BAB 53 JACOB LINGTON "Kau tidak jadi pergi?"Mia mendekati Jacob yang sampai sore masih ada di rumah. "Kenapa?" Jacob menoleh adik perempuannya, Mia sudah mendapat ponsel baru. "Sekarang kau mau aku cepat-cepat pergi?" Mia tidak perlu merengek pinjam ponsel Jacob lagi untuk bermain game. "Terima kasih!" Mia tersenyum sambil meringis menunjukkan ponselnya. "Aku suka, ponselnya keren." Ponsel Jacob merupakan produk edisi terbatas yang jumlahnya cuma ada dua puluh biji di seluruh dunia. Mia terlalu beruntung bisa mengunakan benda secanggih itu cuma untuk bermain game. "Flin dan Evan akan pulang!" Mia langsung berlari utuk menghampiri kedua temannya. Jacob juga melihat Dom yang sedang berpamitan pada yang lain. Mereka semua sedang berkumpul di beranda samping yang cukup luas. Jacob duduk satu meja dengan Henry dan Kai. Seorang pelayan datang meletakkan tiga gelas minuman hangat karena sore hari menjelang pergantian musim mulai terasa dingin. Sementara Kai dan Henry sibuk menekuni
BAB 54 CINCINSebuah cincin mainan plastik merah muda dengan permata berwarna pelangi di kelilingi bentuk kelopak bunga lucu diberikan Pangeran Husain kepada Jacob."Apa ini punya saudarimu?" Jacob bisa langsung menebak dan Husain bertepuk tangan.Tidak tahu kenapa Jacob merasa konyol karena kalah cerdas dari balita yang belum genap gigi depannya."Ini untukku?" Jacob bertanya lagi."Um ... Um..."Jacob tidak paham maksud Husain tapi dia menyimpan cincin mainan tersebut ke dalam kantong kemudian mengendong pangeran Husain untuk dia kembalikan pada pengasuhnya. Setelah mengembalikan Pangeran Husain Jacob baru sadar jika Harumi tidak ada di manapun, padahal semua orang sedang berada di luar termasuk Henry. Ayunan tempat Harumi biasanya duduk juga kosong. Mungkin Harumi sudah pergi, jantung Jacob langsung berdegup kencang cuma sekedar memikirkannya.Sepertinya Jacob sudah kelewat paranoid karena kemari ikut mendengar tawaran Dominic Rodriguez, Harumi bisa ikut bersama mereka kapanpun. M
BAB 55 PASANGAN MUDASuara musik lembut sedang mengalun dari luar kamar, semua orang masih berkumpul di ruang keluarga. Jacob terus menggelung tubuh Harumi untuk dia ciumi di mana-mana. Harumi juga berbaring pasrah, membiarkan Jacob Lington mendapatkan apa saja yang dia inginkan. Mereka masih sama-sama muda, sama-sama minim pengalaman. Sentuhan sederhana saja sudah mampu menbuat dada terus berdebar. Jacob terus merambat turun, mengecupi ceruk leher Harumi sambil mulai menguraikan kancing teratas kemejanya. Harumi menegang gelisah tapi tetap pasrah. Tepat setelah menguraikan biji kancing ke tiga, tiba-tiba Jacob berhenti."Apa kau tahu siapa yang menyentuhmu?" Jacob takut Harumi mengira dirinya orang lain karena dia tidak dapat melihat.Harumi belum menjawab tapi mulai meraba dada Jacob, kemudian mendekat untuk menghirup aromanya dan mendongak lagi."Aku suka hadiah kucing yang kau bawa.""Kucing!" Jacob terkejut."Ibumu sudah bercerita.""Oh, Tuhan ..." Jacob langsung menjatuhkan d
BAB 56 KETAKUTANHarumi Nakata sedang duduk seorang diri, melihat halaman samping rumah besar keluarga Lington dari balkon kamarnya. Hari masih pagi, cukup cerah tapi udaranya tetap sejuk. Ada danau sangat luas dan barisan perbukitan batu yang sedang terlihat sangat jelas di hari cerah. Baru kali ini Harumi bisa melihat semuanya, karena saat pertama kali dibawa ke rumah keluarga Lington, dunianya sedang gelap gulita. Harumi tidak pernah menyangkan jika dirinya bakal bisa kembali melihat birunya langit dan hijaunya dedaunan di bawah cerahnya matahari pagi. Warna paling sederhana sekalipun akan jadi sangat berharga ketika telah merasakan kehilangan. Sampai sekarang Harumi juga masih belum tahu siapa yang telah memberinya keajaiban. Harumi hanya diminta berjanji untuk menjaga rahasia, karena itu dia tetap harus berpura-pura buta. Sebuah persyaratan yang tadinya dia pikir gampang, ternyata sama sekali tidak mudah untuk dijalani. Apa lagi seumur hidup bisa jadi sangat panjang, Harumi mul
BAB 57Serkan masih memperhatikan Pangeran Husain yang sedang membelai kepala Habibi ketika mendengar suara teriakan nyaring dari arah kamar Anelies."Mimi!" Husain langsung bangkit berdiri dengan insting sangat kuat jika bakal terjadi bencana.Serkan segera melesat berlari. Pangeran Husain ikut mengeja, bocah itu berlari sendiri tidak mau di gendong oleh Omar, bahkan Habibi yang tadi masih malas-malasan juga ikut berlari.Dalam sekejap seluruh istana Zubair ikut gempar, karena tak lama kemudian Serkan juga berteriak."Panggil dokter!"Yang Mulya Seika yang waktu itu sedang berada di ruang spa ingin ikut berlari keluar tapi tidak sengaja bertabrakan dengan pelayan wanita bercadar. Potongan buah segar yang dibawa pelayan itu dalam nampan jatuh berhamburan ke lantai."Aku tidak minta potongan buah!"Wanita bercadar itu langsung berpaling seperti gugup ketakutan."Siapa kau?" Yang Mulya Seika merasa tatapan wanita itu tidak asing."Tunggu, jangan pergi!" Yang Mulya Seika memberi perin
BAB 58 ANAK-ANAKMeski cuma terkilir dan lebam akibat perkelahian, Yang Mulya Seika tetap histeris mengetahui Selir Kumaira masih berhasil kabur."Tangkap dan langsung pancung wanita terkutuk itu!" Yang Mulya Seika memberi perintah pada Serkan. "Dia bukan cuma ingin membunuhku, dia juga ingin membunuh istri dan anak-anakmu!"Selir Kumaira memang bukan cuma berencana untuk membunuh Serkan, dia juga berencana memberi racun pada istri, anak-anak, serta ibu Serkan. Selir Kumaira ingin melihat Serkan menyaksikan kematian orang-orang yang dia cintai satu-persatu sebelum ajalnya sendiri."Aku bersumpah, tidak akan kubiarkan siapapun menyentuh keluargaku!" Serkan berlutut di depan pangkuan ibunya. "Maaf, karena aku sudah lengah menjaga ibu."Tidak perduli setinggi apapun gelar serta jabatannya, Serkan tetap seorang putra yang ingin berbakti pada ibunya."Kau dan anak-anakmu, bukan cuma harta bagiku, tapi juga harta untuk semua orang yang mencintaimu, semua masyarakatmu!"Yang Mulya Serkan memi
BAB 59"Husain ambilkan bolanya!" Pangeran Hamdan berteriak."Yup!" Husain langsung meloncat girang, berlari mengejar bola yang menggelinding masuk ke semak pagar.Meski cuma disuruh-suruh, Husain tetap sangat bersemangat karena merasa dilibatkan dalam permainan."Husain kenapa kau lewat pagar!" Pangeran Hamdan berteriak lagi.Sebenarnya ada jalan paving mengitari pagar tapi Pangeran Husain pilih langsung merangkak menembus pagar."Husain!"Teriakan Pangeran Hamdan sama sekali tidak Husain hiraukan karena menurutnya juga lebih seru merangkak di bawah pagar tanaman. Dari seberang balik pagar Selir Kumaira yang sudah menunggu juga dibuat terkejut dengan munculnya kepala bayi gendut yang langsung meringis padanya."Kenapa kau yang datang!"Walaupun sedikit kecewa karena bukan Pangeran Hamdan yang mengambil bola, tapi sama saja, bocah laki-laki bulat yang masih berliur itu juga harus dia lenyapkan agar tidak menjadi batu sandungan untuk Pangeran Yusuf mendapatkan tahta.Selir Kumaira buru
BAB 60 SELAMAT TINGGALBesok Jacob akan kembali ke Oxford, studinya masih kurang tiga tahun lagi. Kali ini Jacob harus serius menyelesaikan pendidikan untuk bisa memperjuangkan hubungannya dengan Harumi. Jacob telah bersumpah tidak akan membiarkan siapapun berani merendahkan Harumi, meskipun gadis itu buta.Setelah makan malam, Jacob menyelinap pergi ke kamar Harumi. Jacob ingin memeluk kekasihnya sebelum dia pergi. Jantung Jacob terus berdebar, dia belum pernah merasa seperti ini cuma karena akan meninggalkan seseorang.Pintu kamar Harumi sudah tertutup, Jacob langsung masuk seperti kebiasannya, tanpa mengetuk dan tanpa permisi. Kamar Harumi terlihat sepi, tempat tidurnya juga masih rapi tapi Harumi tidak ada. Setelah melihat ke sekeliling, Jacob baru sadar bila pintu kamar mandi masih sedikit terbuka. Jacob melangkah pelan dengan hati-hati dan langsung terkejut. Jacob melihat Harumi sedang berdiri di depan cermin meja wastafel, persis seperti orang normal yang sedang bercermin."A
BAB 63 BERTEMU KEMBALIDua bulan pasca perang berakhir, ketegangan politik dunia berangsur mereda perekonomian global kembali tumbuh berkembang. Tapi bagi beberapa negara korban perang mereka masih harus kembali membangun negara mereka dari kehancuran. Mereka bukan bukan cuma harus membangun infrastruktur, tapi juga membangun pemerintahan, memulihkan ekonomi dan lingkungan sosial. Semua tugas yang tidak mungkin selesai dalam satu atau dua dekade.Warga sipil korban bencana perang bukan cuma kehilangan rumah dan keluarga, mereka juga masih mengalami trauma, terutama anak-anak. Yang Mulya Serkan serta Raja Khaleed mendirikan yayasan sosial untuk membantu anak-anak korban perang. Sebelumnya Yang Mulya Serkan juga telah memiliki yayasan serupa yang didanai langsung oleh Istana Zubair, tapi kali ini Istana Tamir juga akan ikut serta menjadi penyokong dana utama dan membuat yayasan yang lebih besar.Masih dengan misi tujuan yang sama, yayasan kemanusiaan yang didirikan oleh Yang Mulya Serka
BAB 62 BERSABAR DALAM PENANTIANSiapa yang tidak menginginkan Putri Sofia. Putri Sofia bukan cuma sekedar gadis cantik jelita yang dikagumi oleh banyak pria. Putri Sofia adalah seorang Putri raja terhormat dari kerajaan kaya raya. Putri Sofia memiliki kualitas kecantikan sempurna, status sosial, serta keturunannya tidak diragukan lagi. Karena itu Putri Sofia harus bersama pria yang sepadan, pria setara yang dapat meletakkan mahkota paling mulia di kepalanya.Sebagai seorang anak gadis yang lahir dan tumbuh besar di lingkungan istana. Putri Sofia juga sangat terjaga. Sungguh beruntung bagi pria yang kelak mendapatkannya. Tapi seistimewa apapun Yang Mulya Serkan telah menjaga putri cantiknya. Sejatinya Putri Sofia tetap seperti gadis muda pada umumnya, kadang juga ingin rewel dan kesal."Kau jelek dan menyebalkan!"Kali ini Putri Sofia masih sangat kesal dengan adik laki-laki Zahra yang juga sering menyebutnya jelek dan rewel. Putri Sofia mengomel sendiri di depa cermin, sesekali merab
BAB 61Sebenarnya FX-99 dapat menembak target dari jarak jauh, tapi untuk meminimalisir dampak ledakan nuklir, Faaz harus meledakkan target dari jarak dekat. Faaz bukan cuma harus mengambil keputusan sulit, dia juga sangat berani. Faaz menabrakkan FX-99 dengan kecepatan penuh ke sisi lambung kapal induk, meledakkan pulau baja terapung itu dari bawah permukaan laut.Suara berdentum membentuk gelombang dahsyat di bawah permukaan laut, membawa sambaran api ke permukaan dengan bentangan luas. Seketika seluruh konstruksi kapal induk runtuh hingga hancur lebur tak bersisa. Tidak ada satupun yang dapat selamat, seluruh persenjataan dan tentara mereka lenyap tenggelam. Radar peringatan bahaya sampai ke pelabuhan, mereka mendeteksi ledakan nuklir serta jangkauan radiasi yang tidak aman untuk didekati.Tubuh Faaz ikut tengelam dalam, telinganya sudah tidak mendengar suara dentuman di permukaan. Faaz sudah tidak berdaya untuk menyelamatkan diri tapi pemuda itu samasekali tidak menyesal karena ta
BAB 60 PERANG BERAKHIRSeluruh media pemberitaan dunia seketika heboh dengan aksi bunuh diri dari jet tempur FX-99 untuk meledakkan kapal induk lawan dan menghentikan invasi militer. Seketika kekuatan lawan lumpuh total, kapal induk, persenjataan, serta ribuan tentara ikut tengelam bersama bom nuklir mereka sendiri. Pasukan lawan sudah tidak berdaya dengan kerugian besar yang belum tentu pulih untuk mereka bangun kembali dalam sepuluh dekade.Selanjutnya seluruh sisa pasukan lawan berhasil dipukul mundur oleh para tentara relawan bersama kapal induk bantuan dari Istana Tamir. Berbagai kejahatan pihak lawan ikut terbongkar di mata dunia, termasuk aksi kejahatan mereka menyalahgunakan laboratorium sebagai praktik pencucian otak. Seluruh data korban juga Gerald serahkan pada pihak intelijen.Sayangnya sampai FX-99 ikut meledak sama sekali tidak ada yang tahu jika pilot didalamnya adalah Faaz. Faaz adalah pahlawan yang sesungguhnya, aksi heroiknya telah berhasil menghentikan pertempuran
BAB 59 AKSI TERAKHIR Bias langit jingga terlihat memantul dari cakrawala, permukaan samudra yang sedang hening serempak berkilau seperti lautan api. Sama sekali tidak ada yang sadar akan datangnya bencana dahyat. Dengan tatapan tegas tajam tanpa sedikitpun keraguan, Faaz berangkat melaksanakan tugasnya yang paling berbahaya. Tugas paling berbahaya karena bakal ikut menentukan masa depan dunia. Ingat tentang sedikit percikan yang bakal mengobarkan api besar? Sekarang Faaz sedang memegang pemantik apinya. Mungkin ini akan menjadi tugas terakhir bagi Faaza tapi sebagai seorang prajurit dia tidak boleh gentar, matipun dia rela demi menjalankan tugasnya. Deru mesin jet berdesis keras dari sisi ekor belakang, sebuah pendorong mekanik ikut melontarkan jet tempur meluncur ke langit hanya dengan landasan pendek. Untuk sekejap, cakrawala seperti ikut terbelah oleh suara desingan super sonic. Faaz membawa sebuah bom dahsyat melesat bersama dirinya. Kolonel Bravin ikut menyaksikan sendiri
BAB 58 KEBOHONGAN YUSUFKetika sedang bertugas menyalurkan bantuan pangan, ketiga helikopter milik tim relawan diserang sebuah jet tempur di atas perbukitan. Ketiga badan helikopter ditemukan sudah meledak hancur, termasuk helikopter yang sedang dikendarai oleh Pangeran Yusuf. Evaluasi serta pencarian korban segera dikerahkan. Dua orang pilot ditemukan sudah tidak bernyawa dalam kondisi sangat mengenaskan. Tapi Pangeran Yusuf tidak ditemukan.Helikopter yang di kendarai oleh Pangeran Yusuf juga jatuh agak terpisah di lembah bukit. Proses evakuasi dan pencarian jadi agak sulit karena kendala Medan yang terjal. Kemungkinan Pangeran Yusuf juga sudah tidak selamat, tapi Pangeran Albani bersikeras harus menemukan tubuh putranya.Setelah hampir dua puluh empat jam pencarian akhirnya Pangeran Yusuf ditemukan di tebing lereng. Pemuda itu ditemukan dalam kondisi tubuh lemas pingsan tapi ajaibnya masih hidup. Nyaris tidak masuk akal karena Pangeran Yusuf juga cuma mendapat luka ringan benturan
BAB 57 PERGI KE MEDAN PERTEMPURAN BERSAMA GERALD"Aku ingin ikut berangkat bersama tentara kita untuk menghentikan agresi militer.""Tidak!" Serkan langsung menolak tegas permintaan putranya untuk ikut berangkat ke medan perang. "Kau tetep akan berada di sini!""Yusuf akan pergi." Hamdan membandingkan dirinya dengan Yusuf. "Kenapa aku tidak bisa?""Perjuanganmu bukan di tengah medan pertempuran dengan senjata."Serkan tidak memberitahu jika dia telah mengutus Gerald bersama pasukannya. Putra mahkota tetap harus mereka jaga."Aku akan pulang untukmu Baba." Hamdan masih memohon kerelaan Yang Mulya Serkan agar memberi ijin."Aku tidak akan mengambil resiko untuk putra mahkotaku!" Serkan menatap tegas. "Bahkan seandainya negara kita yang sedang diserang, aku sendiri yang akan melindungi mu di tengah benteng yang paling tebal!"Serkan terus menatap tajam ke manik mata Pangeran Hamdan."Bukan karena kau putraku, tapi karena darahmu terlahir untuk sebuah tujuan yang lebih besar bagi rakyat k
BAB 56 IKUT BERTEMPURSetelah menandatangi kerjasama militer dengan Raja Khaleed, Yang Mulya Serkan menyampaikan pidatonya di hadapan seluruh media serta tamu undangan penting yang ikut hadir menyaksikan pertemuan penting tersebut. Pertemuan penting yang akan menjadi bagian dari sejarah kemajuan peradaban militer di masa depan.“Penandatanganan perjanjian kerjasama jangka panjang ini mengkonfirmasi ketahan hubungan antara dua negara yang dibangun di atas kepercayaan, dibentuk oleh sejarah, dan didorong oleh visi bersama kami tentang masa depan yang penuh peluang, inovasi, dan kemakmuran berkelanjutan.”Gemuruh tepuk tangan diberikan untuk keberanian Yang Mulya Serkan yang juga telah mengkonfirmasi keikut sertaan negaranya untuk mengirim pasukan tempur guna menghentikan agresi militer. Ditengah semua orang yang sedang bertepuk tangan Putri Sofia justru sedang diliputi rasa tegang. Putri Sofia melihat babanya yang sangat pemberani, tanpa gentar meletakkan dirinya di garda paling depan
BAB 55 PERTARUNGAN Beruntung para tentara relawan sudah cukup waspada, setiap malam mereka sengaja hanya menyalakan lilin di dalam tenda kemudian tidur di balik barisan bukit kecil di seberang sungai. "Brengsek!" Kemal mengumpat keras. "Mereka benar-benar datang!" Ketika serangan udara datang menghujani seluruh camp dengan berbagai peluru misil, para tentara relawan cuma menyaksikan gemuruh ledakan itu dari lereng bukit. Kilat api terlihat berkobar dari jejak ledakan menggelegar. Asap pekat bercampur pasir gurun membumbung ke langit gelap. Benar-benar gempuran yang brutal, kemal dan yang lain yakin mereka tidak mungkin akan selamat bila masih berada di camp. Sehebat apapun bala tentara musuh dan persenjataan mereka. Pertolongan dari langit tetap bisa tiba-tiba datang untuk mereka yang diberi keberuntungan. Kemal dan seluruh kawannya selamat tanpa ada yang terluka. ******* Putri Sofia sedang duduk seorang diri di sofa balkon kamarnya, langit malam mulai ditumbuhi percikan bi