Share

58. Penolakan Raihan

“Apa kamu bersedia untuk menjadikan aku sebagai istrimu?”

Pertanyaan dari Hanum yang diucapkan dengan terlalu lugas terasa begitu mengagetkan untuk Raihan yang kini menjadi kian bimbang.

Lelaki yang memiliki cambang halus di kedua rahangnya itu menjadi kian gusar, yang membuatnya terus menarik nafas dalam.

Namun Hanum masih saja menelisiknya dengan tatapannya yang kian tajam.

“Aku tak pernah melihatmu seragu ini Mas.”

Hanum mengunggah sekelumit kecewanya sembari tanpa sadar menggelengkan kepalanya.

Perempuan berhijab lebar itu masih saja memendam harapannya yang besar, bahwa semua penantiannya selama ini akan membuahkan sebuah hasil terbaik.

Hanum selalu yakin dengan apa yang diimpikannya, impian untuk bisa bersanding dengan santri kebanggaan abahnya, yang sejak awal telah bisa membuktikan kemampuannya untuk menerabas batasan meski berasal dari kaum marjinal yang selalu dianggap lemah.

Segala prestasi dan keuletan Raihan hingga bisa mendapatkan pencapaian yang begitu luar biasa sepert
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status