Share

55. Kalimat Terindah

Xena menatap gagang pintu kayu di depannya. Ia sudah memanggil nama saudara tirinya dari luar, sesekali menjeda dengan diam membisu untuk memberi celah bagi Malik menjawabnya. Akan tetapi, nihil hasil yang ia dapatkan. Malik tak menjawab panggilannya sepatah katapun. Bahkan tak terdengar suara yang menyela dari dalam kamar Xena. Malik sudah pergi? Entahlah. Jikalau diputar kembali sebelum Xena kembali ke kamarnya dan sebelum Hela pergi dari rumahnya sebagai tamu baik yang berkunjung membawa buah tangan, gadis itu belum melihat Malik pergi dari ruang kamarnya. Pintu masih rapat tertutup. Suasana hening tak ada suara bak kota mati tak berpenghuni. Satu pertanyaan muncul di dalam kepala gadis itu sekarang, Malik pergi atau Malik tertidur? Di kamarnya?!

Ia memutuskan untuk membuka pintu kamarnya secara perlahan. Celah yang diciptakan cukup untuk memberi ruang kedua bola matanya untuk masuk mengintip suasana kamarnya. Ya, kalau Malik hanya tertidur dengan posisi normal dan nyaman.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status