diri!"
Slaaaash! Klaaaang!
Mata kakek tua itu terkejut, karena pedang ditangannya patah dua bagian tanpa sebab. Keterkejutan nya ini membuatnya sedikit lengah. Hingga ujung mata pedang Naga mengenai lengannya.
"Kau hanya beruntung saja! Amarah Pedang! Pedang Pemusnah Langit!" Murka kakek tua mulai mengeluarkan jurusnya.
Xiao Yan tersenyum misterius melihat kakek tua itu mengeluarkan salah satu jurusnya. Xiao Yan yang baru pertama kali menggunakan pedang Naga kemudian mengaliri energi Qi kearah pedangnya. Hingga, pedang Naga berdengung Xiao Yan memutarkan tubuhnya sambil menebas pedangnya.
"Amarah Naga!"
Rooooaarh!
Blaaaaaaar!
Dua juruspun bertemu, Xiao Yan terkejut, karena satu jurusnya mampu menyerap seluruh energi Qinya. Namun hal mengejutkan kembali terjadi disaat dua jurus telah meledak. Karena jurus milik Xiao Yan masih melesat kearah kakek tua itu hingga terbelah menjadi dua bagian.
Disisi lain, Shui Dong memilih melarikan diri, karena ia tidak ingin menjadi korban pertarungan dua Kultivator hebat didepannya. Melihat mayat kakek tua itu tergeletak, Xiao Yan mengambil cincin ruangnya dan segera menyimpannya kedalam cincin ruangnya sendiri. Melihat Shui Dong telah kabur, Xiao Yan mengumpulkan energi Qinya untuk mengejar. Beberapa menit setelah sedikit mengumpulkan energi Qi. Sepasang sayap Qi muncul, sekali hentakan kaki Xiao Yan mengejar kepergian Shui Dong.
Beberapa menit kemudian, Shui Dong yang tengah mengumpulkan sedikit energi untuk kabur terkejut. Karena Xiao Yan telah ada dihadapannya.
"A-apa paman telah mati!" Ucapnya terkejut.
"Tenang saja karena setelah ini yang mati kau! Jika tidak ingin mati, maka katakan padaku... Siapa ayahmu sebenarnya, dan kenapa ayahmu ikut menyerang sekte Naga Surgawi!" Ancam Xiao Yan sambil mengasah pedang menggunakan tangannya.
Shui Dong kebingungan, karena ia sendiri tidak tahu ayahnya mengikuti kelompok apa. Karena itu, ia tidak tahu cara menjelaskannya. Melihat tingkah Shui Dong, Xiao Yan mengetahui apa yang dipikirkan Shui Dong. Tapi, roh pedang tiba tiba mengirim pesan telepati kembali.
"Tuan Yan, cepat bawa dia pergi atau bunuh saja! Aku merasakan tingkat Dou Zhong sedang menuju kemari."
Xiao Yan memejamkan matanya sejenak, karena dia bukanlah tandingan tingkat Dou Zhong yang merupakan tiga tingkatan besar diatas Kultivasinya saat ini.
Senyum licik tersungging dibibir Xiao Yan, setelah itu ia segera melesat dan membunuh Shui Dong. Setelah melakukan pembunuhan ini, Xiao Yan mencuri cincin ruang dari Shui Dong. Dan segera pergi dari tempat tersebut untuk bersembunyi.
Disisi lain, sosok pria paruh baya muncul membelah kehampaan menatap hutan dibawahnya dengan tajam. Matanya yang tajam itu melihat sosok anaknya yang telah tewas dengan luka sayatan pedang di lehernya.
"Si-siapa yang membunuhnya!"
Wuuuuuung!
Tekanan besar melululantahkan hutan dibawahnya. Kini matanya yang tajam terus menatap kearah sudut hutan. Mencari sosok yang membunuh anaknya itu. Disisi lain, roh pedang menggunakan kekuatan ilusi nya untuk menyembunyikan aura Xiao Yan dari pandangan sosok kuat itu. Melihat sosok pria paruh baya itu terbang tanpa sayap Qi. Membuat Xiao Yan tahu bahwa sosok Jendral Shui Yang merupakan praktisi Dou Zhong yang sangat kuat.
Shui Yang benar benar murka, setelah menyimpan tubuh Shui Dong kedalam cincin penyimpanannya. Hutan dibawahnya hancur tanpa sebab. Matanya terus menyelidik kesegala sisi hutan itu. Hingga, senyuman kecil terpampang disudut bibirnya melihat adanya formasi ilusi di depan mata sejauh satu kilometer. "Tikus kecil yang berani menyinggungku...," Ucapan itu terdengar sangat dingin menusuk telinga Xiao Yan.Disisi lain, roh pedang terkejut mendengar pernyataan dari Shui Yang. Karena formasi ilusi yang dibentuknya terlihat dimata Shui Yang. "Gawat! Tuan segera pergi!" Teriak Roh Pedang didalam pikiran Xiao Yan. Xiao Yan mengangguk, sepasang sayap Qi muncul dibelakang punggungnya. Dengan segera, Xiao Yan melesat terbang sejauh yang ia bisa menggunakan kecepatan maksimalnya. Namun usahanya sia-sia karena hanya dengan beberapa helaan nafas. Sosok bayangan hitam muncul menghentikan terbangnya. Bayangan itu tak lain adalah sosok Shui Yang yang dengan cepat mencekik leher Xiao Yan dengan erat. "
Kakek tua yang sudah beribu ribu tahun bersembunyi didalam jurang itu terlihat kesal. Meskipun kesal, namun karena Xiao Yan memiliki darah murni klannya kini menyembunyikan kekesalannya. "Nak, kau sudah bangun. Sekarang ceritakan kenapa kau berada disini."Xiao Yan yang merasa bersalah karena menampar wajah kakek tua itu kemudian menceritakan dari awal tentang sekte nya hancur. Dan bertemu Shui Yang, yang merupakan jendral Kerajaan Bei. Mendengar cerita yang disampaikan oleh Xiao Yan. Kakek tua itu sedikit terharu, karena ia tahu Xiao Yan benar benar telah kehilangan segalanya. Namun, ditengah keharuannya kakek tua. Ternyata sang kakek tua juga mengingat bagaimana klan Xiao dahulu dihancurkan oleh teman temannya sendiri. Melihat reaksi kakek tua yang tiba tiba bersedih, Xiao Yan yang tidak mengetahui identitasnya. Ingin memperkenalkan dirinya. Namun sang kakek tua menggelengkan kepalanya. "Aku sudah tidak memiliki nama semenjak bersembunyi disini. Aku sangat malu jika masih mengguna
"Sa-sangat kuat!" Kakek tua itu hanya tersenyum. Namun sesaat setelah aura dari tubuhnya menghilang. Kakek tua itu menjelaskan sedikit tentang keberadaan Chen Huang. "Jangan jangan kau berasal dari generasi kelahiranku?" Tanya roh pedang membuat tubuhnya gemetar. "Benar, dan Chen Huang adalah rekanku. Mungkin waktu itu aku tidak tahu pedang ini memiliki roh pedang yang sangat cantik sepertimu. Jika aku tahu, mungkin aku ingin merebutnya dari Chen Huang." Kakek tua itu tersenyum menggoda dengan kumis tebalnya. Sontak roh pedang hanya bisa terdiam mendengar ungkapan kakek tua di depannya. Namun, setelah mengetahui bahwa kakek itu adalah teman dari tuannya dahulu kala. Roh Pedang kini sedikit menundukan kepalanya. "Jika boleh tau siapa nama anda?" Tanya Roh Pedang berharap mengetahui nama Kakek tua dihadapannya. "Sudahlah, tidak perlu mengetahui namaku lebih lanjut. Karena aku hanya ingin kau melindungi cucuku saja disaat aku bermeditasi.""Cucu..." Ungkap roh pedang terkejut setel
Tekanan rasa sakit yang diterima tubuh Xiao Yan bukan main main. Rasa panas, dan fluktuasi energi Fallen Heart Flame terus mengamuk didalam tubuhnya. Terutama api Fallen Heart Flame yang merupakan api pengendali hati ini kini menyerang jiwa Xiao Yan. Bahkan rasa kematian yang sebelumnya ia alami bukan lawan dari rasa sakit yang kini ia derita. Tapi semua ini adalah harapan besar untuk bisa membalaskan dendamnya. Tekadnya yang kuat mampu membuat kesadarannya terus bertahan. Bahkan Xiao Jun sendiri tidak dapat mempertahankan kesadarannya ketika menyerap Api ini. Tujuh hari berlalu, didasar jurang yang gelap itu hanya terdengar suara teriakan parau yang lemah milik Xiao Yan. Namun saat kesadaran akan menghilang. Suasana yang tegang itu berubah menjadi kegembiraan disudut bibir Xiao Yan. Karena Kultivasinya naik ke tingkat Dou She bintang satu. Bamsss! Ledakan kecil didalam tubuhnya menandakan bahwa Xiao Yan benar benar telah naik tingkat Dou She bintang satu. Tapi sayangnya, kegembir
Sosok itu terkejut setengah mati melihat pemuda bertopeng itu diam, dan malah menggertak dirinya. Jelas wajahnya yang kesal, langsung melesat dan menyerang Xiao Yan dengan menggunakan serulingnya. Bergerak dengan serulingnya, pria itu mulai melancarkan serangannya kearah leher Xiao Yan. Namun serangan itu bisa dibaca dengan baik oleh Xiao Yan. Bahkan beberapa gerakan telah terlewati, dan Xiao Yan terus menghindar yang membuat pria tersebut sangat kesal. "Cihhh! Apa kau hanya bisa..."Kekesalannya berhenti disaat sebuah tinju mampir telak mengenai perutnya. Terpental sejauh dia meter kebelakang, pria itu merutuki Xiao Yan dengan kata kata kasar. "Dasar brengsek! Menyerang secara diam diam! Apa kau masih bisa dianggap lelaki!" Maki pria itu. Xiao Yan hanya menyunggingkan senyum kecil disudut bibirnya. Setelah itu, Xiao Yan bergerak dan mulai menyerang menggunakan tangan kosongnya. Hingga keduanya kembali bertempur, Long She hanya bisa diam melihat sosok tak ia kenali membantunya hin
Swuuuuung! Dengan aktifnya dua formasi besar, kini langit bergetar, awan yang cerah itu berubah menjadi gelap. Beberapa helaan nafas, muncul dua array formasi yang mengepung pergerakan aliansi Teratai Suci. Xiao Yan yang akan mengaktifkan formasi, dan bersiap bertarung dengan menggunakan pedangnya kini mulai bergerak. Dibarengi dengan munculnya ratusan energi bintang yang menyerang, serta penutup array formasi Lautan Kematian. Hal ini menyebabkan pasukan Teratai Suci berhamburan mencari cara untuk pergi dari tempat itu. Namun sayangnya, sekelebat bayangan emas muncul menebas tubuh mereka satu persatu. Disisi lain, di tempat utama camp. Pria paruh baya berjubah hitam dengan panik keluar dari campnya. Setelah melihat sekitarnya, pasukannya yang mulai berguguran benar benar membuatnya naik pitam. Matanya yang tajam, kini menatap pemuda bertopeng tengah menebas kesana kemari membunuh pasukannya dengan brutal. "Menyerang aliansi Teratai Suci, apa kau sudah sanggup menanggung konsekuensi
Swuuuung! Sebuah array tipis berbentuk kubus terbentuk. Disisi lain, Bai Chan dan kedua rekannya saling pandang sejenak. Mereka kini tersadar, bahwa sosok bertopeng didepan mereka memiliki dendam pada aliansi mereka. Meski mereka tidak tahu apa yang Xiao Yan ingin melenyapkan mereka semua. "Meski kau menang duel dariku, tapi dengan bantuan kedua rekanku apa kau masih percaya diri dapat mengalahkan kami?" Tanya sombong Bai Chan yang tidak memiliki pilihan lain. "Belum juga dimulai, kau sudah menentukan siapa yang akan menang. Matiii!" Swuuuuush! Xiao Yan melesat dan mulai menyerang ketiganya secara bersamaan. Keempatnya kini saling bertukar teknik berpedang mereka. Meski Xiao Yan kalah dalam jumlah, nyatanya dengan keberadaan api Fallen Heart Flame. Serangan Xiao Yan cukup merepotkan bagi ketiganya. Bahkan tidak bisa dipungkiri, meski Kultivasi Xiao Yan berada dibawah mereka bertiga. Dengan teknik berpedang yang diajarkan Shi Hua Ling, ia dapat bertarung secara seimbang dengan la
Setelah melenyapkan pasukan aliansi, Xiao Yan segera memulihkan seluruh energi Qinya yang telah terkuras. Dua jam kemudian, kedua mata Xiao Yan terbuka. Ia menghela napas panjang melihat pembantaian pertama yang telah dilakukannya. "Tuan, setelah ini tuan akan pergi kemana?" Tanya Roh Pedang membuka topik. Xiao Yan menganggukan kepalanya, mengeluarkan peta yang digambar kakeknya. Xiao Yan kemudian menunjuk kearah Kerajaan Dao. "Sepertinya aku tertarik dengan kuburan pedang... Jadi aku akan kesana, berharap ada keberuntungan untuk menjadi kartu As ku..." "Baiklah tuan."Sepasang sayap Qi muncul dipunggung Xiao Yan. Setelah memasang kembali topengnya. Xiao Yan terbang kearah Kerajaan Dao. ***Disisi lain, mata mata milik pasukan Long She terkejut melihat banyaknya mayat pasukan aliansi Teratai Suci tergeletak. Melihat kejadian ini, mereka segera melaporkan pada Long She. ***Terbang dua jam perjalanan, Xiao Yan menatap kearah sekitarnya. Hingga, sebuah dentingan pedang terdengar d