Short
Luka Ini Warisan Cinta

Luka Ini Warisan Cinta

Par:  MargotComplété
Langue: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
9Chapitres
2Vues
Lire
Ajouter dans ma bibliothèque

Share:  

Report
Overview
Catalog
Scanner le code pour lire sur l'application

Untuk menghentikan pembantaian bangsa duyung, aku memutuskan naik ke darat dan menggoda Satrio, teman masa kecil yang kini sudah menjadi Raja Alfa. Ternyata dia masih sangat mencintaiku, kami tidur bersama dengan penuh gairah selama tiga hari tiga malam di atas ranjang. Ketika aku terbangun dari kenikmatan itu, belum sempat merasa bahagia, aku malah disiram cairan korosif ke wajah. Aku pun menjerit kesakitan, sementara Satrio hanya tertawa dingin di sampingku. "Ternyata putri duyung yang abadi pun bisa merasakan sakit, ya?" "Ini baru permulaan. Selama kamu belum memberitahuku di mana keberadaan orang tuaku, jangan harap kamu bisa hidup tenang!" Dia yakin bahwa bangsa duyung adalah dalang di balik hilangnya orang tuanya. Sejak itu, aku dipaksa menyaksikan dia dengan Amilia yang merupakan selingkuhannya bermesraan. Dipaksa mengeluarkan permata duyung dari hatiku untuk menyembuhkan tubuh Amilia, bahkan harus menari tanpa alas kaki menahan sakit demi membuat Amilia tertidur ... Dia sangat membenciku, tapi setiap kali aku hampir mati, dialah yang memelukku dan memberiku obat. Kadang dia kejam dan berkata, "Apa kamu pikir aku mencintaimu jadi tak bisa berbuat apa-apa? Bawalah dia, teruskan penyiksaan!" Kadang dia lembut dan berkata, "Sayang, katakan padaku, di mana sebenarnya orang tuaku?" Aku diam-diam merasakan cintanya yang penuh kontradiksi itu. Tampaknya sebentar lagi aku tak akan bisa menyimpan rahasia tentang orang tuanya. Karena jika putri duyung sudah tiga tahun di darat dan tak kembali ke laut, dia pasti akan berubah menjadi buih. Sekarang aku hanya tersisa tiga hari sebelum ajalku tiba.

Voir plus

Chapitre 1

Bab 1

Di tengah malam, pintu ruang bawah tanah itu terbuka oleh tendangan brutal.

Pengawal manusia serigala yang bertubuh besar itu mencengkeram rambutku dan menarikku dari lantai, lalu menamparku berkali-kali hingga aku sadar.

Dia mengabaikan eranganku yang penuh rasa sakit, menyeret kakiku, dan berjalan ke luar sambil mengumpat kasar.

"Amilia sudah terluka, bagaimana kamu masih bisa tidur dengan nyenyak seperti ini?"

Tubuhku terluka karena tergesek jalan berbatu yang kasar, dan darahku berceceran sepanjang aku diseret.

Aku diseret ke hadapan Satrio. Dia menatap darah di tubuhku sambil mengernyit, seolah ingin mengatakan sesuatu, namun akhirnya memilih diam.

"Amilia terluka, gunakan permata duyung itu untuk menyembuhkannya."

Aku mengangkat kepala dan melihat Amilia terbaring di tempat tidur dengan mata tertutup, perutnya sedikit membuncit.

Plak!

Tiba-tiba, Satrio langsung menamparku.

Dengan nada suram dia berkata padaku, "Kamu menatap bagian mana? Amilia bukanlah orang yang pantas kamu lihat! Selama aku ada, kamu takkan bisa menyakiti siapa pun lagi."

Aku segera menundukkan kepala dengan bekas tamparan merah menyala di wajah dan berkata, "Maaf."

Aku perlahan merangkak ke sisi tempat tidur, memperhatikan luka di tubuh Amilia.

Ternyata di malam hari Amilia sengaja menganggu putri duyung yang sudah kelaparan selama beberapa hari dengan makanan, sehingga tangannya tergigit.

Setelah dua tahun melewati penyiksaan ini, Aku sudah menguasai pengobatan untuk berbagai penyakit Amilia.

Aku dengan mahir melepas pakaian, tapi tiba-tiba terdengar teriakan tegas dari Satrio di dekat telingaku, "Semuanya keluar!"

Orang-orang di dalam kamar itu segera pergi dengan gemetar, hanya menyisakan aku, Satrio, dan Amilia.

Aku tidak mengerti mengapa dia bertindak seperti itu, tapi pikirannya memang selalu sulit ditebak. Aku pun melanjutkan menusuk dadaku menggunakan kuku tajamku sendiri.

Rasa sakit yang hebat menyergap, tubuhku gemetar saat aku mengeluarkan permata duyung untuk menyembuhkan luka Amilia.

Suara Satrio yang rendah memecah kesunyian, "Mirna, jangan kira dengan berpura-pura kasihan di depanku, aku akan membiarkanmu pergi begitu saja."

Baginya, aku terlihat seperti sengaja tidak menggunakan darah putri duyung melainkan mengorbankan permata duyung dari hatiku untuk menyembuhkan Amilia hanya agar terlihat menyedihkan.

Tapi sebenarnya, darahku sekarang sudah tidak memiliki energi penyembuhan lagi karena kondisiku terlalu lemah.

Aku juga tidak akan sengaja berpura-pura terlihat kasihan di depannya, itu hal yang suka dilakukan oleh Amilia.

Amilia segera sadar di bawah sinar penyembuhan permata duyung, dan Satrio segera memeluknya.

"Bagaimana? Masih sakit?"

Amilia melirik dadaku yang berlumuran darah, dan seberkas kebencian yang kejam melesat di matanya.

"Sudah tidak sakit, hanya saja ... sejak hamil, setiap kali mencium bau darah rasanya ingin muntah. Bisakah kamu mengusir dia pergi?"

Satrio menoleh dan menatapku tajam dengan sorot dingin di matanya, "Kamu tuli? Cepat pergi dari sini!"

Aku merangkak keluar dengan bertumpu pada kedua lenganku, dan dari belakang aku mendengar suara lembut Satrio.

"Amilia, lain kali jangan dekat-dekat dengan duyung yang jelek dan jahat itu, mereka akan menyakitimu."

Hatiku yang tadinya sudah mati rasa seakan-akan ditusuk lagi, rasa sakitnya mencapai puncak yang baru.

Pelayan saat ini mengambil ember berisi air es dan menyiramkannya ke arahku.

"Monster menjijikkan, bukankah kamu punya tubuh abadi yang bisa cepat sembuh dari luka apa pun? Bagaimana bisa masih bisa berdarah sampai mengotori lantai ini!"

Sebuah kain lap kotor dilemparkan ke wajahku, aku sudah terlalu lemah hingga tak punya tenaga untuk menghindar.

"Bersihkan lantai ini sampai bersih. Kalau tidak, aku akan pergi mencari Raja Alfa untuk menghukummu!"

Aku mulai mengelap lantai, tapi darahnya terus mengalir dari tubuhku seolah tak akan pernah bersih.

Aku pun membersihkan sepanjang malam, mendengar suara Satrio dan Amilia sengaja bercanda mesra di dalam kamar, hingga akhirnya air mataku menetes.

Pandangan penuh kebencian Satrio padaku terulang kembali dalam pikiranku.

Sebentar lagi, sebentar lagi aku akan bebas.

Konon, putri duyung yang memiliki tubuh abadi pun bisa mati, dan nyawaku hanya tersisa tiga hari lagi.
Déplier
Chapitre suivant
Télécharger

Latest chapter

Plus de chapitres

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Commentaires

Pas de commentaire
9
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status