“Gerald, ngomong-ngomong, berapa lama kamu berencana untuk tinggal di sini? Apakah kamu punya tempat lain untuk tinggal sementara waktu? Tidak perlu berbasa basi dengan kami! Untuk sekarang, aku berasumsi Bea akan menemanimu sepanjang hari ini dan aku akan mengantarmu kembali ke bandara besok. Bukankah seperti itu rencananya?” Catherine Goff bertanya dengan sedikit bersemangat sambil mengintip sekilas kepada Gerald yang duduk tenang di kursi belakang mobil passat yang sedang dia kendarai.Melihat Gerald menyeret koper mendorong Catherine untuk mengajukan pertanyaan. Jelas sekali bahwa dia ingin agar Gerald pulang secepatnya.“Oh? Aku tidak akan pulang secepat itu, Tante. Aku mungkin akan tinggal di Yanken selama beberapa waktu. Aku akan merepotkan Anda untuk sementara waktu,” Gerald menjawab dan tersenyum agak masam.Mendengar hal itu, raut muka Catherine berubah jelek seketika meskipun dia hanya diam. Dan kenyataannya memang demikian. Bagi orang kaya yang tinggal di sebuah tempat yang
Bukan rahasia lagi mengapa orang-orang seperti Philip memperlakukan Gerald seperti layaknya master mereka.“Tidak untuk saat ini. Aku akan menghubungimu jika aku butuh sesuatu,” Gerald menjawab. “Siap, Tuan Muda!”“Sebenarnya ada satu hal yang bisa kamu lakukan untukku. Aku butuh sebuah mobil baru.”Detik itu juga Gerald teringat bahwa Catherine hanya mengendarai sebuah Passat. Bea sendiri tampaknya bisa menyetir, namun tadi Bea naik skuter ketika tadi keluar untuk membeli bahan makanan.Karena Gerald sudah berada di Yanken, mungkin ini saat yang tepat bagi Gerald untuk membelikan mobil yang lebih layak untuk Bea.“Baiklah, Tuan! Mobil jenis apa yang Anda inginkan? Sebuah Phantom sepertinya tidak cocok! Aku sarankan untuk memesan mobil model terbaru dari luar negeri!”“Tidak perlu sejauh itu. Carikan saja BMW Series 7 untukku!” “Aku mengerti,” Philip menjawab, suaranya terdengar sedikit tercengang. Setelah menjelaskan alamat Bea dan detailnya kepada Philip, Gerald menutup telepon ta
“Tentu saja aku sedang membicarakan Brandon sang pemilik tempat!” Catherine pun kebingungan ketika dia melihat wanita itu mengeluarkan ponselnya. Brandon yang dimaksud adalah orang terkenal di tempat ini karena dia adalah pemilik beberapa kelab malam di sekitar tempat itu.Jika benar wanita itu mengenal Brandon, Catherine tahu bahwa dirinya berada dalam masalah besar.Sebagai anggota Keluarga Yaleman, Catherine tahu bahwa dirinya tidak perlu semudah itu merasa takut, andai dia bisa mengandalkan Yaleman untuk mengurus situasinya. Lady Yaleman pasti akan menegurnya karena telah menimbulkan masalah bagi Keluarga Yaleman, meskipun sebenarnya situasinya cukup mudah untuk diselesaikan.Menyadari hal itu, Catherine tahu bahwa dirinya tidak punya pilihan lain selain pasrah. Catherine tidak punya keberanian untuk menggunakan nama besar Keluarga Yaleman untuk masalah remeh semacam ini.Meski Catherine yakin bahwa putrinya mungkin tidak bersalah, Catherine tidak tahu lagi yang bisa dia lakukan.
Reaksi Tuan Fairwell jelas menunjukkan bahwa dia tidak tahu menahu Brandon yang dimaksud. Tuan Fairwell bahkan mungkin tidak mengenal siapa manajer toko yang dimaksud, apalagi asisten manajer toko yang diceritakan oleh wanita itu!“Apakah Philip yang meminta Anda untuk mengirim mobil ke sini?” Gerald bertanya sambil melangkah menghampiri Tuan Fairwell, tangan kanan Gerald disembunyikan di dalam sakunya. Mendengar pertanyaan Gerald, Tuan Fairwell seketika tercengang. Setelah memperhatikan Gerald dari ujung kaki sampai ujung kepala, Tuan Fairwell menjawab dengan nada penuh penghormatan, “Benar sekali. Philip memintaku untuk mengantarkan mobil ini kepada seorang Nona Muda atas nama Bea Yaleman. Aku sudah menyiapkan dokumen lengkap dan menyelesaikan formalitas lainya yang diperlukan.”Kemudian Tuan Fairwell tersenyum kepada Gerald. Tuan Hodges mengatakan bahwa dirinya tidak berhak untuk mengetahui namanya. Bagaimanapun, luar biasa bahwa pria muda seusianya mampu mengenal sosok yang sanga
“Apakah kamu mengenal Tuan Fairwell secara pribadi, Sepupu?” Bea bertanya sambil menatap kepada Gerald yang hanya diam dalam perjalanan mereka kembali ke rumah. Bea merasa aneh bahwa Tuan Fairwell yang datang secara pribadi untuk menyerahkan mobil kepada Bea tanpa alasan yang jelas. Fakta bahwa tidak banyak orang yang tahu tentang jati diri Bea juga membuat situasinya menjadi semakin mencurigakan.Apalagi pagi tadi Gerald sempat meminta nomor KTP Bea! Menyadari betapa Tuan Fairwell memperlakukan sepupunya dengan penuh hormat, Bea merasa bahwa sesuatu hal itu pasti ada hubungannya dengan Gerald.“Tidak sama sekali!” Gerald menjawab sambil menggelengkan kepala. Hal itu bukan kebohongan karena barusan adalah kali pertama bagi Gerald dan Tuan Fairwell bertemu.“Lalu kenapa Tuan Fairwell harus repot-repot datang ke sini untuk menyerahkan mobil secara langsung? Apa kamu yakin bahwa semua ini bukan karena koneksi yang kamu miliki?”Secara alamiah Bea tidak memandang rendah kepada Gerald. Nam
“Yura!” Semua orang menyapa sambil berdiri.Yura adalah cucu tertua di Keluarga Yaleman dan dia adalah cucu terfavorit Nyonya Yaleman. Sudah selayaknya semua orang di kelompok itu mengagumi Yura.“Ternyata kalian semua sudah datang duluan! Sebelum mulai, aku ingin mengenalkan teman-temanku! Wanita muda ini adalah teman sekelasku di kampus! Kalian bisa memanggil dia Marilyn! Lalu si Cantik ini, namanya Giya dan dia adalah teman sekelas Marilyn ketika mereka masih sama-sama kuliah di Mayberry City!” Yura berkata sambil memandang Giya.Berdiri di samping Marilyn yang cantik, entah bagaimana kecantikan Giya justru semakin kuat dan sikapnya yang baik membuat Giya semakin memikat.Ketika pertama kali Yura bertemu Giya, Yura menyangka bahwa dia tidak akan tergoda dengan kecantikan Giya karena Yura sudah terbiasa bertemu dengan wanita cantik.Setelah saling bertegur sapa, kemudian Yura manatap Yura kemudian bertanya sambil tersenyum, “Ngomong-ngomong, Giya, kamu tidak keberatan kalau aku mene
“Serene County? Hahaha! Tidak salah lagi memang benar dia orangnya!” Seseorang dari tengah kerumunan berkata diikuti tawa yang lainnya. “Oh, Tuhan, benarkah? Si miskin Gerald ternyata kerabat kalian?” Marilyn menjawab, raut wajahnya terlihat kaget.“Sayangnya, seperti itulah kebenarannya. Namun Yaleman telah dan tidak akan pernah menganggap Gerald sebagai bagian dari keluarga kami!” Yura berkata dengan senyum masam di wajahnya.Giya sendiri tidak peduli dengan yang orang-orang lain katakan tentang Gerald. Sebaliknya, Giya bersemangat begitu tahu Gerald mungkin akan datang!“Akankah Gerald datang, Yura?” Giya bertanya.Sebagai tanggapan, Yura mengangguk kemudian berkata, “Aku menebak atas nama iblis, Bea akan mengajaknya ke sini! Begitu kalimat Yura berakhir, pintu terbuka dan Bea masuk. Melihat Gerald tidak bersamanya, mau tidak mau Giya merasa sedikit cemas.“Si Udik itu datang, Bea?” Salah seorang gadis di tempat itu bertanya.Karena Bea selalu dianggap sebagai yang terbawah di dal
Yura dan yang lainnya menggelengkan kepala dan tertawa menyaksikan adegan yang sedang berlangsung. Sikap Gerald agak berlebihan. Sedetik sebelumnya Gerald berakting seperti layaknya seseorang yang sangat berkuasa, tidak disangka semua orang tahu tentang latar belakang dirinya! “Marilyn, setelah kamu pindah sekolah saat itu, kita tidak pernah lagi berkomunikasi selama bertahun-tahun lamanya. Aku sungguh tidak menyangka kamu mengenal sepupuku!” Gerald menanggapi.“Kalau begitu, tidak ada gunanya kita bicara tanpa tujuan. Kamu membuatnya terdengar seolah aku yang ingin mengontakmu! Cepat cari tempat dan duduk!”” Marilyn menjawab, tersirat rasa jijik dalam suaranya.Mendengar itu, Gerald hanya bisa tersenyum putus asa sambil mencari tempat duduk. Tepat ketika Gerald akan duduk, terdengar suara seseorang yang lain yang mendadak memanggilnya. “Gerald!”Gerald mendongak dan sangat kaget!“Giya? Apa yang kamu lakukan di sini?”Sialan! Sungguh Gerald tidak menyangka akan bertemu dengan waja