Share

KETERBUKAAN

Kegelisahan Indhira kini terjawab sudah. Mahesa akhirnya membuat sebuah keputusan untuk mengatakan kejujuran ini. Meski pahit, meski harus berurai airmata.

"Mas, kamu kenapa?" tanya Indhira yang aneh melihat kegelisahan suaminya.

"Indi, kamu menunggu kabar ibu kan?" tanya Mahesa.

"Iya, Mas. Mas dikabari ibu?" tanya balik Indhira.

"Sabar ya, Sayang, ikhlasin semua yang sudah Allah taqdirkan…."

"Maksud kamu?" tanya Indhira. Perasaannya mulai tak tenang.

"Tadi aku dapat kabar dari keluarga Anton. Mereka mengalami kecelakaan saat di tol dan sekarang ibu kritis …." terang Mahesa.

"Nggak! Mas pasti bohong kan, Mas sedang ngerjain aku kan. Semua bohong kan, Mas?" teriak Indhira histeris.

"Indhira, tenang! Ibu dan Anton sedang di ICCU. Lebih baik, kita doakan mereka sekarang. Mereka sedang butuh doa kita." Mahesa memeluk istrinya yang sedang histeris.

"Ibu ...." Indhira menangis memanggil ibunya. Rasanya ia ingin datang, menemani sang ibu di detik-detik akhirnya.

Telepon Mahesa pun berdering

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status