Share

LENYAPNYA SUAMI DURJANA
LENYAPNYA SUAMI DURJANA
Penulis: Nona_Lyanna

Joko sudah tak bernyawa

Judul: Lenyapnya Suami Durjana.

Part: 1.

***

Pak RT serta para warga setempat berkumpul di rumah Kendis. Semua riuh menyaksikan jasad Joko tergeletak bersimbah darah.

Kendis merupakan wanita yang dikenal pendiam dan penyabar. Joko merupakan suaminya itu sering berjudi serta mabuk-mabukkan. 

Dan sore ini semua sangat terkejut melihat kondisinya yang sudah tak bernyawa.

"Beri jalan! Polisi sudah datang," ujar Pak Rt.

Cukup lama para petugas mengecek ke seluruh rumah. Tak ada siapa-siapa kecuali Joko yang mengenaskan.

Wajah Joko penuh dengan luka sayatan. Siapa pun yang memandang tentu akan bergidik ngeri.

"Jenazah harus diotopsi untuk memastikan dengan jelas!" 

Team kepolisian menangani begitu sigap. Para warga saling berbisik menerka-nerka apa yang sebenarnya sudah terjadi.

"Di mana Kendis? Kenapa dia tak ada di sini?" 

"Mencurigakan, atau jangan-jangan ...."

Berbagai dugaan menyerang isi kepala warga blok c. Pasalnya kematian Joko sangat tidak wajar. Bahkan sang istri pun tak terlihat sama sekali.

.

Setelah menunggu kurang lebih 24 jam, hasil awal untuk otopsi jenazah Joko keluar. 

"Ini kasus serius, Pak Rt ... ternyata kemaluan korban juga hilang," terang team polisi tesebut.

"Sadis sekali. Kira-kira siapa pelakunya?" 

"Dugaan sementara mengarah pada istri korban. Team kami sedang mencari keberadaan Bu Kendis."

"Tapi, Pak ... setahu saya Kendis itu sangat baik dan penyabar. Rasanya saya tidak percaya kalau dia yang melakukan hal sesadis itu."

"Semoga saja kecurigaan kami tidak benar. Masalah ini akan segera terungkap. Permisi."

-

-

Seminggu setelah kejadian. Team kepolisan memberikan kabar terbaru pada Rendra, yang merupakan RT di blok c tersebut.

"Pelaku sudah berhasil kami tahan. Dengan sangat disayangkan, Bu Kendis benar-benar pelakunya, Pak rt."

"Astagfirullah. Apa boleh saya menemui Kendis?" tanya Pak Rt.

"Silakan."

Pak Rt melangkah dengan kaki yang terasa lemas. Ia tak habis pikir kenapa Kendis bisa berbuat hal setega itu.

Saat Kendis keluar di ruang kunjungan, wajahnya menampakkan ekspresi datar. Tak ada raut penyesalan atau pun kesedihan.

"Nak Kendis," lirih Rendra.

Kendis bergeming, seulas senyum tipis ia suguhkan.

"Apa yang terjadi sebenarnya? Katakan semua ini hanya kesalahanpahaman. Bukan Nak Kendis yang melakukannya, bukan?" tanya Rendra dengan suara bergetar.

Kendis membuang napas kasar. Ia memejamkan mata beberapa detik, kemudian membukanya kembali.

Terbesit kejadian sore itu.

"Aku memang pelakunya, Pak Rt. Biarlah aku menjalani hukuman, tapi aku tidak menyesal." 

Suara itu masih sama. Terdengar begitu lembut dan tenang. 

Rendra menelan ludah getir menerima pengakuan Kendis.

"Tapi, kenapa? Kenapa Nak Kendis?"

Kendis mengingat kembali bagaimana peristiwa sadis itu bisa bermula ....

Bersambung.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status