Share

33. Kalah dan Menang

Beberapa hari berlalu. Vivi menumpang mobil Rafa bersama April, Mimi dan Sasa. Selama perjalanan mereka menonton berita di TV kecil yang berdiri di dashboard. Seorang gadis wartawan melakukan liputan langsung.

'Miracle never die menggoyang Medan. Ribuan penonton memenuhi Stadion Teladan. Penampilan terbaik malam ini membuat para penonton puas dan ...'

Tiba-tiba kamera menyorot muka Alvin, pemuda itu bertepuk tangan dua kali, kebiasaan ketika bakal bicara sesuatu yang penting, seperti pengumuman dan sebagainya. 

'Untuk gadis yang kusayang. Aku masih menanti jawabmu.'

Sontak semua penonton bersorak histeris. Terlebih Alvin pakai mengedip satu mata. Wartawan mengambil alih perhatian kamera.

'Demikian berita dari saya. Kita kembali ke saudara Hermansyah untuk berita-berita selanjutnya.'

"Busyet dah, Vi, Vivi, Alvin tanya apaan?" ujar Mimi sambil mendorong lengan Vivi yang duduk di bangku tengah, tepat di sebelahnya.

Vivi terdo

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status