Share

Bagian 21

“Anak-anakku belum tentu mau,” jawab Rasti jujur.

“Harus dibujuk biar mau.”

“Anak-anakku kuat pendiriannya. Mereka tidak gampang terpengaruh.”

“Sikap yang bagus. Cocok bila menjadi pengacara. Akan aku ajari mereka,” canda Hanung sambil tersenyum.

Rasti tertawa kecil, memperlihatkan deretan gigi putihnya. “Mau jadi apapun, itu hak mereka. Aku akan mengikuti apapun yang mereka inginkan sejauh itu baik,” sahutnya.

“Tapi, kita sebagai orang tua harus bisa memberikan arahan pada anak, apa yang baik dan yang tidak.”

“Betul sekali. Akan tetapi, anak kita bukan boneka. Jangan sampai dia menjalani sesuatu hal yang tidak sesuai dengan hatinya. Pola didik yang memaksa, akan berakibat fatal pada sikap dia kelak saat dewasa.”

Hanung semakin merasa takjub dengan cara pikir Rasti. Sebagai seorang duda beranak satu, ayah Alea menginginkan sosok yang baik dan cerdas untuk mendidik putri semata wayangnya.

“Iya, Bu Guru,” ujar Hanung menggoda. Rasti menampakkan wajah datar atas godaan yang diberikan Han
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status