Sosok itu terkejut setengah mati melihat pemuda bertopeng itu diam, dan malah menggertak dirinya. Jelas wajahnya yang kesal, langsung melesat dan menyerang Xiao Yan dengan menggunakan serulingnya. Bergerak dengan serulingnya, pria itu mulai melancarkan serangannya kearah leher Xiao Yan. Namun serangan itu bisa dibaca dengan baik oleh Xiao Yan. Bahkan beberapa gerakan telah terlewati, dan Xiao Yan terus menghindar yang membuat pria tersebut sangat kesal. "Cihhh! Apa kau hanya bisa..."Kekesalannya berhenti disaat sebuah tinju mampir telak mengenai perutnya. Terpental sejauh dia meter kebelakang, pria itu merutuki Xiao Yan dengan kata kata kasar. "Dasar brengsek! Menyerang secara diam diam! Apa kau masih bisa dianggap lelaki!" Maki pria itu. Xiao Yan hanya menyunggingkan senyum kecil disudut bibirnya. Setelah itu, Xiao Yan bergerak dan mulai menyerang menggunakan tangan kosongnya. Hingga keduanya kembali bertempur, Long She hanya bisa diam melihat sosok tak ia kenali membantunya hin
Swuuuuung! Dengan aktifnya dua formasi besar, kini langit bergetar, awan yang cerah itu berubah menjadi gelap. Beberapa helaan nafas, muncul dua array formasi yang mengepung pergerakan aliansi Teratai Suci. Xiao Yan yang akan mengaktifkan formasi, dan bersiap bertarung dengan menggunakan pedangnya kini mulai bergerak. Dibarengi dengan munculnya ratusan energi bintang yang menyerang, serta penutup array formasi Lautan Kematian. Hal ini menyebabkan pasukan Teratai Suci berhamburan mencari cara untuk pergi dari tempat itu. Namun sayangnya, sekelebat bayangan emas muncul menebas tubuh mereka satu persatu. Disisi lain, di tempat utama camp. Pria paruh baya berjubah hitam dengan panik keluar dari campnya. Setelah melihat sekitarnya, pasukannya yang mulai berguguran benar benar membuatnya naik pitam. Matanya yang tajam, kini menatap pemuda bertopeng tengah menebas kesana kemari membunuh pasukannya dengan brutal. "Menyerang aliansi Teratai Suci, apa kau sudah sanggup menanggung konsekuensi
Swuuuung! Sebuah array tipis berbentuk kubus terbentuk. Disisi lain, Bai Chan dan kedua rekannya saling pandang sejenak. Mereka kini tersadar, bahwa sosok bertopeng didepan mereka memiliki dendam pada aliansi mereka. Meski mereka tidak tahu apa yang Xiao Yan ingin melenyapkan mereka semua. "Meski kau menang duel dariku, tapi dengan bantuan kedua rekanku apa kau masih percaya diri dapat mengalahkan kami?" Tanya sombong Bai Chan yang tidak memiliki pilihan lain. "Belum juga dimulai, kau sudah menentukan siapa yang akan menang. Matiii!" Swuuuuush! Xiao Yan melesat dan mulai menyerang ketiganya secara bersamaan. Keempatnya kini saling bertukar teknik berpedang mereka. Meski Xiao Yan kalah dalam jumlah, nyatanya dengan keberadaan api Fallen Heart Flame. Serangan Xiao Yan cukup merepotkan bagi ketiganya. Bahkan tidak bisa dipungkiri, meski Kultivasi Xiao Yan berada dibawah mereka bertiga. Dengan teknik berpedang yang diajarkan Shi Hua Ling, ia dapat bertarung secara seimbang dengan la
Setelah melenyapkan pasukan aliansi, Xiao Yan segera memulihkan seluruh energi Qinya yang telah terkuras. Dua jam kemudian, kedua mata Xiao Yan terbuka. Ia menghela napas panjang melihat pembantaian pertama yang telah dilakukannya. "Tuan, setelah ini tuan akan pergi kemana?" Tanya Roh Pedang membuka topik. Xiao Yan menganggukan kepalanya, mengeluarkan peta yang digambar kakeknya. Xiao Yan kemudian menunjuk kearah Kerajaan Dao. "Sepertinya aku tertarik dengan kuburan pedang... Jadi aku akan kesana, berharap ada keberuntungan untuk menjadi kartu As ku..." "Baiklah tuan."Sepasang sayap Qi muncul dipunggung Xiao Yan. Setelah memasang kembali topengnya. Xiao Yan terbang kearah Kerajaan Dao. ***Disisi lain, mata mata milik pasukan Long She terkejut melihat banyaknya mayat pasukan aliansi Teratai Suci tergeletak. Melihat kejadian ini, mereka segera melaporkan pada Long She. ***Terbang dua jam perjalanan, Xiao Yan menatap kearah sekitarnya. Hingga, sebuah dentingan pedang terdengar d
"Maaf senior, aku tidak menculiknya..." Jawab Xiao Yan ramah. "Tidak menculiknya? Tapi kenapa Feier bersamamu?""Kebetulan aku hanya bertemu dengannya saja... Jadi karena melihatnya sendiri, aku menawarkan diriku untuk menjadi rekan perjalanannya.""Hmppp! Apa kau pantas!"Swuuuuuush! Blaaaar! Cang Shen mengibaskan tangannya. Seketika gulungan angin yang sangat kencang membuat Xiao Yan terpental dan kembali menabrak pohon dibelakangnya. "Sial, meski dapat membunuh Dou She bintang lima... Dihadapan Dou Zhong, aku hanyalah semut yang bisa dibunuh kapan saja..." Xiao Yan mengeratkan rahangnya. Tak ia sedari, darah merah telah menetes disudut bibirnya. Namun, Cang Shen tidak ingin melepaskan sosok yang telah menculik anaknya ini. "Sekarang kau sudah tau perbedaan Kultivasi diantara kita. Sebagai kompensasi, potong lengan kirimu... Atau kau mati ditanganku...," Ucapan dingin Cang Shen menusuk telinga Xiao Yan. "Bukankah ini sangat berlebihan? Lagi pula belum tentu siapa yang akan men
Swuuuuush! Pedang naga muncul dari kehampaan, sontak melihat sebuah pedang yang begitu mewah. Pandangan Chang Shen membeku. "Sa-sangat indah..." Gumamnya. Mulai mengayunkan pedang Naga, Xiao Yan terlihat seperti menari nari. Bahkan gerakan dasar berpedang nya begitu gemulai. Lima belas menit kemudian. "Sepertinya tidak ada yang harus aku koreksi..." Ucap Chang Shen terpesona melihat teknik berpedang milik Xiao Yan. Mengakhiri latihan berpedang, Xiao Yan memejamkan matanya sejenak. beberapa menit berpikir, Xiao Yan memiliki pandangan terhadap api surgawinya. Karena menurutnya elemen api hampir sama dengan elemen air. Meski bersifat saling berlawanan, tapi kedua elemen ini sama sama lembut. Dan tentunya elemen air dapat berubah bentuk sesuai dengan wadahnya. Jadi Xiao Yan memiliki rencana untuk membentuk jurusnya sendiri dengan menggunakan api Fallen Heart Flame. "Tuan apa kau ingin melatih transformasi api surgawi?" Roh Pedang mengetahui pikiran Xiao Yan. "Benar, namun aku haru
Kecepatan lebah yang diluar nalar mengejarnya, membuat Xiao Yan hanya bisa bertaruh untuk melawan kawanan lebah ini. "Sial, kecepatannya melebihi kecepatan ku... Jadi hanya cara ini yang bisa kulakukan!"Swuuuuush! Xiao Yan memutarkan tubuhnya, setelah itu Xiao Yan mengeluarkan pedang Naga dan memberikan serangan kejutan dengan pedangnya. Tiiiiing! Dhuuuuuar! Salah satu lebah besar itu hanya terpental. Dan hal itu cukup mengejutkan bagi Xiao Yan. "Sa-sangat kuat! Bahkan pedang Naga tidak dapat menembusnya!" Ungkap Xiao Yan bergerak zig zag mencoba mencari celah untuk melawan mereka lagi. Lagi dan lagi, para lebah kembali mengejar Xiao Yan yang terus berusaha menghindari kejaran kelompok mereka. "Apa kau ada saran bagaimana cara melawannya?" Tanya Xiao Yan kepada roh pedang. "Aku tidak tahu, mungkin jika tuan berada di tingkat Dou Zhong dan mengeluarkan seluruh kemampuan pedang Naga dapat membunuhnya... Tapi kini..." Ucapnya tertahan karena merasa bersalah. Xiao Yan hanya ters
Swuuuuung! Lima formasi besar berdengung diatas langit, beberapa detik kemudian formasi hujan bintang menerjang dengan brutal kearah tubuh tengkorak raksaksa. Disusul dengan formasi pengikat dewa, ribuan sulur tali muncul dari mata formasi, tapi tali itu bergerak dan meliliti seluruh tubuh tengkorak raksaksa. Dua formasi besar yang telah aktif, mulai mengakibatkan tekanan yang dirasakan oleh Xiao Yan berkurang. Formasi ketiga, keempat, dan kelima aktif mulai aktif yang membuat tubuh besar tengkorak ini tersungkur. Melihat keberhasilannya, Xiao Yan segera terbang dan sedikit menjauh dari keberadaan tengkorak raksaksa. Hingga melihat tengkorak tersebut mulai memberontak, Xiao Yan mengeluarkan pedang Naga nya. Swoooooosh! Muncul api Fallen Heart Flame dari telapak tangan Xiao Yan merambat hingga ujung mata pedang. Memutarkan tubuhnya, dan memaksimalkan api Fallen Heart Flamenya. "Langkah Sembilan Naga!"Swuuuuuush! Slaaaaash! Kraaaack! "Teknik pertama!"Xiao Yan mulai mengayunkan