Share

34. Winner

Seisi ruang gaduh. Para wartawan membombardir pihak penerbit EmangZituOkay dan Bunga dengan beratus pertanyaan. Suara gaduh mereka tak mempengaruhi Anis yang dengan cueknya duduk tertunduk, tak peduli pada sekitar, memilih merenung, hanyut dalam pikiran sendiri. 

Semua ucapan tentang Anjas kembali menyerang. Dia tak bermaksud berkata seperti tadi. Hanya saja banyak orang penerbit EmangZituOkay, membuat ucapan tentang anjas terlontar begitu saja. Ia takut jika menentang penerbit, maka untuk buku selanjutnya bakal susah untuk terbit di sana. 

Bibir bergetar. Ia meremas celana bagian dengkul. "Kau yang salah Njas. Kenapa memulai ...," gumamnya dengan lirih.  

Tiba-tiba telapak tangan Ismed mendarat di kepalan tangannya. Begitu hangat dan lembut menggenggam kepalan. "Semua sudah berakhir," bisiknya. "Yang sudah berlalu, biarkan menjadi kenangan, Nis. Sekarang lihat ke depan. Bangun masa depan. Jadikan semua ini sebagai pembelajaran."

A

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status