Share

Sadarga kembali

Suara teriakan dari lereng gunung terdengar begitu ricuh. Bukan hanya teriakan saja yang mengganggu telinga di siang ini, melainkan suara hentakan dari sepatu besi seakan mengganggu gendang telinga.

Tanu yang masih bersandar di atas pohon, nampaknya telah tidur hingga lelap. Kakek tua itu awalnya hanya berniat melemaskan otot saja. Namun setelah kantuk datang, matanya seakan tak terkendalikan lagi.

"Paman, lebih baik kalian tunggu saja di sini. Aku akan naik kesana, dan menemui kakek! Aku hanya tak ingin dia marah, karena kedatanganku bersama kalian."

Lain halnya dengan Sadarga. Bocah ini terlihat sangat bergairah.

"Baiklah Nak! Kami akan menunggu di sini," sahut pemimpin pasukan menyanggupi titah Sadarga.

Dengan penuh semangat. Sadarga segera lari melewati jalan setapak yang menanjak. Entah apa yang membuat bocah itu bersemangat? Namun raut wajahnya seakan penuh harap.

Akhirnya Sadarga tiba di tempat Tanu beristirahat.

"Kakek. Bangun

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status