Share

Bab 214

Author: Ajeng padmi
last update Huling Na-update: 2025-01-18 20:09:45

"Mas pelan-pelan, kamu tidak bisa seperti ini!"

Alisya mencengkeram besi pegangan dengan kuat sampai tanganya mati rasa.

Dia ingin memejamkan matanya, tapi dia tahu itu akan membuatnya tidak bisa merasakan apa yang terjadi saat ini.

Tidak ini tidak benar, Pandu tak bisa melakukan ini padanya, mereka memang telah menjadi suami istri kembali tapi bukan berarti laki-laki itu berhak melakukan ini padanya.

Nyawanya dan putranya bukan milik Pandu. Mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi sambil meliuk-liuk menyalip semua kendaraan yang ada di depannya jelas akan membahayakan nyawa mereka bertiga, meski mobil Pandu berharga milyaran tidak akan mampu melindungi mereka saat terjadi kecelakaan fatal.

"Mas jika kamu tidak peduli denganku, tolong peduli sedikit pada anakmu, dia ketakutan!" sentak Alisya keras.

Tangan kanan Alisya yang tidak mencengkeram besi pegangan, memeluk Bisma dengan erat.

Anak itu seperti tahu akan adanya bahaya disekitarnya, dia yang biasanya berceloteh riang sekara
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (6)
goodnovel comment avatar
Delilah Kalia
ko' ga ada lanjutannya ?
goodnovel comment avatar
Agus Satriawan
update nya per apa nih. keren ceritanya
goodnovel comment avatar
ReNny Ne Vino
lanjut thorr
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Maaf, Aku Bukan Wanita Lemah   Bab 356

    “Kamu yakin akan ikut? Apa tidak sebaiknya kamu di rumah saja aku khawatir,” kata Pram untuk kesekian kalinya. Sejak tahu sang istri hamil Pram jadi overprotektif padahal sejak dua minggu yang lalu dokter sudah mengatakan kalau Laras dan bayi dalam kandungannya baik-baik saja, tapi tetap saja tak membuat kekhawatiran Pram surut. “Aku ingin melihat perempuan jahat itu dihukum.” Hari ini memang akan dilakukan sidang kasus pembunuhan ayah Pram yang dilakukan oleh istrinya. Sedangkan untuk Arvin kekasih gelap Clara sudah dijatuhi hukuman seumur dua puluh tahun penjara dengan berbagai tuduhan yang memberatkannya, Pram memang tidak main-main untuk mencari sekecil apapun kesalahan laki-laki itu, apalagi jika ingat hampir saja dia kehilangan istri dan anaknya. Sedangkan keluarga Clara juga tidak luput dari hukuman, meski tak ikut merencanakan tapi mereka tahu dan mendukung rencana Clara melenyapkan suaminya. “Dia tak pantas mendapat perhatianmu sebesar itu, bahkan kalau kita datan

  • Maaf, Aku Bukan Wanita Lemah   Bab 355

    “Jangan bangun dulu.” Laras mengerjapkan matanya, bau desifektan langsung memenuhi penciumannya. “Aku dimana?” tanyanya lemah. “Ini di rumah sakit, kamu mau sesuatu biar aku ambilkan?” Laras menoleh dan menatap laki-laki yang sejak tadi menggenggam erat tangannya, keningnya mengernyit saat melihat sang suami tak seperti biasanya. Wajahnya yang biasanya penuh senyum kini berubah mendung, matanya memerah dan rambut serta bajunya acak-acakan. “Apa yang terjadi?” tanyanya pelan. “Arvin dan Clara sudah ditangkap, dan bukti-bukti sudah diamankan polisi,” kata Pram sambil menunduk dalam membuat Laras salah paham. “Kamu menyesal Clara pelakunya?” Pram langsung mengangkat wajahnya dan menatap Laras dengan pandangan tak terima. “Mana mungkin aku berpikir begitu, aku sudah berusaha keras membongkar kejahatannya sampai...”“Sampai?” “Sampai aku harus membuatmu dan dia dalam bahaya, aku sangat menyesal. Maafkan aku.” Pram menunduk mencium tangan Laras dengan penuh kasih, sampai Laras meny

  • Maaf, Aku Bukan Wanita Lemah   Bab 354

    Otak Laras langsung berputar dengan cepat. Apa laki-laki ini tahu semuanya sejak awal atau baru saja? Tapi tentu saja hal itu tak ada bedanya untuk saat ini, dia tidak sudi tubuhnya disentuh laki-laki menjijikan ini. Sekuat tenaga Laras memberontak tanganya menggapai apa saja yang bisa dia jadikan untuk pertahanan, tapi sialnya ranjang ini hanya diisi bantal dan guling. "Aku makin suka kalau aku agresif seperti ini," kata laki-laki itu terkekeh memuakkan. Laras makin panik, berteriak minta tolong pun tak akan ada gunanya, dia hanya berharap Pram cepat datang sebelum semuanya terlambat. "Aghh!" Laras berhasil menggigit tangan laki-laki itu, mulutnya bahkan bisa merasakan amis darah tapi Laras tak peduli. "Perempuan sialan!" Jambakan dan di rambutnya dan juga tamparan keras itu membuat Laras merasa kepalanya hampir copot tapi dia sama sekali tidak melepas gigitannya, saat itulah kakinya bergerak cepat menendang di antar kedua laki-laki itu dengan keras. Raungan dan m

  • Maaf, Aku Bukan Wanita Lemah   Bab 353

    “Memangnya kamu tidak punya rumah atau apartemen?” tanya Laras memancing Arvin saat mereka makan di restoran hotel. “Tentu saja punya, tapi bukankah lebih baik kita ke hotel.” “Aku tidak terlalu suka di hotel, menurutku banyak mata yang akan melihat kita. Apartemen atau rumah lebih privat menurutku.” “Apa suamimu memberikan apartemen untukmu?” Laras tersenyum dalam hati mendengar pertanyaan laki-laki itu. “Tentu saja,” kata Laras lalu dia berbisik penuh konspirasi. “Mertuaku memberikan rumah dan villa atas namaku tapi aku enggan untuk menerimanya.” Mata laki-laki itu langsung terbelalak. “Kenapa? Apa kurang banyak?” “Bukan tapi aku tidak membutuhkannya, aku lebih suka hidup tenang dengan orang yang benar-benar tulus padaku, dari pada bergelimang harta tapi tukang selingkuh.” Laki-laki itu menggeleng. “Kamu hanya belum beruntung menemukan laki-laki yang cocok untukmu.” “Mungkin saja, aku setelah ini aku akan lebih berhati-hati dalam memilih laki-laki,” kata Laras sam

  • Maaf, Aku Bukan Wanita Lemah   Bab 352

    "Hah kenapa kamu bilang begini?" tanya Laras terkejut menatap chat yang dilakukan Pram dan kekasih Clara. Dalam hal rayu merayu Pram memang jagonya, dia bahkan bisa menyesuaikan diri dan dari chat yang terkirim seperti dari Laras sendiri. Laras yang sebelum ini bahkan menyatakan dirinya tak ingin jatuh cinta tentu saja menjadi bingung saat dia harus berpura-pura menerima pendekatan kekasih Clara. "Aku juga mual jawabnya," jawab Pram kesal. Laras menatap chat di ponselnya lalu menatap Pram lagi. "Kamu nggak belok kan gara-gara kecewa pada Clara?" tanyanya asal bunyi. Pram berdecak kesal tapi dia tak menjawab, dia malah berdiri dan berjalan mendekati istrinya dan mencium wanita itu kuat-kuat. Hubungan mereka memang sudah lebih hangat setelah Pram mengatakan semua rencananya dan tentu saja karena mereka jauh dari Clara jadi mereka tak perlu pura-pura. "Pram kamu merasa nggak sih kalau bukan aku yang deketin dia tapi dia memang sengaja dekati aku?" tanya Laras setelah deng

  • Maaf, Aku Bukan Wanita Lemah   Bab 351

    "Tuan saya berhasil menemukan jejak racun yang sana seperti yang ditemukan dalam tubuh ayah anda." Pram menggenggam erat ponselnya hingga buku-buku jari tangannya memutih, hampir saja dia tak sanggup mengendalikan dirinya andai tidak melihat kalau sekarang ada di keramaian. Rasa bersalah seolah mencekiknya, hampir saja dia tidak bisa bernapas karena rasa itu. Seharusnya dia yang mati, seharusnya dia yang menerima hukuman ini, mungkin ini karma karena banyak mempermainkan gadis-gadis di luar sana, hingga dia buta menganggap mereka semua gadis sebodoh dan senaif mantannya, hingga tak sadar kalau ada ular yang bersiap menggigitnya. Ayahnyalah yang menyelamatkannya, ayahnya yang dia benci selama ini karena lebih memilih kesenangan sendiri dari pada keluarganya, dari pada dia putra satu-satunya. Pram terjebak dalam permainan yang dibuatnya sendiri hingga dia harus kehilangan satu-satunya orang tua yang dia miliki. Saat bertemu dengan Clara untuk pertama kalinya Pram langsung ter

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status