Share

20. Semua salahmu!

"Kenapa harus macet sih? Perasaan tadi lancar jaya." Rutuk Marko kesal dan sekali lagi memencet klakson menambah kebisingan jalan yang sudah menjalar bak ular.

"Kamu tahu, melakukan ini tak akan mengubah apapunkan, Ko?" ucap Ali menyentuh lengan Marko yang menarik dalam nafasnya lalu ia hempaskan kuat-kuat.

Pemilik bibir tebal nan seksi itu lalu bersandar pada jok setelah menggenggam tangan Ali yang menunjukan senyum. Tentu bukan senyum yang membuat Marko merasa ngeri dengan rambut berdiri, tapi senyum lembut yang membuatnya sedikit tenang meski hatinya gelisah.

"Aku tau, Li. biar tambah rame saja. Kamu pikir siapa yang datang?" tanya Marko menoleh pada Ali yang memeluk bantal bergambar karakter aneka permen lolipop berbagai warna yang memenuhi permukaanya.

Ali yang mendengar tanya Marko pun langsung menarik dalam nafasnya. Meski pembawaan Ali tenang Marko tahu kekasihnya itu juga merasa was-was.

"Siapa lag

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status