BAB 210 BAHAYA Kuda saja dapat merasakan kedatangan rajanya, mereka semua langsung diam senyap begitu sosok Zontus melangkah masuk dari pintu istal. "Urusan kita belum selesai!" Nampaknya Jared tetap belum terima jika putrinya dijadikan mainan oleh pemuda ingusan sok kaya. "Pertandingan apa lagi?" Zontus yang paling jarang bersuara berjalan menghampiri Jared dengan sikap tenang. "Tunjukkan seberapa banyak pengetahuanmu tentang kuda!" Jared memberi tantangan pada mahluk yang bahkan bisa menghitung tiap helai bulu di kudanya. "Aku cuma sekedar suka berkuda, tidak terlalu paham dengan jenis kuda peranakan." Kali ini Zontus sudah bisa di nilai sedikit mengalah, tapi Jared malah langsung memanggil Gerik. "Gerik kemari!" Gerik juga langsung buru-buru menghampiri Jared. "Ada yang bisa kubantu?" "Ajari pemuda ini cara mengikat kuda dengan benar, jika sudah berhasil bawa dia padaku!" Jared memberi perintah pada Gerik dengan nada muak kemudian langsung berjalan pergi. Zontus ditingalk
BAB 211 MENANGKAP PENYIHIRJika Lana bisa melihat sosok penyihir wanita berambut merah, seharusnya mahluk itu bisa mereka tangkap. Walaupun usil dan nakal, tapi Lana sangat bisa di andalkan dalam berburu monster dan mahluk sihir. Markas lycan pun bisa Lana hancurkan dengan enteng apa lagi cuma untuk menangkap seorang penyihir. Mia cuma tinggal membujuk keponakannya yang banyak ulah itu untuk bisa dia ajak bekerja sama.Membayangkan Mia dan Lana bekerja sama memang agak mengkhawatirkan. Kedua bocah ceroboh banyak ulah akan berburu penyihir di tengah hutan."Ingat, jika nanti aku mengejar, kau harus menghadangnya dari berlawanan arah!"Mia ingat jika menurut Zontus penyihir wanita itu hanya terus mengelilingi tanah keluarga Clark. Lana terus menyimak rencana Mia sambil mereka menunggu semua orang tidur."Perhatikan baik-baik suara lolongan serigala!" Mia terus bicara. "Serigala bermusuhan dengan penyihir, jika mereka melolong berarti mereka melihat keberadaan musuh yang mengancam!"Sek
BAB 212 HELENATawa Lana dibekukan di tengah gumpalan kabut hitam pekat. Tubuh Mia Zontus jerat kencang dalam terkaman."Kenapa kalian berkeliaran di hutan?" Suara Zontus sama kaku dengan cengkeramannya."Lepaskan aku!" Mia berontak. "Aku harus mengejarnya!""Kau tidak boleh berkeliaran di hutan!" Zontus tetap menekan dengan marah."Aku sudah hampir menangkap penyihir, kau malah membiarkan dia kabur!" Mia semakin berteriak."Lepaskan aku!"Zontus juga tidak mau melepaskan Mia, gadis itu terus dia jerat kencang. Darah Mia mendidih panas dengan perasan bergolak membingungkan. Saat itu juga lutut Mia menendang ke perut Zontus."Apa kau menyelamatkan penyihir itu karena dia cantik?" Mia melotot marah.Helena memang sangat cantik, entah bagaimana tiba-tiba Mia bisa sangat cemburu meskipun Zontus sedang mendekap tubuhnya."Lepaskan aku!" Mia tidak mau ditatap oleh Zontus.Zontus merendah untuk mencium bibir Mia, tapi gadis itu langsung berpaling kasar dengan marah."Jangan cium bibirku! Jan
BAB 213 KECEMBURUAN HEBATMia melihat Zontus memeluk tubuh Helena dengan lengannya untuk dia lindungi. Sungguh Mia sangat marah melihat Zontus pilih menyelamatkan Helena. Sebuah kemarahan yang sulit untuk digambarkan dengan perasaan manusia. Mia sangat cemburu meskipun dia belum tahu mengenai masalalu Zontus bersama Helena."Brengsek kalian!" Mia berteriak murka.Sebuah batang pohon besar Mia cabut hingga ke akar-akarnya dengan sangat enteng, entah kekuatan dari mana hingga Mia bisa melakukan hal seperti itu. Mia langsung melempar batang besar itu dengan hantaman keras ke arah Zontus. Zontus membawa tubuh Helena meloncat tinggi untuk menghindar."Terkutuk kau!"Sungguh Mia bukan hanya ingin berteriak, dia ingin menagis sakit hati sekaligus meledak murka."Jangan pikir kalian bisa kambur!"Mia kembali mencabut batang pohon yang lain untuk kembali dia lempar dengan suara ledakan keras. Mia terus melempar apa saja yang dapat dia cabut dari tanah tapi Zontus terus berhasil menghindar dan
BAB 214 ANAK PALING NAKALZontus bicara sambil menyapu bibir bawah Mia menggunakan ibu jari "Hanya kau yang dapat membunuhku tanpa perlu senjata, racun, atau mantra!"Bahkan pada Putri Eluise pun mulut Zontus tidak pernah bicara seromantis itu. Zontus merunduk untuk meraih bibir Mia yang masih berbaring."Jangan cium bibirku, jangan sentuh tubuhku, aku tidak mau!"Mia mendorong dada Zontus agar menjauh. Tapi Zontus malah mendekap tubuh basah Mia lebih erat. Saat itu Mia sudah mulai pulih dari lemas, dia berusaha berontak dari pelukan Zontus."Aku tidak mau kau peluk denga lengan yang juga kau gunakan untuk memeluk wanita lain!"Mia jijik, dia tidak suka disentuh lagi oleh Zontus. Tapi Zontus tetap mencium bibir Mia dengan paksa, lumatannya keras dan kasar. Mia benar-benar tidak suka dengan kekasih yang tidak setia."Histt!" Mia menggigit bibir Zontus untuk berhasil lepas."Pasti kau juga sudah mencium penyihir wanita itu!" Mia melotot marah padahal sampai di sini Mia masih belum ta
BAB 215 APA KEINGINAN HELENA Walaupun jared sediri juga pernah nakal di masa mudanya, tapi dia tetap tidak terima jika putrinya sampai dilecehkan dan disakiti oleh pemuda yang masih belum bisa bertanggung jawab. Karena itu Jared terus memberi peraturan tegas utuk Mia dan teman laki-lakinya. "Aku tidak mau ada yang meyelinap masuk ke dalam kamar di tengah malam!" Jared menatap kedua anak muda di hadapannya, tapi cuma Mia yang menagngguk sementara Zontus tetap berdiri kaku sama sekali tidak bereaksi. Bayangkan bagaiaman Jared tidak semkin sebal dengan kesombongan Zontus. "Pergi dan ganti baju kalian!" Jared kembali mengusir Mia dan Zontus dari hadapannya. "Aku ikut!" Lana langsung ikut berdiri dari tempat duduknya, berjalan mengekor di belakang Mia tanpa mau ketinggalan lagi. Setelah melihat Mia dan Zontus pergi ke kamar masing-masing untuk menganti pakaian, Jared kembali duduk di depan Mara dengan menghela napas dalam memberat. "Anak-anak jaman sekarang tidak ada yang bisa
BAB 216 MASA LALUHelena melihat meja makan keluarganya yang kali ini kosong. Bahkan Helena masih ingat jelas di mana kebiasaan masing-masing keluarganya duduk. Ayah dan ibu Helena akan duduk berdampingan di ujung meja. Helena akan duduk di samping salah satu adik perempuannya jika Zontus sedang tidak ikut datang.Helena berjalan untuk menyentuh punggung kursi yang biasanya diduduki oleh Zontus ketika ikut makan bersama keluarganya. Rasanya masih baru kemarin mereka semua berkumpul dan bercanda dalam meja makan. Ternyata puluhan abad telah berlalu, tapi masih sangat jernih dalam ingatan. Bukan hanya ingatan indah, tapi juga ingatan suram.Waktu itu seluruh keluarga Helena juga sedang berkumpul di meja makan ketika tiba-tiba mereka semua dikepung, ditangkap dan diseret seperti binatang. Keluarga Helena sudah hidup mengasingkan diri, mereka tidak pernah mengusik manusia. Tapi mereka tetap dibakar hidup-hidup dengan sorak sorai kutukan.Helena kehilangan seluruh keluarganya dengan cara y
BAB 217 CEMBURUMia melihat kilasan masalalu Zontus bersama Helena dari kepala Drako yang memang telah hidup sejak King Alzov serta Pangeran Arthur masih anak-anak. Dari semua kilasan itu jelas sekali terlihat jika Zontus sangat mencintai Helena, mereka berkejaran di hutan, bercanda dan saling berpelukan penuh cinta. Mia juga melihat kilasan Zontus ketika bersama adik-adik Helena, mereka sangat bahagia, sudah seperti keluarga yang saling menyayangi. Rasanya mustahil Zontus bisa melupakan kenangannya bersama Helena dan sekarang Mia yang sangat sakit hati. Bahkan Mia tidak tahu jika dia bisa memiliki rasa cemburu sehebat ini. Rongga dada Mia terus bergemuruh panas, jantungnya berdebar kencang dan seolah ada bagian dari usus di bawah pusarnya yang terputus kemudian terhisap ke dalam lobang besar menganga. Lobang gelap yang terus membesar siap ikut menelan tubuh Mia sampai lenyap, karena tiba-tiba Mia tidka menginginkan apapun kecuali hilang ingatan tentang Zontus. Hilang ingatan dengan
BAB 61Sebenarnya FX-99 dapat menembak target dari jarak jauh, tapi untuk meminimalisir dampak ledakan nuklir, Faaz harus meledakkan target dari jarak dekat. Faaz bukan cuma harus mengambil keputusan sulit, dia juga sangat berani. Faaz menabrakkan FX-99 dengan kecepatan penuh ke sisi lambung kapal induk, meledakkan pulau baja terapung itu dari bawah permukaan laut.Suara berdentum membentuk gelombang dahsyat di bawah permukaan laut, membawa sambaran api ke permukaan dengan bentangan luas. Seketika seluruh konstruksi kapal induk runtuh hingga hancur lebur tak bersisa. Tidak ada satupun yang dapat selamat, seluruh persenjataan dan tentara mereka lenyap tenggelam. Radar peringatan bahaya sampai ke pelabuhan, mereka mendeteksi ledakan nuklir serta jangkauan radiasi yang tidak aman untuk didekati.Tubuh Faaz ikut tengelam dalam, telinganya sudah tidak mendengar suara dentuman di permukaan. Faaz sudah tidak berdaya untuk menyelamatkan diri tapi pemuda itu samasekali tidak menyesal karena ta
BAB 60 PERANG BERAKHIRSeluruh media pemberitaan dunia seketika heboh dengan aksi bunuh diri dari jet tempur FX-99 untuk meledakkan kapal induk lawan dan menghentikan invasi militer. Seketika kekuatan lawan lumpuh total, kapal induk, persenjataan, serta ribuan tentara ikut tengelam bersama bom nuklir mereka sendiri. Pasukan lawan sudah tidak berdaya dengan kerugian besar yang belum tentu pulih untuk mereka bangun kembali dalam sepuluh dekade.Selanjutnya seluruh sisa pasukan lawan berhasil dipukul mundur oleh para tentara relawan bersama kapal induk bantuan dari Istana Tamir. Berbagai kejahatan pihak lawan ikut terbongkar di mata dunia, termasuk aksi kejahatan mereka menyalahgunakan laboratorium sebagai praktik pencucian otak. Seluruh data korban juga Gerald serahkan pada pihak intelijen.Sayangnya sampai FX-99 ikut meledak sama sekali tidak ada yang tahu jika pilot didalamnya adalah Faaz. Faaz adalah pahlawan yang sesungguhnya, aksi heroiknya telah berhasil menghentikan pertempuran
BAB 59 AKSI TERAKHIR Bias langit jingga terlihat memantul dari cakrawala, permukaan samudra yang sedang hening serempak berkilau seperti lautan api. Sama sekali tidak ada yang sadar akan datangnya bencana dahyat. Dengan tatapan tegas tajam tanpa sedikitpun keraguan, Faaz berangkat melaksanakan tugasnya yang paling berbahaya. Tugas paling berbahaya karena bakal ikut menentukan masa depan dunia. Ingat tentang sedikit percikan yang bakal mengobarkan api besar? Sekarang Faaz sedang memegang pemantik apinya. Mungkin ini akan menjadi tugas terakhir bagi Faaza tapi sebagai seorang prajurit dia tidak boleh gentar, matipun dia rela demi menjalankan tugasnya. Deru mesin jet berdesis keras dari sisi ekor belakang, sebuah pendorong mekanik ikut melontarkan jet tempur meluncur ke langit hanya dengan landasan pendek. Untuk sekejap, cakrawala seperti ikut terbelah oleh suara desingan super sonic. Faaz membawa sebuah bom dahsyat melesat bersama dirinya. Kolonel Bravin ikut menyaksikan sendiri
BAB 58 KEBOHONGAN YUSUFKetika sedang bertugas menyalurkan bantuan pangan, ketiga helikopter milik tim relawan diserang sebuah jet tempur di atas perbukitan. Ketiga badan helikopter ditemukan sudah meledak hancur, termasuk helikopter yang sedang dikendarai oleh Pangeran Yusuf. Evaluasi serta pencarian korban segera dikerahkan. Dua orang pilot ditemukan sudah tidak bernyawa dalam kondisi sangat mengenaskan. Tapi Pangeran Yusuf tidak ditemukan.Helikopter yang di kendarai oleh Pangeran Yusuf juga jatuh agak terpisah di lembah bukit. Proses evakuasi dan pencarian jadi agak sulit karena kendala Medan yang terjal. Kemungkinan Pangeran Yusuf juga sudah tidak selamat, tapi Pangeran Albani bersikeras harus menemukan tubuh putranya.Setelah hampir dua puluh empat jam pencarian akhirnya Pangeran Yusuf ditemukan di tebing lereng. Pemuda itu ditemukan dalam kondisi tubuh lemas pingsan tapi ajaibnya masih hidup. Nyaris tidak masuk akal karena Pangeran Yusuf juga cuma mendapat luka ringan benturan
BAB 57 PERGI KE MEDAN PERTEMPURAN BERSAMA GERALD"Aku ingin ikut berangkat bersama tentara kita untuk menghentikan agresi militer.""Tidak!" Serkan langsung menolak tegas permintaan putranya untuk ikut berangkat ke medan perang. "Kau tetep akan berada di sini!""Yusuf akan pergi." Hamdan membandingkan dirinya dengan Yusuf. "Kenapa aku tidak bisa?""Perjuanganmu bukan di tengah medan pertempuran dengan senjata."Serkan tidak memberitahu jika dia telah mengutus Gerald bersama pasukannya. Putra mahkota tetap harus mereka jaga."Aku akan pulang untukmu Baba." Hamdan masih memohon kerelaan Yang Mulya Serkan agar memberi ijin."Aku tidak akan mengambil resiko untuk putra mahkotaku!" Serkan menatap tegas. "Bahkan seandainya negara kita yang sedang diserang, aku sendiri yang akan melindungi mu di tengah benteng yang paling tebal!"Serkan terus menatap tajam ke manik mata Pangeran Hamdan."Bukan karena kau putraku, tapi karena darahmu terlahir untuk sebuah tujuan yang lebih besar bagi rakyat k
BAB 56 IKUT BERTEMPURSetelah menandatangi kerjasama militer dengan Raja Khaleed, Yang Mulya Serkan menyampaikan pidatonya di hadapan seluruh media serta tamu undangan penting yang ikut hadir menyaksikan pertemuan penting tersebut. Pertemuan penting yang akan menjadi bagian dari sejarah kemajuan peradaban militer di masa depan.“Penandatanganan perjanjian kerjasama jangka panjang ini mengkonfirmasi ketahan hubungan antara dua negara yang dibangun di atas kepercayaan, dibentuk oleh sejarah, dan didorong oleh visi bersama kami tentang masa depan yang penuh peluang, inovasi, dan kemakmuran berkelanjutan.”Gemuruh tepuk tangan diberikan untuk keberanian Yang Mulya Serkan yang juga telah mengkonfirmasi keikut sertaan negaranya untuk mengirim pasukan tempur guna menghentikan agresi militer. Ditengah semua orang yang sedang bertepuk tangan Putri Sofia justru sedang diliputi rasa tegang. Putri Sofia melihat babanya yang sangat pemberani, tanpa gentar meletakkan dirinya di garda paling depan
BAB 55 PERTARUNGAN Beruntung para tentara relawan sudah cukup waspada, setiap malam mereka sengaja hanya menyalakan lilin di dalam tenda kemudian tidur di balik barisan bukit kecil di seberang sungai. "Brengsek!" Kemal mengumpat keras. "Mereka benar-benar datang!" Ketika serangan udara datang menghujani seluruh camp dengan berbagai peluru misil, para tentara relawan cuma menyaksikan gemuruh ledakan itu dari lereng bukit. Kilat api terlihat berkobar dari jejak ledakan menggelegar. Asap pekat bercampur pasir gurun membumbung ke langit gelap. Benar-benar gempuran yang brutal, kemal dan yang lain yakin mereka tidak mungkin akan selamat bila masih berada di camp. Sehebat apapun bala tentara musuh dan persenjataan mereka. Pertolongan dari langit tetap bisa tiba-tiba datang untuk mereka yang diberi keberuntungan. Kemal dan seluruh kawannya selamat tanpa ada yang terluka. ******* Putri Sofia sedang duduk seorang diri di sofa balkon kamarnya, langit malam mulai ditumbuhi percikan bi
BAB 54 MENYERANG KAWAN SENDIRIKelopak mata Dokter Faiza perlahan terbuka sayup, kepalanya terasa berat, dan napasnya masih tersengal sesak oleh sisa endapan asap. Dokter Faiza pingsan akibat terjebak di tengah tenda yang sedang terbakar, dia menghisap terlalu banyak asap karbon. Tapi beruntung wanita cantik berhati malaikat itu masih selamat dari tragedi mengerikan.Kondisi Dokter Faiza masih sedikit linglung, ranjang empuk di bawah tubuhnya terasa asing, bau antiseptik di sekelilingnya menusuk sangat keras. Setelah mengerjap pelan, Dokter Faiza baru sadar bila dirinya telah berada di kamar rumah sakit. Tangan kiri Dokter Faiza dipasangi infus, dia juga mendengar suara langkah kaki dari luar dan tidak lama kemudian pintu terbuka."Anda sudah sadar?" Seorang perawat wanita menghampiri Dokter Faiza."Apa yang terjadi?" Dokter Faiza benar-benar bingung dengan kondisinya."Anda pingsan karena menghirup terlalu banyak asap kebakaran." Perawat wanita menjelaskan."Bagaimana dengan camp rel
BAB 53 SERANGAN TIBA-TIBA Kurang lebih lima belas mil dari perbatasan kota yang dijaga ketat oleh pasukan tentara musuh, tenda relawan medis berjejer di dekat hilir sungai. Tenda-tenda tersebut sengaja di pindahkan ke dekat tepian sungai agar diam-diam bisa mempermudah penyelundupan para tawanan untuk mendapat pertolongan.Setelah lebih dari enam bulan para tim relawan dikirim ke medan pertempuran, sepertinya mereka cuma semakin tersingkir jauh dari kota yang telah di duduki oleh pihak musuh. Pihak musuh menerbitkan larangan keras bagi siapapun untuk memasuki kota. Penduduk sipil yang masih terjebak di tengah kota sebagian menjadi sandera dan sebagian besar dalam kondisi memprihatinkan, terutama wanita dan anak-anak.Setiap hari gelap para relawan militer akan menyelinap melalui jalur sungai untuk membawa korban terluka dan membebaskan sandera. Kamp para tentara relawan juga terletak tidak jauh dari tenda tim medis agar memudahkan akses bagi mereka untuk saling membantu dan berbagi