Share

88. MAKAN MALAM KELUARGA

Arsenio pun kembali ke rumah, setelah malam tiba. Setidaknya urusan kantor telah selesai untuk hari ini.

Dia tampak kelelahan. Terlihat raut wajahnya yang lesu dan beberapa kali memijat bahunya.

"Ayah." Arsenio menghampiri Alexander Guan, yang duduk di ruang tamu sambil menggenggam selembar kertas.

Kening Arsenio mengerut dan bertanya-tanya, ketika mendapati sang ayah yang menghela napas beberapa kali.

"Apa yang ayah pegang itu?" Arsenio duduk bersebelahan dengan pria pemilik All Star Grup tersebut.

Ketika sedang bersantai seperti ini, Arsenio bisa melihat ayahnya sudah sangat tua. Sebagian rambutnya memutih dan sering membawa tongkat kemana-mana.

"Ini, undangan makan malam keluarga yang dikirimkan Pamanmu, untuk mengenang kematian kakekmu," terang Alexander Guan setengah cemas. Terlihat dari guratan di keningnya yang cukup panjang dan dalam. Ada juga helaan napas beberapa kali.

"Berikan surat itu. Aku ingin membacanya juga!" pinta Arsenio tegas sambil mengulurkan tangannya.

Alexand
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status