Share

Part 74. Astuti bertemu Mohzan.

“Dika dan Jery sudah pergi Bang..!!”Arya tidak bisa berbohong ketika Mohzan bertanya padanya.

Arya segera menceritakan hal ihwal kepergian dua orang anak laki-laki itu dari asrama.

Mohzan menghela nafas berat. Ia merasa berdosa telah membagi beban kepada adik-adiknya.

“Abang tidak perlu bersedih. Dika dan Jery bukanlah anak kecil lagi. Mereka tahu apa yang harus mereka lakukan.” Arya menghibur Mohzan yang terlihat risau.

“Berikan mereka kesempatan untuk berbakti Bang.” Sambung Arya menambahkan.

Mohzan mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia yakin Dika sudah cukup besar untuk mempertimbangkan setiap keputusan dan tindakan.

Namun dalam hati ia sangat terharu melihat perhatian adik-adiknya kepadanya. Rasanya tidak sia-sia ia berkorban selama ini. Bukannya Mohzan berharap imbalan, tapi budi pekerti yang diperlihatkan adik-adiknya itu membuat ia sangat bahagia.

“Makan dulu sarapannya Bang..!!” Khalista mempersi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status