Share

Bab 67

“Maaf, Pak! Ndak apa-apa ‘kan? Maaf saya buru-buru, takut kesiangan! Ini hari pertama saya kerja di kantor ini!” ucapnya sambil berjalan tergesa menuju loker karyawan yang ada di dekat pantry. Satrio menatap gadis berkerudung itu yang berjalan terpincang karena terjatuh tadi. Wajahnya polos, sepertinya hanya dipoles bedak tipis dan sudah menguap terkena udara luar. Bulu mata lentik yang mengerjap ketika meminta maaf tiba-tiba tak mau hilang dari ingatan Satrio. Pertemuan tak sengaja ini mengingatkannya dengan pertemuan pertamanya dengan Rinai dulu. 

“Gadis yang unik!” batinnya. 

Sejurus terpana, tetapi selanjutnya Satrio kembali fokus pada tujuannya yaitu menyimpan gelas kotor yang dibawanya tadi. Setelah itu, dia kembali ke ruangan dan mengerjakan tugas-tugas yang pastinya menyita otak dan k

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status