Share

22. SENJATA SEBAGAI HADIAH

"Siapa dia?" tanya Malik, saat saling berhadapan dengan Arsenio.

Tatapan Arsenio yang meneduhkan, tapi mengandung makna tersirat itu, membuat siapa pun yang menatap maniknya akan merasa seperti diperhatikan setiap detiknya. Seolah tidak ada satu pun hal, yang bisa lepas dari pandangannya.

"Perkenalkan, namaku Arsenio."

Pemuda tiga puluh tahun itu, tanpa ragu mengulurkan tangan kanan, menyebutkan nama, meskipun tidak lengkap. Sengaja. Demi keamanan.

"Dia adalah kekasihku, Kak." Elisha menimpali sambil merangkul pinggang Arsenio mesra.

"Bukankah, kekasihmu dulu adalah Felix?" tanya Malik sembari melipat kedua tangan di dada, sejurus dengan tatapan tajam mengarah pada Arsenio, dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Arsenio mengepalkan tangan kanannya ketika nama Felix disebut.

"Tidak! Aku dan Felix hanya berteman saja. Lagi pula, sejak awal aku memang sudah berkencan dengan Arsenio. Hubungan kami sudah berjalan satu tahun lebih. Benarkan, Sayang?"

Elisha melirik sepintas pemuda tampan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status