Di bawah terik sinar matahari di siang hari, wilayah kaki gunung Nirwana yang dilapisi kristal es beku yang mulai mencair.
Xiao Ming, melihat sobekan pakaian dengan bercak darah yang melumuri sobekan pakaian tersebut. "Bukankah ini ... adalah pakaian anggota keluarga Yun, aku rasa ini milik Xiao Yi!" ujar Xiao Ming dengan raut wajahnya yang sangat terkejut. Raut wajah Yun Zhi pun seketika memucat, kedua matanya terbuka lebar, merasa tidak percaya bahwa itu adalah milik Xiao Yixian. "Tidak, itu tidak mungkin, aku yakin Xiao Yixian akan baik-baik saja!" ucap Yun Zhi dengan raut wajah yang begitu tercengang. Nadanya yang sangat begitu terkejut, merasa sangat tidak percaya akan apa yang telah terjadi. Semuanya pun sangat begitu bersedih, mereka berpikir bahwa Xiao Yixian telah terbunuh, dengan melihat noda darah yang begitu banyak, mereka semua mengira bahwa itu adalah darah Xiao Yixian. "Cepat! Cari Xiao Yixian sampai ketemu, jangan pernah berniat kembali ke kediaman jika belum menemukan Xiao Yixian, jika ia telah benar-benar mati, aku ingin jasadnya ditemukan!" ujar Yun Zhi dengan nada yang sangat tegas dan keras, memberikan sebuah perintah pencarian Xiao Yixian. "Siap menerima perintah tuan putri!" ucap serentak para pengawal Yun Zhi. "Chen Xuan, Xiao Ming, kalian bergegaslah pergi menuju Desa Besi, tanyakan kepada tetua tetua Li Fey, apakah Xiao Yixian sempat datang ke desa besi tiga hari yang lalu!" ucap Yun Zhi memberikan perintah. "Baiklah tuan putri." jawab serentak Xiao Ming dan juga Chen Xuan. Chen Xuan bersama Xiao Ming, lalu bergegas menuju desa besi. Sementara Yun Zhi bersama para pengawalnya, terus menelusuri kaki gunung Nirwana! Berjalan dipermukaan kristal es yang mulai mencair. Itu sangat licin, Yun Zhi sangat berhati-hati agar tidak terjatuh ketika berjalan. Hingga mereka pun memasuki sedikit lebih dalam area di kaki gunung Nirwana. Tiba-tiba, seorang pengawal berteriak sangat kencang. "Xiao Yixian telah ditemukan!" teriak pengawal Yun Zhi dari kejauhan. Sontak semuanya pun terkejut, lalu bergegas menghampiri satu penjaga yang berteriak itu. Yun Zhi, dengan raut wajahnya yang sangat panik, bola matanya berkaca-kaca bagaikan air di musim gugur. "Dimana Xiao Yi?" tanya Yun Zhi dengan begitu panik, jantungnya berdetak kencang. Lalu, Yun Zhi pun melihat seorang pemuda berambut putih yang sedang terbaring tak sadarkan diri. "Xiao Yi!" ucap Yun Zhi dengan bibir yang bergetar. Yun Zhi sangat senang, ketika Xiao Yixian telah berhasil ditemukan. Namun, Yun Zhi sangat begitu terheran-heran, dengan warna rambut Xiao Yixian yang berubah menjadi berwarna putih. "Apakah dia benar-benar Xiao Yixian?" gumam Yun Zhi didalam hatinya sangat begitu bertanya-tanya. Tanpa banyak berpikir, Yun Zhi pun memberikan perintah kepada pengawal nya, untuk segera membawa Xiao Yixian kembali menuju kediaman keluarga Yun di desa bunga. . . . Beberapa jam kemudian! Xiao Yixoan, terbaring di sebuah ranjang yang sangat mewah. Sebuah kain tirai berwarna putih dan juga ungu yang transparan, menghiasi setiap sisi tempat tidur itu. Ruangan yang sangat luas, semuanya sangat tertata rapih, bunga-bunga yang sangat begitu hidup, dengan dedaunan nya yang berwarna merah muda seperti bunga sakura. Xiao Yixian, ternyata saat ini berada di kamar Yun Zhi. Entah apa yang membuat Yun Zhi begitu sangat memperhatikan Xiao Yixian. Apakah karena Xiao Yixian mengalami sebuah petaka, setelah menerima suatu perintah dari Yun Zhi. Saat itu, Yun Zhi baru saja tiba di kamarnya, untuk melihat keadaan Xiao Yixian saat ini. Raut wajahnya menunjukan kecemasan yang sangat dalam terhadap Xiao Yixian. Bagaikan seorang wanita yang menghawatirkan laki-laki nya. Menatap raut wajah Xiao Yixian yang sedang tertidur. Xiao Yixian, tidak menunjukan tanda-tanda untuk segera sadarkan diri. Yun Zhi, sedikit mengkerut kan alisnya, merasa sangat begitu sedih. Dia duduk tepat disamping Xiao Yixian tertidur. "Bangunlah Xiao Yi, aku sangat menunggumu beraktivitas seperti biasanya!" gumam Yun Zhi sembari merapihkan rambut putih Xiao Yixian yang nampak berantakan. Yun Zhi juga membasuh wajah dan beberapa bagian tubuh Xiao Yixian, agar Xiao Yixian merasa sedikit segar. "Tok! Tok! Tok!" suara ketukan pintu dari luar kamar. Yun Zhi pun bangkit dari tempat ia duduk disamping Xiao Yixian, lalu Yun Zhi pun berjalan menuju pintu kamarnya. "kreeeekkkkk!" suara pintu kamar yang dibuka oleh Yun Zhi. "Oh, ternyata kamu ... masuklah!" ujar Yun zhi mempersilahkan dayang itu memasuki kamarnya. Dayang atau dikenal juga dengan sebutan pelayan di kediaman keluarga Yun ini, membawa semangkuk sup hangat dan beberapa pil obat pemulihan untuk Xiao Yixian. Itu karena, Yun Zhi yang merasa takut, akan Xiao Yixian yang telah tidak sadarkan diri dalam waktu yang cukup lama. Dengan kemampuan Xiao Yixian saat ini, ia bukanlah manusia yang mampu tidak makan setiap harinya. Berbeda dengan manusia yang telah mencapai tingkatan ranah penguasa, yang mampu menyerap energi spiritual alam untuk menggantikan asupan makanannya sehari-hari. "Kamu sudah boleh pergi, sisanya biar aku sendiri yang akan mengurusnya!" ujar Yun Zhi dengan sangat lembut kepada pelayan itu. Namun, pelayan itu tiba-tiba berbicara kepada Yun Zhi dengan sangat lancang. "Tapi tuan putri, dia hanyalah seorang pengembala hewan ternak di keluarga yun ini, rasanya itu tidak pantas, jika seorang pengembala di rawat intensif secara langsung oleh tuan putri sendiri!" ucap dayang itu kepada Yun Zhi. "Plakkkkkk!" Yun Zhi yang tersulut emosi atas ucapan dayang itu, seketika tangannya bergerak dengan sangat cepat menampar pelayanan itu, hingga pelayan itupun terjatuh.Di alam kesadarannya sendiri, Xiao Yixian membungkuk kepada wanita yang tidak diketahui namanya, wanita berpakaian orange. Xiao Yixian berkata, "Maaf senior! Sebenarnya ... siapa senior ini?" tanya Xiao Yixian didalam hatinya. Wanita itu mengangkat sebelah alisnya, wajahnya menggambar senyum sinis yang tergambar di kedua sudut bibirnya. Kemudian wanita itu berjalan ke samping dengan kedua tangan yang menyilang di dadanya. Wanita itu berkata, "Ingin mengetahui siapa aku! Kualifikasi apa yang kamu miliki, bocah kecil?" ketika ia berbicara, ia sedikit mencondongkan tubuhnya kedepan, sehingga kedua belahan dadanya yang besar, putih, dan sangat menggoda itu terlihat dibalik lapisan kain orange yang terbuka. Xiao Yixian menelan ludahnya sendiri, sehingga suara tegukan itu terdengar, "Glupppp!" Wanita itu kembali berdiri tegak dengan tawa sinis. Ia pun berkata, "Aku akan membantumu mengendalikan api dingin itu, kelak ... aku harap kamu tidak akan mengecewakan aku!" ujar wanita itu de
Asal usul teknik tempur yang saat ini menjadi milik Xiao Yixian masih samar. Bahkan, gulungan tempur milik Xiao Yixian hanyalah sebuah salinan yang tidak lengkap. Walaupun itu hanya salinan, namun dasar pedang yang sangat mendominasi dapat di kuasai oleh Xiao Yixian. Saat ini, hari sudah pagi, matahari telah terbit di timur. Namun, cahayanya tidak mampu menembus kedalaman jurang yang gelap. Membuat jurang itu terus menerus di selimuti oleh kegelapan dan kabut yang pekat. Hembusan udara dingin telah mereda! Xiao Yixian bangkit berdiri, lalu berjalan menuju celah tebing. Dari situ, Xiao Yixian mengamati seluruh lorong panjang yang gelap, lalu ia pun bertanya kepada Xian Qing'er, "Qing'er! Menurutmu ... apakah kita perlu melanjutkan perjalanan kita di gunung pedang? atau ... kita harus kembali ke desa bunga?" tanya nya dengan sangat serius. Xian Qing'er pun mengepakkan sayapnya yang seperti kupu-kupu lima warna. Kemudian terbang menghampiri Xiao Yixian. "Aku tidak tahu seberapa
"Pedang Pembelah Langit!" tiga kata keluar dari mulut Xiao Yixian dengan nada yang sangat dingin. Ia mengangkat tinggi pedangnya hingga berada di atas kepalanya, tubuh dengan posisi kuda-kuda yang kokoh, kemudian mengayunkan pedangnya dengan kuat dan cepat. Seketika sebuah tebasan pedang melesat, cahaya ilahi itu membentuk jejak pedang, jejak berbentuk bulan sabit berwarna biru terang sangat cemerlang. Cahaya itu mengarah ke langit, membuat awan-awan menyingkir, langit biru terbelah, memperlihatkan robekan ruang kehampaan dan langit dengan cepat tertutup rapat kembali. Jurus pedang itu sangat kuat! Walaupun masih berada pada teknik pedang pertama dari sepuluh teknik pedang yang dijelaskan didalam gulungan. Namun, kekuatan tebasan teknik pertama saja sudah seperti itu. Jika berhadapan dengan musuh yang berada pada tingkatan ranah yang sama, orang itu tidak akan mudah untuk menangkis jurus Pedang Pembelah Langit. Xiao Yixian tertegun, ia berdiri menatap langit, lalu berkata, 'ak
Didalam Goa yang gelap, semuanya berwarna hitam. Xiao Yixian menyalakan api unggun didalam Goa, menggunakan akar-akar pohon yang di terbangnya, membuat sedikit pencahayaan menjadi sedikit terang. Xian Qing'er, terbaring lemas di atas tanah, kepalanya di sanggah oleh batu yang dilapisi kain oleh Xiao Yixian. Xiao Yixian tertegun sejenak, menatap Xian Qing'er, ia pun berkata, "Kau bilang ... dulu kau adalah manusia? kan." Xiao Yixian bertanya dengan kebingungan. Xian Qing'er menggeliat, ia berusaha untuk bangun, namun rasa nyeri di sekujur tubuhnya semakin menjadi-jadi. Xiao Yixian pun menahannya, sembari berkata, "Berbaringlah! Sembuhkan lukamu terlebih dahulu." ujar Xiao Yixian dengan nada yang begitu lembut. Xian Qing'er kembali terlentang. Namun, air mata itu jatuh perlahan. Xiao Yixian menggelengkan kepalanya, kepalanya miring, kedua matanya sedikit terpejam, lalu berkata, "Kenapa kamu menangis? Qing'er." tanya Xiao Yixian sangat kebingungan. Akhirnya, Xian Qing'er men
Batang pohon sepanjang lebih dari sepuluh meter itu melayang di udara. Mahkluk itu melemparkannya dengan sangat kuat, melesat dengan kencang. Xiao Yixian dan Xian Qing'er pun menghindar. Namun, mereka terperosok kedalam jurang. Sehingga tubuhnya pun meluncur, mereka berteriak, meneriakkan kata, "Hua ~~~~" disaat tubuh mereka terus terperosok, mereka terus berteriak dengan keras. Di atas jurang, mahkluk itu menatapnya! Namun, mahkluk itu nampak tidak berani untuk turun ke jurang mengikuti mereka, seperti sesuatu yang membuatnya takut untuk turun. Xiao Yixian dan juga Xian Qing'er yang masih terperosok, berulang kali membentur tanah, bebatuan, pohon-pohon, dan akar-akar pohon. Membuat tulang-tulang mereka mengeluarkan suara 'Krak, krak' beberapa tulang rusuk Yixian mengeluarkan suara seperti beberapa tulangnya patah. Sesaat kemudian! Mereka pun telah terjatuh hingga ke dasar jurang. Jurang yang sangat gelap. Tidak ada jalan lain, hanya ada satu jalan lurus. Dimana di kedua sisi
Saat itu, di malam hari. Bulan tak kunjung menunjukan sinarnya, bintang-bintang kecil menghilang, semuanya gelap, di lengkapi dengan udara dingin yang membawa kabut yang begitu pekat. Xiao Yixian, membuat sebuah nyala api menggunakan kayu-kayu kering di hutan, ia cukup kedinginan. Pakaiannya yang tipis, membuat udara dingin itu seolah-olah menusuk hingga kedalam tulang. Di depan api unggun, ia memperhatikan wilayah di sekitarnya! Xiao Yixian menyadari, bahwa ini terlalu hening. Di malam hari, para binatang monster biasanya sangat aktip. Namun saat ini, disekitarnya benar-benar begitu hening. Bahkan seekor semut pun seolah-olah tidak menampakkan dirinya. "Qing'er ... keluarlah!" ujar Xiao Yixian memanggil roh pedangnya. Sosok gadis cantik Xian Qing'er yang merupakan perwujudan roh pedang milik Xiao Yixian pun muncul. "Huft!" ia menguap, satu tangan terangkat tinggi, "Ada apa tuan?" tanya Xian Qing'er dengan nada yang sangat malas, ia pun duduk bersandar pada runtuhan kayu b