Share

TAKDIR YANG BERBICARA

Malam yang cerah dengan bercahaya rembulan, mobil Pak Lana memasuki pelataran indekos. Mobil diparkir di sisi kanan agar dekat dengan kamar Sarti. Pria hitam manis ini masih berseragam khas pakaian adat Bali, terlihat semakin berkarismatik. Dia segera turun lalu melangkah ke arah kamar Lek Dirman, yang berada di sebelah kamar kekasihnya.

Beberapa menit yang lalu, Sarti memberitahu, jika kedatangannya ditunggu di kamar Lek Dirman. Pria itu mengetuk pintu sembari memberi salam. Pintu terbuka, rupanya Sarti yang menyambutnya. Raut wajah Pak Lana seketika sumringah.

“Maaf, ya! Papi masih pake seragam. Pulang kerja langsung ke sini,” ucap Pak Lana sambil menampakkan deretan giginya yang rapi.

“Gak apa-apa. Ayo masuk, Pi!” ajak Sarti yang berdaster motif kembang jepun, semakin menampakkan aura keibuan.

Pak Lana cekatan memegang tangan Sarti, kemudian berbisik, “Kayaknya udah s

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status