Home / Fantasi / Legend Of Kong Lao / Bab 06 - Melawan Han Ji

Share

Bab 06 - Melawan Han Ji

last update Last Updated: 2023-06-07 20:02:26

“Berhenti, sampah!” Seorang perempuan cantik menghadang perjalanan dari Kong Lao. Tentu hal ini membuat lelaki itu sedikit mengerut.

“Siapa kau!” Kong Lao tidak pernah mengenali perempuan di depannya itu. Bahkan dalam ingatan asli pemilik tubuh, tidak ada sama sekali ingatan terkait dirinya.

“Cih, ini pertemuan pertama kali kita! Juga, kedatanganku kesini ialah menghentikan kontrak pernikahan kita! Aku ingin memutuskan hal itu!” Perempuan tersebut berkata dengan suara keras.

Seluruh orang di sekitar mereka berhenti dan memandang ke arah pertengkaran tersebut. Mereka semua juga mengenali Kong Lao itu.

“Hei, mengapa sampah Klan Kong berada di tempat ini!”

“Mana kutahu, seingatku dia hidup di pinggiran Klan dan tidak pernah masuk ke dalam Kota!”

“Lalu siapa perempuan itu?”

“Bukankah dia berasal dari Klan Hu, putri dari Patriark klan tersebut, Hu Rong!”

Seluruh warga di sekitar area pertengkaran Kong Lao, seketika ramai. Mereka semua bergosip terkait pertempuran tersebut dan akhirnya identitas perempuan yang menghadang Kong Lao juga diketahui.

Hu Rong, putri dari Patriark Klan Hu. Dia memiliki kekuatan yang berada di level empat sama dengan Kong Lao.

Namun, kekuatan Kong Lao tentu tidak diketahui oleh Hu Rong sendiri karena dia selalu mengenal Kong Lao dari ucapan orang-orang di sekitarnya.

“Aku ingin memutuskan kontrak pernikahan itu, mana mungkin diriku yang Jenius ini menikah dengan sampah sepertimu!” Hu Rong benar-benar kejam.

“Memutuskan kontrak?” Kong Lao seketika mengerut. Dia paling tidak mengetahui hal itu, kemudian berkata datar. “Putuskan saja sendiri, aku tidak peduli.”

Kong Lao berjalan melewati Hu Rong, ekspresinya benar-benar dingin seolah tidak peduli dengan perempuan tersebut.

Hu Rong sendiri terkejut, dia tidak menyangka bahwa Kong Lao benar-benar setuju dan tidak memandang dirinya sama sekali. Entah mengapa ada perasaan dihina dalam sekejap.

“Bukankah tidak sopan, mengabaikan seorang perempuan cantik!” Seorang lelaki yang terlihat tampan tengah menghadang langkah Kong Lao.

Tentu hal ini membuat Kong Lao berhenti dan matanya menyapa ke arah lelaki yang seumuran dengan dirinya itu. Sorot mata Kong Lao sendiri acuh tak acuh.

“Minggir, kau menghalangi jalanku, Anjing penjilat!” Kong Lao benar-benar kesal kali ini. Dua orang sudah menghalangi jalannya, bukankah ini provokasi.

Meski dirinya merupakan Kaisar para manusia. Namun, temperamennya bukanlah seperti biksu tua yang terus merendah.

Sekali di provokasi, dia tidak masalah. Namun, dua kali sudah berbeda.

Lelaki yang mendengar ucapan Kong Lao tertegun. Dia seketika menghitam dan auranya meledak penuh amarah. “Bajingan! Beraninya kau mengataiku Anjing Penjilat!”

“Sampah sepertimu benar-benar berani menghina Tuan Muda Han Ji ini!” Lelaki ini muram dan marah. Dia mengepalkan tangannya dan dalam sekejap kobaran api terlihat.

“Rasakan pukulanku ini, Tinju Api!” Han Ji melepaskan serangan dengan cepat. Dia benar-benar tidak peduli akan hidup dan mati lelaki di depannya itu.

Han Ji sendiri berada di tingkat kelima. Di mana dia dapat mengeluarkan elemen dasar. Juga elemen dasar Keluarga Han sendiri ialah Api.

Kong Lao tentu tidak peduli, dia merasakan kesenjangan kekuatan. Namun, apakah dia menyerah? Tentu tidak. Pengalaman yang kaya bukanlah sesuatu yang tidak berguna.

Lelaki ini mendekat ke arah Han Ji, kemudian tepat saat pukulan api akan mengenai dirinya. Kong Lao mengepalkan tangannya dan menyerang tepat pergelangan tangan lawan.

Han Ji terkejut dan dia merasakan rasa sakit di tangannya segera. Api yang menyelimuti kepalan tangan bubar dalam sekejap, kemudian perasaan bahaya dirinya rasakan.

Sebuah siku melesat dari samping dan menghantam pipi kanannya, gerakan Kong Lao benar-benar bersih dan rapi.

Hanya butuh tiga detik untuk menumbangkan Han Ji di bawah tatapan orang-orang di sekitar. Bahkan Hu Rong terkejut dengan pertarungan tersebut.

Perempuan ini tidak menyangka bahwa orang yang dikatakan sampah ternyata sekuat itu. Dia menggigit bibir bawahnya, jelas tidak menerima hal itu.

“Kau pasti curang! Menggunakan barang ilahi!” Hu Rong benar-benar tidak terima akan kekalahan Han Ji.

Dia bergegas mendekat ke arah Han Ji. “Sayang, apakah kau tidak apa-apa?”

Han Ji yang menerima pukulan benar-benar merasakan sakit yang tajam. Dia menatap ke arah Kong Lao penuh dengan kebencian. Kemudian menjawab pertanyaan Hu Rong.

“Aku tak apa! Hanya sedikit rasa sakit!” Han Ji juga merasa malu, dia kalah dari sampah yang mana belum dapat menggunakan elemen.

Apalagi kekalahan dirinya tepat di hadapan berbagai macam orang. Lelaki ini benar-benar tidak menerima kekalahan tersebut.

“Kau Bajingan, ternyata menggunakan alat untuk mengalahkan diriku!” Han Ji meraung agar membuat seluruh orang percaya bahwa Kong Lao menang karena menggunakan alat rahasia.

“Jadi begitu, pantas saja dia bisa mengalahkan Tuan Muda Keluarga Han. Benar-benar tercela menggunakan barang bantuan!”

“Hum, sampah tetaplah sampah!”

Para warga meraung penuh kekerasan. Sementara itu, Kong Lao tidak peduli. Teriakan-teriakan yang dilontarkan oleh warga sekitar membuat lelaki ini mendengus ringan.

“Sekelompok anjing yang menggonggong, apalagi dipimpin oleh anjing yang menjilat!” Kong Lao benar-benar menghina orang-orang di sekitar apalagi bersamaan menghina Han Ji.

Para warga terkesiap, mereka ingin meraung marah. Namun, dia melihat Kong Lao melepaskan niat membunuh, sehingga membuat seluruh orang menelan ludah masing-masing.

“Hanya dengan aura tekanan rendah, kalian tertunduk. Benar-benar sekelompok Anjing!” Kong Lao berbalik dan pergi dari kerumunan tersebut.

Han Ji sendiri berlutut, dia benar-benar memiliki ekspresi bermacam-macam. Takut, marah dan tidak terima akan ejekan tersebut.

“Kong Lao! Kong Lao, aku akan membunuhmu ketika berada di Turnamen Klan nanti!” Han Ji meraung keras.

Selepas itu, lelaki ini berdiri dan mengangkat Hu Rong. “Kembalilah ke klanmu! Tingkatkan kekuatan dan hancurkan Bajingan Kong Lao itu!”

Hu Rong mengangguk, hinaan kali ini benar-benar tidak bisa dibiarkan begitu saja. Dia segera bergegas ke klan. Tingkatkan kekuatan sampai akhirnya mengalahkan seluruh orang nanti.

Tanpa mereka sadari, dua pengawas yang berdiam di atap benar-benar memiliki ekspresi rumit. Ragu, senang dan bahkan terkejut.

“Laporkan ke Patriark! Informasi kali ini sangatlah penting. Juga, apakah kau melihat Tuan Muda benar-benar menghilang dari pandangan kita begitu saja.”

Satu pengawas benar-benar serius kali ini. Sebenarnya tuan muda menyembunyikan kekuatan.

“Kemungkinan dia pergi ke rumahnya lagi. Kamu pergi ikuti, aku akan melaporkan masalah ini!” Penjaga kedua menghilang segera dan bergerak cepat menuju ke Klan Kong.

Sementara penjaga pertama melesat pergi ke tempat tinggal Kong Lao. Dia penuh akan rasa tertarik kepada tuan mudanya tersebut.

Di sisi lain, Kong Lao yang menggunakan teknik tubuh ringan sudah tiba di gubuk rumahnya.

‘Seperti dugaanku, mereka akan melapor dan satu orang akan mengawasi. Aku tidak masalah dengan pengawasan itu.’ Kong Lao sama sekali tidak peduli akan kedua pengawas yang selalu mengikuti dirinya itu.

‘Kali ini meningkatkan kekuatan. Aku ingin melihat apa elemen yang berada di dalam tubuhku ini.’ Kong Lao segera memasuki rumahnya.

To be Continued.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Legend Of Kong Lao   Bab 22 - Putaran Kedua

    "Anak ini...." Seluruh orang tergerak, terutama Hu Yan Hao. Ia yang melihat ke dalam debu tersebut, cukup terkejut dengan tindakan Kong Lao.Terlihat Kong Lao menghancurkan paksaan Hu Rong, agar tidak merusak Meridian perempuan itu. Namun, itu tidaklah mudah dan harus terkena oleh serangan lawan.Beruntung serangan yang diluncurkan Kong Lao mampu menghilangkan kekuatan lawan, sehingga serangan tersebut hanyalah serangan biasa.Sementara itu, debu mulai menghilang. Seluruh orang yang menonton melihat bahwa serangan Hu Rong melukai Kong Lao. Namun, mereka tidak tahu kisah dibaliknya itu.Hu Rong sendiri terkejut, ia yang mengalami barusan. Jelas jika dirinya tidak dihentikan oleh Kong Lao, Meridian dalam tubuhnya akan hancur."Kamu...." Hu Rong tidak bisa berkata-kata kembali, ia jelas tersentuh dengan tindakan Kong Lao. Jika itu orang lain, kemungkinan tidak peduli.Kong Lao dengan cepat menarik pedang Hu Rong. Semburan darah keluar membasahi pakaiannya. Namun, ekspresi lelaki ini teta

  • Legend Of Kong Lao   Bab 21 - Kong Lao Vs Hu Rong

    Arena pertandingan...Kong Lao memasuki ring pertandingan, sorot matanya penuh akan rasa tertarik. Lihatlah ring yang begitu besar, berbeda dari ring yang sebelumnya dirinya gunakan."Kalian berdua, apakah sudah siap untuk pertandingan kali ini?" Wasit yang berdiri di tengah-tengah kedua orang itu, menatap dengan cermat.Kong Lao mengangguk, begitu juga Hu Rong. Mereka tidak ada yang perlu dipersiapkan, hanya membawa pedang di tangan mereka masing-masing sudah cukup.Wasit mendengar itu, seketika melompat k3 tempat dirinya berada. Kemudian tangan terangkat dan mulai mengumumkan pertandingan."Para hadirin sekalian, pertandingan antara Kong Lao melawan Hu Rong akan dimulai selepas tiga hitungan mundur!"Seluruh penonton mulai menghitung mengikuti arahan dari wasit tersebut."Tiga! Dua! Satu!" Wasit segera mengayunkan tangan ke bawah, kemudian ia berteriak keras. "Mulai!"Kong Lao dan Hu Rong memiliki ekspresi serius, mereka melesat dan berbenturan satu sama lain. Kemudian, membuka jar

  • Legend Of Kong Lao   Bab 20 - Membunuh Pembunuh

    "Kalian terlalu lemah untuk kami berdua!"Dua belas orang berpakaian hitam terkejut ketika mendengar suara Kong Lao di belakang mereka itu.Masing-masing orang memandang ke belakang, tetapi mereka tidak mendapati adanya Kong Lao di tempat itu."Respons yang lambat. Shin, mari kita bunuh segera!" Kong Lao memberikan perintah dengan nada tenang, tetapi cukup serius.Tae Shin tidak menjawab, ia bergegas ke salah satu orang berpakaian hitam.Pedang terhunus, kemudian menusuk tepat jantung orang berpakaian hitam tersebut."Arh!" Orang berpakaian hitam melebarkan matanya, kemudian terlihat darah keluar dari sudut mulutnya.Pedang dikeluarkan dan Tae Shin memandang ke arah empat orang di depannya. Ekspresi wajah lelaki ini mengerut dalam sekejap.Ia merasakan bahaya dari belakangnya. Kemudian, pedang dengan cepat ia putar ke belakang. Suara benturan dua logam terdengar jelas.Ding!Orang berpakaian hitam tersentak dan mundur beberapa meter. Namun, Tae Shin segera muncul tepat di depannya."M

  • Legend Of Kong Lao   Bab 19 - Disergap

    Terlihat banyaknya Stan yang berdiri memenuhi sisi kanan kiri jalanan.Kong Lao memandang beberapa stan, ia sama sekali belum menemukan sesuatu yang menarik minatnya. Kemudian, pandangan matanya tertuju ke arah stan yang terlihat biasa.Sorot matanya juga tertuju ke arah barang-barang yang dijual oleh stan biasa tersebut. Meski tidak ada yang menarik minatnya. Namun, stan tersebutlah yang menurut dirinya bagus dalam hal barangnya."Apakah kita akan pergi ke sana?" Mendengar pertanyaan Tae Shin. Dirinya mengangguk dengan ringan."Tidak ada yang menarik menurutku, hanya saja kualitas barang di sana lebih baik."Kong Lao menjelaskan beberapa hal yang membuat rekannya itu mengangguk paham. Selepas memberikan pemahaman singkat, ia dan Tae Shin telah tiba di depan stan tersebut.Tentu pemilik stan melihat pelanggan datang, matanya bersinar. Dengan cepat ia memulai mode bisnis layaknya pedagang biasanya."Selamat datang, Tuan dan Tuan terhormat. Stan milik saya ini hanya menjual ini saja, si

  • Legend Of Kong Lao   Bab 18 - Bayangan Misterius

    Kong Lao merasakan tatapan dari perempuan di depannya, ia mengerut. Kemudian matanya berkilat sebentar dan tepat saat melihat perempuan tersebut berbalik dan pergi. Dirinya memejamkan matanya kembali.***Ring ketiga, Lin Dong dan Sun Nan saling berbenturan terus-menerus. Ring yang semula utuh dan bagus. Kini berantakan penuh akan lubang di mana-mana.Tak lama kemudian, keduanya terpisah dan berlutut satu kaki. Mereka terengah-engah dan saling memandang satu sama lain. Ekspresi keduanya penuh akan semangat, tetapi tekanan dalam tubuh membuat mereka harus menyerah."Sepertinya kita sudah berada di ambang batas.""Ya!" Lin Dong menjawab sambil mengangguk, apa yang dikatakan Sun Nan benar. Dirinya sudah mencapai batas yang sama dengan lawannya itu."Bagaimana kalau kita akhiri dengan satu serangan?" Sun Nan memberikan saran terbaik. Ia ingin melihat seberapa jauh jarak antar dirinya dengan lawan di depan.Lin Dong sama sekali tidak menolak, ia mengalirkan qi ke dalam lengannya tersebut.

  • Legend Of Kong Lao   Bab 17 - Pertarungan Tangan Kosong

    Ring kedua....Debu bertebaran, perlahan-lahan mulai menghilang. Terlihat seluruh medan dalam ring tersebut benar-benar kacau.Can Jian berdiri di tengah ring. Nafasnya menderu penuh kelelahan, pakaian yang ia kenakan compang-camping. Tatapannya sendiri tegas fokus ke arah depan.Garis pandang lelaki itu sendiri ialah sosok lawan yang tengah berlutut satu kaki. Kedua tangan memegang pedang. Pakaian sendiri sudah hilang hanya bagian bawah yang masih utuh.Ru Lan menatap ke arah Can Jian, ia benar-benar tidak menyangka dengan kekuatan yang dikeluarkan lelaki itu sebelumnya. Serangan begitu ganas, seakan-akan mencabik dirinya.“Beruntung aku memiliki waktu untuk mengatasi serangan itu. Jika tidak, kemungkinan besar aku sudah berada di alam lain.” Ru Lan tersenyum tak berdaya.“Sepertinya ini batasanku.” Ru Lan dalam sekejap jatuh ke lantai. Ia terbaring pingsan di tempat, kemudian wasit mendekat dan mengecek keadaannya itu.“Pemenang Ring kedua ialah Can Jian!”Mendengar suara wasit, are

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status