Sebelum kembali ke kamarnya, Yura melangkahkan kakinya menuju ruang makan dan mengambil salad buah yang sudah disiapkan oleh ibu Marwin di kulkas. Tiba-tiba kedatangan Marwin mengagetkan Yura yang sedang asyik dengan dunia khayalnya.
"Hei girl, kok, sedih gitu sih?" tanya Marwin ketika melihat aura kesedihan di diri Yura.
"Ohhh ... ternyata kau Marwin. Kirain siapa. Aku tidak apa-apa, kok. Aku hanya sedang tidak enak badan," sangkal Yura mencoba menutupi kesedihannya dari Marwin.
"Baiklah. Aku tidak akan menanyakan lebih lanjut lagi," ujar Marwin mencoba memberi kekuatan pada Yura untuk bisa lebih kuat lagi meskipun Yura tidak memperlihatkan kesedihannya.
"Oh iya, ini aku sudah menyelesaikan indentitas barumu dan bisa digunakan mulai hari ini juga." Marwin memberikan sebuah kartu identitas kepada Yura.
"Okee, terimakasih Marwin. Aku sangat bersyukur kenal denganmu dan juga keluargamu. Mereka semua begitu menyayangiku." Yura tersenyum hangat.<
Di perusahaan CN grup, Naemi secara diam-diam berusaha mendekati para pemegang saham agar dia bisa memperoleh banyak dukungan dari mereka untuk bisa maju menjadi direktur berikutnya. Sedangkan Jung Daehan sendiri, telah dibutakan oleh cintanya Naemi sehingga ia mudah sekali untuk dibodohi.Meskipun begitu, Daehan begitu lihai kalau mengenai masalah korupsi. Padahal dia sudah terbilang kaya raya, tapi hal tersebut masih belum saja cukup untuknya. Memang benar apa kata pepatah, orang baik pasti akan mendapatkan jodoh yang baik pula begitu juga orang jelek pasti akan mendapatkan jodoh yang jelek pula. Sekarang terbukti sudah, pasangan Naemi dan juga Jung Daehan mereka berdua sama-sama memiliki sikap buruk yang meresahkan orang-orang disekitarnya.----------"Sheilla Calista, nama yang bagus. Wanita keturunan Belanda, putri dari keluarga John brivh dan Maria Calista dan juga lulusan dari Cambridge University. Waw ... ini sungguh menakjubkan. Bisa-bisanya dia menggan
Dikediaman Yutu, sedang terputar sebuah video mengenai kecelakaan Hwan Yenji sekitar empat tahun lalu. Yutu dengan seksama menonton video tersebut. Dia tersenyum, karena menemukan satu bukti kalau Naemi menjadi tersangka atas percobaan pembunuhan terhadap Hwan Yenji. Di video tersebut memperlihatkan bahwa pengemudi mobil yang menabrak Hwan Yenji adalah Aera alias Naemi. Namun, pada waktu itu Aera belum melakukan operasi plastik dan perubahan identitas. Hal tersebut membuat Yutu berfikir keras lagi, bagaimana caranya menemukan bukti bahwa Naemi adalah Aera.*****Dihari pertama, Yura bekerja dengan menggunakan identitas Sheilla Calista yang ternyata adik dari Marwin yang lima bulan lalu telah meninggal karena penyakit jantung. Yura merasa nyaman dengan identitas barunya ini, karena bisa dengan leluasa melihat musuhnya secara langsung. Di dalam benak Yura yang paling dalam, dia merindukan sosok sahabat yang ada di diri Naemi selama ini. Yura b
Langkah demi langkah, Calista mulai mendekati gerombolan para tamu spesial. Semua mata tertuju pada Calista termasuk dengan Harry. Harry begitu terkejut dan langsung berdiri melihat Calista, matanya begitu memerah, syok dengan apa yang ia lihat. Naemi menatap wajah Harry yang juga ikut terkejut sama persis saat pertama kali dirinya melihat Calista."Pasti Harry menyangka kalau Calista itu Yura," batin Naemi."Perkenalkan, dia adalah Sheilla Calista klien berharga kami yang berasal dari Belanda," jelas Jung Daehan terhadap semua tamu undangan."Annyeong Haseyo, aku harap kalian semua bisa menerimaku dengan baik," sapa Calista.Kemudian, Calista langsung duduk diantara mereka semua dengan begitu percaya diri dan sedikit angkuh ciri khas seorang Sheilla Calista yang jauh berbeda dengan sosok Han Yura yang kental dengan kelembutan dan keanggunannya. Namun, Calista terlihat begitu mempesona dengan penampilannya saat ini khas wanita Belanda. Harry terus menatap
Di kediaman Marwin, Yura terus mondar-mandir memikirkan tentang smirk Harry yang ditujukan untuk dirinya. Entah mengapa, Yura merasa kalau Harry sedang menggodanya."Apa dirinya sengaja melakukan ini padaku agar aku tertarik padanya? Oh, yang benar saja dia begitu mudahnya melupakan istrinya dan tertarik pada cewek lain. Apa dia tidak terlalu mencintai istrinya ya, sehingga dia dengan mudahnya mencari pengganti istrinya tersebut? Oh, begitu malang nasib istrinya. Siapa namanya? Emm kalau gak salah Han Yura. Tunggu dulu, sepertinya nama itu tidak asing bagiku." Yura terus saja bergumam sendiri dan mondar-mandir di dalam kamarnya. Hingga sesuatu muncul dalam pikirannya membuat dirinya diam seketika."Han Yura ... astaga itu namaku, nama asliku dan istri Harry itu adalah aku sendiri. Ohhh ... Borisoonnn ... kau telah membuat diriku seperti orang bodoh yang tidak mengenali dirinya sendiri. Awas saja kau sampai menggoda diriku yang saat ini menjadi Calista. Aku akan mematah
Jung Daehan yang melihat mereka langsung saja menghampiri. "Iya benar. Calista akan ikut rapat penting bersama kami daripada harus membuang waktunya untuk hal-hal yang tidak berguna. Karena saya sangat tidak suka melihat karyawan saya malas-malasan," ucap Daehan begitu sombongnya membuat keempat pria tersebut ingin segera menghancurkan wajahnya yang sok kegantengan itu."Waah ... sayang sekali, padahal kami sudah menyiapkan pesta kecil-kecilan untukmu Calista," ucap Marwin yang lagi-lagi mencueki keberadaan Daehan. Calista yang mendengarnya sedih, karena tidak bisa meluangkan waktu untuk para sahabatnya."Sayang, sebaiknya Calista ikut dengan mereka saja. Lagian 'kan, sudah ada aku dan tidak perlu banyak orang juga untuk menghadiri rapat itu," ucap Naemi mencoba membujuk suaminya, karena sebenarnya ia juga tidak suka kalau Calista ikut yang ada nanti ia akan kalah pamor sama Calista di depan para kliennya."Baiklah. Aku akan mengizinkanmu untuk tidak ikut. Tapi
Mereka semua kembali pada kegiatan mereka sebelumnya yaitu menyantap segala hidangan yang sudah dipesan. Sambil sesekali membicarakan rencana mereka selanjutnya. Tiba-tiba semua orang yang berada di restoran tersebut berdiri, karena kedatangan orang penting beserta para pengawalnya.Calista dan para sahabatnya bingung dengan sikap semua orang yang langsung berdiri. Akhirnya mereka memandang ke arah pintu masuk. Dan betapa terkejutnya bagi Calista dengan apa yang ia lihat saat ini, sosok yang begitu dihormati oleh semua orang layaknya seorang presiden. Dia adalah Harry Borison. Tubuh Calista langsung bergetar hebat, entah karena dia terkejut atau karena dia menahan rasa rindu terhadap pria tersebut. Keempat pria tersebut tahu tentang perubahan pada diri Calista akan kedatangan Harry yang tanpa mereka sengaja. Sungguh ini bukan termasuk dari rencana mereka atau mungkin ini sudah takdir Tuhan untuk terus mempertemukan mereka berdua.Harry juga ikut terkejut melihat Calist
"Harry, ada yang ingin papa dan mamamu bicarakan. Ini mengenai dirimu Harry," ucap papa Harry Tn. Jerry."Iya, silahkan pa.""Jadi, begini. Ini 'kan, tepat satu bulan kepergian Yura. Bagaimana kalau kamu sebaiknya--" Perkataan Tn. Jerry dipotong sepihak oleh Harry."Tunggu-tunggu, jangan bilang kalau papa menyuruhku untuk mencari wanita lain. Iya, kan? ANDWEEEEE (jangaannn) ... Sampai kapanpun aku tidak akan pernah menuruti perkataan papa yang satu ini dan jangan sekali-sekali kalian menjodohkanku. Aku sudah besar pa, aku bisa menentukan kehidupanku sendiri," ucap Harry tegas kepada orang tuanya. Sedangkan orang tuanya yang mendengar penuturan putra semata wayangnya hanya menelan ludah saja, karena baru kali ini seorang Harry Borison berani menentang keinginan kedua orang tuanya."Baiklah. Kalau itu memang keinginanmu Harry, papa dan mama hanya ingin kau kembali seperti dulu lagi. Lagian ini semua ide dari keluarga Han, mereka menginginkan kau segera menc
Keesokan harinya, tiba saatnya di mana Calista mulai bekerja di perusahaan Rank Group dengan tampilan yang begitu elegant layaknya wanita Belanda. Calista menginjakkan kakinya beserta para perwakilan CN grup yang juga ditugaskan menemani Calista.Rombongan Harry dan juga para tim produksi yang juga ingin keluar dari perusahaan karena ada urusan penting yang harus mereka lakukan di luar sana, tiba-tiba langkahnya terhenti karena kedatangan tamu dari CN grup.Harry dan Calista tanpa disengaja bertemu di lobi utama perusahaan. Semua orang di sana begitu terkejut setengah mati dengan kedatangan tamu dari CN grup. Namun, bukan hal itu yang mereka kejutkan justru seorang Calista yang wajahnya begitu familiar."YURA???" ucap mereka semua setelah melihat Calista dari bawah sampai atas."Selamat datang Mrs. Calista," sapa Harry di tengah-tengah para pegawainya."Terima kasih Mr. Harry Borison. saya ke sini sebagai perwakilan dari perusahaan CN grup untuk me