"Hei. Marwin. Ini sudah malam. Kita sudahi saja pemburuan malam ini. Lagian kita juga mulai lelah, dari sore sampai malam kita belum istirahat sama sekali. Apa jangan-jangan kau ingin menginap di hutan ini?" celoteh Temi membuat kuping Marwin panas.
"Tidak buruk juga idemu. Bagaimana kalau kita bermalam disini? Aku rasa, ini sangat menantang," ucap Marwin mantap.
"Gilaa ... kau saja yang bermalam disini. Aku gak mau masa mudaku direnggut oleh binatang-binatang buas di hutan ini," kesal Mingyu dan yang lain tidak setuju dengan ide gila Marwin. Sedangkan Marwin hanya senyum-senyum gak jelas dan pergi mendahului mereka.
"Lihatlah! Kelakuannya sangat menyebalkan," ujar Temi kesal.
Marwin terus saja berjalan tanpa memperdulikan teman-temannya yang masih ketinggalan di belakang. Saat berada di sebuah pohon besar, ia mengerutkan dahinya merasa ada yang aneh di belakang pohon itu. Marwin perlahan mendekat ke arah pohon itu hingga dia melihat ada sepasang kaki yan
Pagi ini, Harry kembali bekerja ke kantor setelah beberapa hari dia cuti karena mencari informasi mengenai Yura. Namun, hasilnya nihil. Dia tidak mendapatkan informasi dimana istrinya saat ini berada. Dia hanya mendapatkan jejak dimana Yura terjatuh ke jurang dan banyak yang memberitahunya kalau jasad Yura tidak ditemukan.Menurut berita, kemungkinan besar jasad Yura sudah di makan binatang buas. Namun, Harry merasa kalau istrinya belum meninggal. Dia masih bisa merasakan keberadaannya di dalam lubuk hatinya yang paling dalam. Wajah Harry saat ini begitu dingin tidak ada senyuman yang terpancar dari wajah tampannya.Berita hilangnya Yura, sudah menyebar ke seluruh pegawai kantor. Mereka sangat prihatin dengan tragedi tragis yang menimpa Yura. Sedangkan Naemi sendiri, dia menghilang entah kemana sejak peristiwa hilangnya Yura."Ya Tuhan, apa yang terjadi pada Yura. Dia orang yang sangat baik. Kenapa mendapat masalah yang begitu tragis seperti ini? Mungkinkah dia
"Aduuuhh ... bagaimana ini Marwin kalau semua orang sudah tahu identitasku yang sebenarnya? Terus bagaimana rencanaku untuk bisa membalas dendam pada si Naemi jelek itu? Haahh, ini membuatku gila. Bagaimana tidak? Yang ada mereka semua justru menyorotiku."Yura mondar-mandir di kamar inapnya. Ia bingung harus melakukan apa disaat semua berita menayangkan dirinya."Hei, keberadaanmu tidak bisa dilacak sekarang. Semua orang sudah mengiramu mati. Bahkan jurang tempat dimana kau jatuh masuk ke dalam berita. Tadi aku melihat beritanya saat mau kesini. Disana juga ditemukan blazer yang robek-robek, sepatu kotor, dan bekas darahmu yang menempel pada pohon besar dimana aku menemukanmu saat itu. Itu sudah membuktikan kalau jasadmu sudah dimakan binatang buas." Marwin menatap Yura begitu serius dengan tampang sombong dan angkuh yang begitu melekat dalam dirinya."Tunggu dulu, kenapa sepatu dan blazerku bisa lepas dari tubuhku?" tanya Yura begitu penasaran.
Pagi ini, Harry sedang berada di ruang kerjanya. Sudah beberapa minggu, Harry mengurung dirinya di ruang kerja setelah insiden menghilangnya Yura. Terkadang, ia memilih untuk bermalam di kantor daripada ia harus pulang dan mengingat masa-masa indahnya bersama Yura. Semua karyawan merasa iba terhadap dirinya melihat sosok cool sang direktur selama ini telah hilang ditelan bumi. Saat ini Harry mulai menyibukkan dirinya dengan berbagai dokumen yang menumpuk di mejanya hingga dering ponsel membuyarkan konsentrasinya.YutuHarry, mulai saat ini kau harus berhati-hati. Hari ini adalah hari pernikahan Naemi dengan putra sulung dari keluarga Jung Pyo pemilik berbagai resort perhotelan. Saat ini Naemi mulai mengibaskan sayapnya dengan mencari mangsa baru untuk dia jadikan benteng agar bisa melawanmu. Jadi, berhati-hatilah mulai saat ini terutama lindungilah perusahaanmu Harry.Harr
Mata Yura berkaca-kaca memandang sosok yang begitu ia rindukan. 'Harry. Aku begitu merindukanmu suamiku.'Yura menatap sedih ke arah Harry. Sedangkan Harry sendiri tidak tahu kalau ada Yura di dekatnya. Yura terus menatap Harry dengan susah payah menahan gejolak pada dirinya untuk tidak menghampiri pria yang sudah membuat dirinya bertahan hidup hingga sekarang.Harry mengalihkan wajahnya karena merasa diperhatikan terus menerus oleh seseorang. Sehingga pandangan keduanya saling bertemu. Harry terdiam begitu lama, ia masih tidak percaya dengan sosok yang ia lihat sekarang. Namun, wanita yang ia pandang saat ini pergi begitu saja.Setelah Yura keluar dari restoran, barulah Harry sadar kalau yang ia lihat barusan bukanlah sebuah ilusi belaka. Harry langsung lari mengejar sosok yang ia yakini kalau wanita itu adalah Yura istrinya."YURA ..." teriak Harry sambil mengejar wanita yang ia yakini sebagai istrinya.Hati yang begitu gelisah, degupan jantung y
Sebelum kembali ke kamarnya, Yura melangkahkan kakinya menuju ruang makan dan mengambil salad buah yang sudah disiapkan oleh ibu Marwin di kulkas. Tiba-tiba kedatangan Marwin mengagetkan Yura yang sedang asyik dengan dunia khayalnya."Hei girl, kok, sedih gitu sih?" tanya Marwin ketika melihat aura kesedihan di diri Yura."Ohhh ... ternyata kau Marwin. Kirain siapa. Aku tidak apa-apa, kok. Aku hanya sedang tidak enak badan," sangkal Yura mencoba menutupi kesedihannya dari Marwin."Baiklah. Aku tidak akan menanyakan lebih lanjut lagi," ujar Marwin mencoba memberi kekuatan pada Yura untuk bisa lebih kuat lagi meskipun Yura tidak memperlihatkan kesedihannya."Oh iya, ini aku sudah menyelesaikan indentitas barumu dan bisa digunakan mulai hari ini juga." Marwin memberikan sebuah kartu identitas kepada Yura."Okee, terimakasih Marwin. Aku sangat bersyukur kenal denganmu dan juga keluargamu. Mereka semua begitu menyayangiku." Yura tersenyum hangat.
Di perusahaan CN grup, Naemi secara diam-diam berusaha mendekati para pemegang saham agar dia bisa memperoleh banyak dukungan dari mereka untuk bisa maju menjadi direktur berikutnya. Sedangkan Jung Daehan sendiri, telah dibutakan oleh cintanya Naemi sehingga ia mudah sekali untuk dibodohi.Meskipun begitu, Daehan begitu lihai kalau mengenai masalah korupsi. Padahal dia sudah terbilang kaya raya, tapi hal tersebut masih belum saja cukup untuknya. Memang benar apa kata pepatah, orang baik pasti akan mendapatkan jodoh yang baik pula begitu juga orang jelek pasti akan mendapatkan jodoh yang jelek pula. Sekarang terbukti sudah, pasangan Naemi dan juga Jung Daehan mereka berdua sama-sama memiliki sikap buruk yang meresahkan orang-orang disekitarnya.----------"Sheilla Calista, nama yang bagus. Wanita keturunan Belanda, putri dari keluarga John brivh dan Maria Calista dan juga lulusan dari Cambridge University. Waw ... ini sungguh menakjubkan. Bisa-bisanya dia menggan
Dikediaman Yutu, sedang terputar sebuah video mengenai kecelakaan Hwan Yenji sekitar empat tahun lalu. Yutu dengan seksama menonton video tersebut. Dia tersenyum, karena menemukan satu bukti kalau Naemi menjadi tersangka atas percobaan pembunuhan terhadap Hwan Yenji. Di video tersebut memperlihatkan bahwa pengemudi mobil yang menabrak Hwan Yenji adalah Aera alias Naemi. Namun, pada waktu itu Aera belum melakukan operasi plastik dan perubahan identitas. Hal tersebut membuat Yutu berfikir keras lagi, bagaimana caranya menemukan bukti bahwa Naemi adalah Aera.*****Dihari pertama, Yura bekerja dengan menggunakan identitas Sheilla Calista yang ternyata adik dari Marwin yang lima bulan lalu telah meninggal karena penyakit jantung. Yura merasa nyaman dengan identitas barunya ini, karena bisa dengan leluasa melihat musuhnya secara langsung. Di dalam benak Yura yang paling dalam, dia merindukan sosok sahabat yang ada di diri Naemi selama ini. Yura b
Langkah demi langkah, Calista mulai mendekati gerombolan para tamu spesial. Semua mata tertuju pada Calista termasuk dengan Harry. Harry begitu terkejut dan langsung berdiri melihat Calista, matanya begitu memerah, syok dengan apa yang ia lihat. Naemi menatap wajah Harry yang juga ikut terkejut sama persis saat pertama kali dirinya melihat Calista."Pasti Harry menyangka kalau Calista itu Yura," batin Naemi."Perkenalkan, dia adalah Sheilla Calista klien berharga kami yang berasal dari Belanda," jelas Jung Daehan terhadap semua tamu undangan."Annyeong Haseyo, aku harap kalian semua bisa menerimaku dengan baik," sapa Calista.Kemudian, Calista langsung duduk diantara mereka semua dengan begitu percaya diri dan sedikit angkuh ciri khas seorang Sheilla Calista yang jauh berbeda dengan sosok Han Yura yang kental dengan kelembutan dan keanggunannya. Namun, Calista terlihat begitu mempesona dengan penampilannya saat ini khas wanita Belanda. Harry terus menatap