LOGINDikhianati oleh dua orang terdekat—kekasih dan sahabatnya—dunia Zara yang polos runtuh. Terdesak dan putus asa, ia terpaksa menerima tawaran gila: Kontrak Pertunangan Palsu dari CEO dingin, Giovano Axel Dirgantara, demi sebuah tameng bisnis. Ketika rahasia kontrak bocor dan konflik memuncak, Giovano mengambil langkah ekstrem: menikahi Zara secara resmi. Di bawah bimbingan suaminya, Zara bertransformasi. Ia bukan lagi gadis polos, melainkan wanita cerdas yang diasah untuk berkuasa. Bersama-sama, mereka mengungkap pengkhianatan di masa lalu dan melawan ancaman di masa kini, termasuk musuh terbesar Giovano, yang ternyata adalah ayah kandung Zara sendiri. Akankah Zara memilih untuk tetap berdiri di sisi suaminya atau berpihak kepada ayah kandungnya?
View More"Apa artinya ini bagi kita? Di depan umum?" tanya Zara, suaranya tercekat, matanya mencari jawaban di wajah Giovano.Giovano melangkah maju, menjembatani jarak di antara mereka. Ia tidak menjawab, tetapi rahangnya mengeras, urat di lehernya menegang. Ini bukan lagi soal bisnis; ini adalah pertarungan pribadi."Mereka mengira ini adalah taktik usang: menikah, lalu menceraikannya. Kita harus mengubah kontrak itu. Kita harus membuktikan kepada setiap mata yang menonton bahwa kita... nyata," desisnya.Giovano mencondongkan tubuhnya ke depan, bisikannya dipenuhi beban yang baru, "Aku tidak punya pilihan selain mempercayai orang luar. Seseorang yang tidak terikat secara internal pada Dirgantara Group. Seseorang yang tidak punya alasan untuk mengkhianatiku. Zara." Ia menyebut namanya dengan desakan mentah, "Jadilah tunangan sejatiku, untuk saat ini. Aku butuh kamu."Ketakutan dingin karena sewa dan hutang yang tertunda terasa remeh dihadapannya. Zara merasakan jantungnya berdebar, bukan kare
Giovano tidak mengatakan apa-apa. Ia hanya menempatkan dirinya di antara Zara dan Daren. Ia melingkarkan lengannya di pinggang Zara, menariknya erat-erat, hampir posesif. Pemandangan itu adalah tampilan dominasi yang nyata."Lepaskan tanganmu dari tunanganku," kata Giovano kepada Daren, suaranya pelan dan mengancam, seolah sedang memperingatkan hama. "Jika aku melihatmu di sekitar Zara lagi, aku akan pastikan kamu tidak akan pernah lagi bekerja di kota ini."Daren, yang hanya bisa melihat tatapan membunuh Giovano, memucat dan mundur.Zara, yang gemetar karena trauma masa lalunya, merasakan perlindungan dari Giovano. Pelukan di pinggangnya bukan lagi hanya akting; itu adalah perisai."Aku baik-baik saja," bisik Zara, setelah Daren pergi.Giovano tidak menjawab. Ia hanya terus memegang Zara, pandangannya mengamati kerumunan. Mereka berdua berdiri seperti itu untuk waktu yang lama, terlalu dekat, terlalu intens, seolah-olah mereka adalah satu-satunya dua orang yang tersisa di dunia itu.
Bibir Giovano berhenti hanya sejengkal di atas bibir Zara, cukup dekat hingga Zara bisa merasakan kehangatan napasnya yang beraroma mint dan tembaga, cukup dekat hingga kecanggungan yang tersisa dari penghinaan Adhi Hadikusumo mencair menjadi antisipasi yang memalukan.Namun, sebelum sentuhan itu terwujud, Giovano menarik diri. Gerakannya cepat, klinis, dan tegas, seolah ia baru saja menghindari sengatan listrik."Cukup," bisiknya, suaranya kembali menjadi es yang terukir tajam. Giovano tidak pernah melepaskan senyum palsunya, wajahnya tetap ramah untuk kerumunan yang menonton, tetapi matanya—matanya dingin dan marah. "Kalian sudah melihat buktinya, Adhi Hadikusumo. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, Anda bisa bertanya kepada pengacara saya."Ia menarik Zara menjauh tanpa menunggu jawaban, tangannya di pinggang Zara kini terasa seperti belenggu yang dingin.Di lift, menuju private lounge Giovano, keheningan itu memekakkan telinga. Udara di antara mereka berderak seperti kabel listrik y
Giovano merasakan ketegangan itu. "Dia tunanganku," katanya tanpa emosi kepada Elva. "Dia akan pindah malam ini. Pastikan ruang sayap barat disiapkan. Dan Elva, ingat aturannya. Loyalitas mutlak."Elva mengangguk kaku, sorot matanya yang tidak percaya sedikit melunak, digantikan oleh kepatuhan dingin. "Tentu, Tuan Gio."Giovano memimpin Zara ke lorong panjang yang dihiasi karya seni abstrak mahal, tanpa sempat memandang kembali apakah Zara mengikutinya. "Ruangan ini adalah sayap pribadiku. Jangan pernah masuk tanpa izin." Ia menunjuk pintu kayu gelap. "Kamarmu ada di seberang."Zara mengangguk, mencoba mencatat semua aturan tak terucapkan yang melayang di udara."Satu hal lagi." Giovano berhenti di ambang pintu kamar Zara. Ia bersandar di kusen pintu, menatap Zara dengan intensitas yang membuat Zara merasakan sensasi sentuhan yang sama seperti di lobi tadi pagi. "Di tempat ini, kamu adalah tunanganku. Ini adalah bisnis. Di mata publik, kita sedang jatuh cinta. Di balik pintu ini, kamu






![Malam Itu, Bos! [Hasrat Yang Tak Terpadamkan]](https://acfs1.goodnovel.com/dist/src/assets/images/book/43949cad-default_cover.png)





Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.