Share

Bab. 92

“Dewa…,” panggil Rasti pelan sembari menunduk saat tahu kalau anaknya sudah berada di rumah saat dia dan Kalila sedang bersitegang.

Dewa tidak menjawab dan terus masuk ke dalam rumah, dilihatnya Kalila yang duduk dengan santai sambil tersenyum miring.

“Kenapa kau cepat pulang?” tanya Kalila seolah tidak terjadi sesuatu.

Kalila tidak peduli, meskipun dia tahu kalau Dewa sedang menahan amarahnya.

“Itu tidak penting! Bisa kau jelaskan apa maksudmu berkata seperti itu kepada ibu?!” tanya Dewa dengan berteriak karena kesal dan menatap tajam ke arah Kalila. Karena yang Dewa tahu selama ini hubungan Rasti dan Kalila mulai sedikit membaik, Dewa tidak tahu kalau sebenarnya di belakangnya hubungan keduanya bagaikan menggenggam bara.

“Dewa, ibu yang salah,” ujar Rasti pelan dan berusaha agar Dewa tidak marah kepada menantunya itu.

Rasti tahu meskipun Dewa menghargai dan mencintai Kalila, kalau sudah menyangkut hinaan kepada ibunya Dewa bahkan tidak segan-segan kepada orang tersebut.

“Kau dengar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status