Share

Bab 24

Part 2.

***

Namun, otak liciknya berfungsi dengan baik kali ini. "Hah! Itu bukan perkara sulit, Khana."

Sebuah ponsel mahal ia keluarkan dari tas jinjingnya. Kemudian panggilan telepon segera dilakukannya.

"Naik!" titahnya.

Hanya satu kata, kemudian telepon genggamnya kembali ia masukan ke dalam tas.

Tak berapa lama dua lelaki berbadan kekar muncul. Khana menyipitkan mata melihat kehadiran pesuruh Areta tersebut.

Darah yang masih mengalir di dahinya membuat kedua bodyguard Areta sedikit tercengang.

"Kami harus melakukan apa, Nyonya?" tanya salah satu dari bodyguard itu.

"Hancurkan cctv itu!" perintah Areta dengan senyum penuh kebanggaan.

"Siap laksanakan, Nyonya."

Dengan sigap keduanya menaiki kursi dan segera memusnahkan benda yang bisa membawa petaka untuk Areta.

Tanpa disadari, ternyata Khana jauh lebih cerdik. Ia meraih ponsel miliknya yang tadi sempat diletakan Mani di pas bunga sudut ruangan.

Ponsel tersebut sudah merekam semua kejadian. Khana menyudahi aksi rekam di telepon mil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status