Share

13. Kehadiran Si Letnan Dua

Harlow si nomor dua berdecak malas. Dia memandangi wajah Alexander dengan penuh rasa muak. “Apa pun yang sudah kau janjikan barusan tidak akan berguna bagi kami! Tadi kau bilang bisa membantuku menjadi Wakil Rektor? Tidak perlu! Aku tidak perlu pertolongan dari pria lemah seperti mu! Alex, sebentar lagi kau akan pergi dari sini! Kami bisa menerima semua gagasan gila mu, anggap saja itu hiburan terakhir bagi kami semua di sini, anggap saja hiburan perpisahan untuk kita semua.”

Brendon si putra sulung menyilangkan kedua tangan di dada seraya berkata angkuh, “Kami terlalu tinggi dan mewah untuk menerima sampah kecil seperti mu, Alex. Sebelum kami semua malu lantaran kehadiran mu, lebih baik kau menyerah, menceraikan istrimu lalu pergi dan jangan pernah kembali. Aku masih berbaik hati pada mu. Bagaimana pun, aku adalah walikota yang harus baik terhadap siapa pun, termasuk pada pria rendahan seperti mu.”

Terakhir, Pablo menghela napas panjang sebelum berkata dengan penuh penyesalan. “Aku m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status