Share

Lima Belas : Kebekuan yang terusik

“Boleh masuk?”

Jasmine yang sedang mempelajari cara kerja sebuah mesin baru mengangkat wajahnya dan melihat Hadi berdiri kaku didepan pintu kantornya. Jasmine menggertakkan giginya, menebarkan pandangan di mejanya, mencari sesuatu yang bisa dilempar pada lelaki brengsek itu. Namun satu-satunya barang yang memungkinkan hanyalah laptop yang sedang dipakainya dan telepon ruangan yang selalu ia gunakan untuk berhubungan dengan departemen lain di perusahaan itu.

“Kau sudah dipecat,” katanya dingin.

Dengan langkah berat Hadi masuk, mendekati meja Jasmine, “Aku minta maaf. Tolong jangan memecatku. ”

Selama lima tahun menjabat engineering manager Jasmine cukup mengenal para bawahannya. Ia tahu siapa-siapa yang minta maaf secara ikhlas atau yang sekedar ingin menyelamatkan pekerjaannya. Dan Hadi adalah tipe yang kedua. Meski mengucapkan maaf, namun matanya tetaplah tak mampu menyembunyikan kedengkiannya.

&ld

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status