BAB 242 MELANJUTKAN HIDUPAkhirnya musim gugur, hampir empat bulan sejak Mia kehilangan Zontus serta ibunya Helena. Mia terlihat jauh lebih baik, lebih sehat dan ceria, meski isi hatinya tetap tidak ada yang tahu.Mia dan Theo kembali berteman dekat dan berkomunikasi lagi seperti dulu. Theo juga sering datang mengantarkan makanan dengan mengetuk pintu. Kadang mereka membuat makan malam bersama dan pergi ke taman saat akhirnya pekan.Kali ini Theo mengantar Mia pergi ke Hampton untuk acara bayi Henry dan Livie. Hampir semua keluarga besar Mia ikut datang. Geby beserta kelima putri kembarnya dan anak-anak mereka yang ramai. Brandon, Lily serta anak-anak keluarga Lington termasuk Jacob dan bayi mereka yang berambut merah.Hanya Anelies yang tidak bisa ikut datang, tapi dia menitipkan hadiah spesialnya pada Jeny dan Pangeran Albany."Ini hadiah dari Ane untuk Leon."Akhirnya Henry memberi nama Leonel Loghan seperti permintaan Aron yang tidak bisa dibantah."Sampaikan ucapan terimakasihku
BAB 243 HUJANHujan akhir musim gugur selalu turun dia sertai badai. Mia memperhatikan guguran daun basah di lantai balkon yang terbawa badai semalam. Sudah hampir tiga jam, Mia hanya meringkuk diam menyaksikan sisa hujan tanpa ingin beranjak dari ranjang.Sebentar lagi musim gugur berlalu, beralih ke musim yang baru tapi nampaknya hati Mia masih belum bisa beranjak ke manapun. Sesering apapun Mia berusaha tersenyum, tapi tetap tidak dapat menutupi kerinduan nya saat sendiri. Sungguh Mia rindu Zontus.Diam-diam air mata bening kembali mengalir dari sudut mata Mia tanpa sedikit suara isakan. Dua bulan lagi usia Mia sudah sembilan belas tahun. Waktu akan terus berjalan tanpa bisa diputar kembali, tapi Mia sudah bertekad menghabiskan seumur hidupnya untuk balas menunggu Zontus.[Ingat kau berjanji akan datang menjemputku di ulang tahunku yang ke dua puluh lima] Mia mengirim pesan ke ponsel Zontus yang sudah lama lenyap padam.********Suhu udara di luar semakin menusuk tulang, rintik h
BAB 244 KESAL DENGAN PARA PENGACAU MEREPOTKAN."Zontus!" Bibir Mia berucap kebas karena masih terlalu syok.Zontus berdiri di bawah shower deras dengan tubuh maskulin telanjang penuh percikan lumpur. Mia melihat lengan besar Zontus menyaruk kasar rambut di kepalnya untuk membersihkan sisa lumpur. Air yang mengalir dari punggung Zontus ikut berwarna keruh pekat. Lelehan lumpur kotor terus meluncur turun melalui tiap inci pilinan otot maskulin yang sedang meregang keras. Mahluk yang sangat mengerikan dan berbahaya.Tiba-tiba Zontus berhenti, berpaling menatap Mia dengan mata masih berkobar seperti api. Benar-benar jingga seperti api, Mia gemetar hingga tidak berani bergerak. Tubuh Mia membeku tanpa mantra, Mia masih terlalu syok dan ketakutan. Rasa takut yang sulit dijelaskan dengan nalar, tapi auranya jelas sangat kuat, terlalu kuat.Nampaknya Zontus juga menyadari tubuh Mia yang sedang menggigil. Perlu beberapa saat sampai perlahan warna jingga di mata Zontus mulai meredup, kembali ke
BAB 245 DIBEBASKANZontus melompat ke dalam kawah magma yang sedang bergolak. Zontus sudah tahu jika tubuhnya tidak akan hancur, karena darah Zontus bisa lebih panas dari magma dari prut bumi. Zontus telah menelan darah paling murni dari raja negeri Utara yang bisa membakar lebih panas dari api neraka. Jenis sihir apapun tidak akan dapat lagi menyentuh tubuh Zontus.Begitu masuk ke dalam sumur magma, Zontus langsung berenang, menyelam sampai dalam hingga dia menemukan jasad elang api. Tubuh elang raksasa itu masih utuh di dasar dapur magma. Zontus segera mencabut pedang perak dari punggungnya dan seketika luapan magma ikut bergolak dan bergemuruh."Aku adalah rajamu!" Zontus siap menebaskan pedang perak besarnya. "Hanya aku yang bisa membangkitkan mu atau meleburkan tubuhmu hingga lenyap!"Suara gemuruh dan letupan magma mulai meluap sampai ke puncak gunung."Aku akan membangkitkan mu dan membebaskan mu dari segala belenggu, tapi kau hanya boleh patuh padaku!"Zontus mengayunkan pedan
BAB 246Di luar gerimis kembali turun, atmosfer pagi terus meredup setelah matahari juga kembali tertutup awan. Udara lembab seolah enggan bergerak, menghambat segala aktifitas dengan dingin menusuk tulang."Zontus...." Mia menggeliat dalam pelukan lengan besar yang ingin terus mendekapnya."Oh ..." Mia berpaling ke kanan dengan sisa napas tersengal. "Ah...!" bibirnya langsung kembali tertangkap.Suara decak basah dan desakan napas maskulin memburu bercampur dalam keributan intim yang meningkat panas di atas ranjang. Zontus terus melumat kasar tapi tetap belum juga terpuaskan. Setiap kali Mia berusaha luput berpaling, Zontus akan segera menangkapnya lagi dengan lebih keras, mencekal rahang lembutnya agar diam untuk di desak dan dihisap.Mia menyukai rasa bibir Zontus yang maskulin kasar, tapi juga sangat lembut membuai. Entah bagaimana, padahal mereka cuma sekedar berciuman tapi rasanya nyawa Mia siap untuk ikut dia berikan. Tubuh Mia merinding gemetar, Zontus sangat besar dan kuat, s
BAB 247 DIMAAFKANMia adalah putri yang telah lama sangat Helena nantikan kehadirannya di tengah rasa kesepian. Helena rela melakukan banyak dosa keji demi bisa memiliki seorang anak. Tapi Helena tetap bernasib malang, bayi perempuannya menolak untuk dia lahirkan. Mungkin Mia memang tidak mau lahir dari ibu penyihir dengan darah immortal terkutuk."Kau akan pergi kemana?" Tiba-tiba Mia bertanya. "Kau tidak punya keluarga lagi selain kami, Ibu."Napas Helena langsung seperti tersendat dan jantungnya berdebar kencang karena mendengar dirinya baru disebut 'ibu' oleh Mia. Tubuh Helena gemetar, air mata haru meluncur deras tak tertahan. Setelah sekian lama Helena hanya bisa melihat Mia dari kejauhan, memperhatikan gadis itu dari balik semak dan rimbun pepohonan, kali ini Mia benar-benar sedang berdiri menatapnya tanpa rasa marah atau jijik."Apa aku boleh memelukmu?"Bahkan Helena harus bertanya hanya untuk memeluk putri yang telah dia kandung selama dua puluh lima tahun. Mia masih berdi
BAB 248 SEORANG IBUMia berjanji akan memberikan kesempatan pada Helena untuk menjadi ibu yang baik, asal dia mau menemui Mara dan mengakui semua kesalahannya dengan jujur.Di sore hari yang dingin awal musim beku, Helena kembali datang ke tanah peternakan untuk bertemu Mara Clark. Kali ini Helena dan Mara sedang berdiri berhadapan di depan daun pintu yang baru terbuka."Aku ingin bicara denganmu."Helena merasa telah melakukan banyak kejahatan pada Mara Clark. Sekarang Helena harus mengakui dengan jujur dan meminta maaf meskipun mungkin Mara tetap tidak akan memaafkan."Hanya di antara kita berdua dan aku berjanji tidak akan menghapus ingatanmu."Sebenarnya Helena pernah beberapa kali menculik Mara Clark dan menghapus ingatannya mengunakan sihir."Apa kau Helena?" Mara bertanya dengan tubuh masih berdiri kaku karena terkejut."Ya." Helena mengangguk dengan senyum.Dalam pandangan Mara, Helena benar-benar sangat cantik dengan rambut merah seperti milik Anelies dan terlihat masih sanga
BAB 249"Apa Theo tidak ikut?" Mara baru ingat untuk menanyakan Theo karena Mia cuma datang sendirian."Theo sedang sibuk Mom." Mia terpaksa berbohong."Padahal kemarin dia berjanji akan ikut." Mara nampak kecewa.Seharusnya Mia memang pulang bersama Theo. Tapi sepertinya Theo sedang ingin balas tidak datang. Akhirnya Mia pulang sendiri."Anak muda itu sudah sangat baik, dia selalu menjagamu." Mara terus mengagumi Theo.Sampai di sini, ternyata Mia juga baru sadar jika tidak mudah untuk menjaga persahabatan dan asmara. Kadang harus ada yang mengalah atau lebih dipilih, meskipun sama-sama tidak ada yang buruk."Theo adalah sahabat terbaik yang pernah aku miliki."Mia mempertegas kata 'sahabat' untuk Theo, meski untuk sekarang Mia juga belum bisa menyebut nama Zontus. Zontus masih pergi, Mia belum bisa memberitahu siapapun bila Zontus masih hidup. Zontus sedang menyelesaikan semua urusannya dan tidak ingin kembali diganggu. Yang pasti Zontus juga sedang berjuang keras untuk mereka sem
BAB 63 BERTEMU KEMBALIDua bulan pasca perang berakhir, ketegangan politik dunia berangsur mereda perekonomian global kembali tumbuh berkembang. Tapi bagi beberapa negara korban perang mereka masih harus kembali membangun negara mereka dari kehancuran. Mereka bukan bukan cuma harus membangun infrastruktur, tapi juga membangun pemerintahan, memulihkan ekonomi dan lingkungan sosial. Semua tugas yang tidak mungkin selesai dalam satu atau dua dekade.Warga sipil korban bencana perang bukan cuma kehilangan rumah dan keluarga, mereka juga masih mengalami trauma, terutama anak-anak. Yang Mulya Serkan serta Raja Khaleed mendirikan yayasan sosial untuk membantu anak-anak korban perang. Sebelumnya Yang Mulya Serkan juga telah memiliki yayasan serupa yang didanai langsung oleh Istana Zubair, tapi kali ini Istana Tamir juga akan ikut serta menjadi penyokong dana utama dan membuat yayasan yang lebih besar.Masih dengan misi tujuan yang sama, yayasan kemanusiaan yang didirikan oleh Yang Mulya Serka
BAB 62 BERSABAR DALAM PENANTIANSiapa yang tidak menginginkan Putri Sofia. Putri Sofia bukan cuma sekedar gadis cantik jelita yang dikagumi oleh banyak pria. Putri Sofia adalah seorang Putri raja terhormat dari kerajaan kaya raya. Putri Sofia memiliki kualitas kecantikan sempurna, status sosial, serta keturunannya tidak diragukan lagi. Karena itu Putri Sofia harus bersama pria yang sepadan, pria setara yang dapat meletakkan mahkota paling mulia di kepalanya.Sebagai seorang anak gadis yang lahir dan tumbuh besar di lingkungan istana. Putri Sofia juga sangat terjaga. Sungguh beruntung bagi pria yang kelak mendapatkannya. Tapi seistimewa apapun Yang Mulya Serkan telah menjaga putri cantiknya. Sejatinya Putri Sofia tetap seperti gadis muda pada umumnya, kadang juga ingin rewel dan kesal."Kau jelek dan menyebalkan!"Kali ini Putri Sofia masih sangat kesal dengan adik laki-laki Zahra yang juga sering menyebutnya jelek dan rewel. Putri Sofia mengomel sendiri di depa cermin, sesekali merab
BAB 61Sebenarnya FX-99 dapat menembak target dari jarak jauh, tapi untuk meminimalisir dampak ledakan nuklir, Faaz harus meledakkan target dari jarak dekat. Faaz bukan cuma harus mengambil keputusan sulit, dia juga sangat berani. Faaz menabrakkan FX-99 dengan kecepatan penuh ke sisi lambung kapal induk, meledakkan pulau baja terapung itu dari bawah permukaan laut.Suara berdentum membentuk gelombang dahsyat di bawah permukaan laut, membawa sambaran api ke permukaan dengan bentangan luas. Seketika seluruh konstruksi kapal induk runtuh hingga hancur lebur tak bersisa. Tidak ada satupun yang dapat selamat, seluruh persenjataan dan tentara mereka lenyap tenggelam. Radar peringatan bahaya sampai ke pelabuhan, mereka mendeteksi ledakan nuklir serta jangkauan radiasi yang tidak aman untuk didekati.Tubuh Faaz ikut tengelam dalam, telinganya sudah tidak mendengar suara dentuman di permukaan. Faaz sudah tidak berdaya untuk menyelamatkan diri tapi pemuda itu samasekali tidak menyesal karena ta
BAB 60 PERANG BERAKHIRSeluruh media pemberitaan dunia seketika heboh dengan aksi bunuh diri dari jet tempur FX-99 untuk meledakkan kapal induk lawan dan menghentikan invasi militer. Seketika kekuatan lawan lumpuh total, kapal induk, persenjataan, serta ribuan tentara ikut tengelam bersama bom nuklir mereka sendiri. Pasukan lawan sudah tidak berdaya dengan kerugian besar yang belum tentu pulih untuk mereka bangun kembali dalam sepuluh dekade.Selanjutnya seluruh sisa pasukan lawan berhasil dipukul mundur oleh para tentara relawan bersama kapal induk bantuan dari Istana Tamir. Berbagai kejahatan pihak lawan ikut terbongkar di mata dunia, termasuk aksi kejahatan mereka menyalahgunakan laboratorium sebagai praktik pencucian otak. Seluruh data korban juga Gerald serahkan pada pihak intelijen.Sayangnya sampai FX-99 ikut meledak sama sekali tidak ada yang tahu jika pilot didalamnya adalah Faaz. Faaz adalah pahlawan yang sesungguhnya, aksi heroiknya telah berhasil menghentikan pertempuran
BAB 59 AKSI TERAKHIR Bias langit jingga terlihat memantul dari cakrawala, permukaan samudra yang sedang hening serempak berkilau seperti lautan api. Sama sekali tidak ada yang sadar akan datangnya bencana dahyat. Dengan tatapan tegas tajam tanpa sedikitpun keraguan, Faaz berangkat melaksanakan tugasnya yang paling berbahaya. Tugas paling berbahaya karena bakal ikut menentukan masa depan dunia. Ingat tentang sedikit percikan yang bakal mengobarkan api besar? Sekarang Faaz sedang memegang pemantik apinya. Mungkin ini akan menjadi tugas terakhir bagi Faaza tapi sebagai seorang prajurit dia tidak boleh gentar, matipun dia rela demi menjalankan tugasnya. Deru mesin jet berdesis keras dari sisi ekor belakang, sebuah pendorong mekanik ikut melontarkan jet tempur meluncur ke langit hanya dengan landasan pendek. Untuk sekejap, cakrawala seperti ikut terbelah oleh suara desingan super sonic. Faaz membawa sebuah bom dahsyat melesat bersama dirinya. Kolonel Bravin ikut menyaksikan sendiri
BAB 58 KEBOHONGAN YUSUFKetika sedang bertugas menyalurkan bantuan pangan, ketiga helikopter milik tim relawan diserang sebuah jet tempur di atas perbukitan. Ketiga badan helikopter ditemukan sudah meledak hancur, termasuk helikopter yang sedang dikendarai oleh Pangeran Yusuf. Evaluasi serta pencarian korban segera dikerahkan. Dua orang pilot ditemukan sudah tidak bernyawa dalam kondisi sangat mengenaskan. Tapi Pangeran Yusuf tidak ditemukan.Helikopter yang di kendarai oleh Pangeran Yusuf juga jatuh agak terpisah di lembah bukit. Proses evakuasi dan pencarian jadi agak sulit karena kendala Medan yang terjal. Kemungkinan Pangeran Yusuf juga sudah tidak selamat, tapi Pangeran Albani bersikeras harus menemukan tubuh putranya.Setelah hampir dua puluh empat jam pencarian akhirnya Pangeran Yusuf ditemukan di tebing lereng. Pemuda itu ditemukan dalam kondisi tubuh lemas pingsan tapi ajaibnya masih hidup. Nyaris tidak masuk akal karena Pangeran Yusuf juga cuma mendapat luka ringan benturan
BAB 57 PERGI KE MEDAN PERTEMPURAN BERSAMA GERALD"Aku ingin ikut berangkat bersama tentara kita untuk menghentikan agresi militer.""Tidak!" Serkan langsung menolak tegas permintaan putranya untuk ikut berangkat ke medan perang. "Kau tetep akan berada di sini!""Yusuf akan pergi." Hamdan membandingkan dirinya dengan Yusuf. "Kenapa aku tidak bisa?""Perjuanganmu bukan di tengah medan pertempuran dengan senjata."Serkan tidak memberitahu jika dia telah mengutus Gerald bersama pasukannya. Putra mahkota tetap harus mereka jaga."Aku akan pulang untukmu Baba." Hamdan masih memohon kerelaan Yang Mulya Serkan agar memberi ijin."Aku tidak akan mengambil resiko untuk putra mahkotaku!" Serkan menatap tegas. "Bahkan seandainya negara kita yang sedang diserang, aku sendiri yang akan melindungi mu di tengah benteng yang paling tebal!"Serkan terus menatap tajam ke manik mata Pangeran Hamdan."Bukan karena kau putraku, tapi karena darahmu terlahir untuk sebuah tujuan yang lebih besar bagi rakyat k
BAB 56 IKUT BERTEMPURSetelah menandatangi kerjasama militer dengan Raja Khaleed, Yang Mulya Serkan menyampaikan pidatonya di hadapan seluruh media serta tamu undangan penting yang ikut hadir menyaksikan pertemuan penting tersebut. Pertemuan penting yang akan menjadi bagian dari sejarah kemajuan peradaban militer di masa depan.“Penandatanganan perjanjian kerjasama jangka panjang ini mengkonfirmasi ketahan hubungan antara dua negara yang dibangun di atas kepercayaan, dibentuk oleh sejarah, dan didorong oleh visi bersama kami tentang masa depan yang penuh peluang, inovasi, dan kemakmuran berkelanjutan.”Gemuruh tepuk tangan diberikan untuk keberanian Yang Mulya Serkan yang juga telah mengkonfirmasi keikut sertaan negaranya untuk mengirim pasukan tempur guna menghentikan agresi militer. Ditengah semua orang yang sedang bertepuk tangan Putri Sofia justru sedang diliputi rasa tegang. Putri Sofia melihat babanya yang sangat pemberani, tanpa gentar meletakkan dirinya di garda paling depan
BAB 55 PERTARUNGAN Beruntung para tentara relawan sudah cukup waspada, setiap malam mereka sengaja hanya menyalakan lilin di dalam tenda kemudian tidur di balik barisan bukit kecil di seberang sungai. "Brengsek!" Kemal mengumpat keras. "Mereka benar-benar datang!" Ketika serangan udara datang menghujani seluruh camp dengan berbagai peluru misil, para tentara relawan cuma menyaksikan gemuruh ledakan itu dari lereng bukit. Kilat api terlihat berkobar dari jejak ledakan menggelegar. Asap pekat bercampur pasir gurun membumbung ke langit gelap. Benar-benar gempuran yang brutal, kemal dan yang lain yakin mereka tidak mungkin akan selamat bila masih berada di camp. Sehebat apapun bala tentara musuh dan persenjataan mereka. Pertolongan dari langit tetap bisa tiba-tiba datang untuk mereka yang diberi keberuntungan. Kemal dan seluruh kawannya selamat tanpa ada yang terluka. ******* Putri Sofia sedang duduk seorang diri di sofa balkon kamarnya, langit malam mulai ditumbuhi percikan bi