Share

Bab. 67. Ya, Allah Sembuhkan Isteriku

"Kan bisa rebahan. Atau baca buku. Menulis juga. Itu semua aktivitas. Gak ada yang sia-sia yang dilakukan isteri untuk suaminya."

"Pokoknya kamu itu gak boleh capek." Aku memberi sedikit warning agar ia menurut. Ini untuk kebaikannya juga.

"Iya, deh. Papah atur aja gimana baiknya." Apa kubilang. Ia selalu menurut kalau aku mengatakan sesuatu meski awalnya harus protes dulu

"Nah, gitu dong, Sayang." Aku mengedipkan mata padanya membuat ia seketika tersipu.

Aku beranjak dari meja makan kemudian mencuci tangan di wastafel. "Yuk, kita berangkat!" Ajakku setelah mengeringkan tangan dengan tisu.

"Bentar. Aku bereskan dulu ini."

"Nanti Bu Siah aja."

"Kalau gitu aku gosok gigi dulu, habis makan nasi, nih," pintanya bergegas ke belakang.

"Iya. Aku tunggu di depan, ya."

Ia tak menjawab. Mungkin sudah ada di toilet.

Sepuluh menit waktu yang dibutuhkan untuk gosok gigi. Padahal untuk kaum lelaki, cukup semenit sudah beres. Berlian menemuiku dengan senyuman merekah seperti mawar. Ia selalu begitu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status