Setelah tiga tahun menikah, Zakki meninggalkan Annika seperti barang yang tidak berguna. Di sisi lain, Zakki memperlakukan wanita lain yang dia cintai seperti harta karun. Zakki memperlakukan Annika dengan dingin dan kasar. Pernikahan mereka berdua terasa seperti penjara.Annika Chandra menanggung segalanya karena dia sangat mencintai Zakki Ruslan!Pada malam hari ketika hujan lebat, Zakki meninggalkan istrinya yang sedang hamil dan pergi ke luar negeri untuk hidup bersama wanita lain yang dia cintai. Kaki Annika berlumuran darah, dia merangkak keluar untuk memanggil ambulans ....Annika akhirnya merasa lega. Sebaik apa pun dia bersikap kepada seseorang, tidak semua orang agak tergerak hatinya. Annika menulis surat pernyataan cerai dan diam-diam pergi.Dua tahun kemudian, Annika kembali. Ada banyak orang yang berusaha mengejarnya. Mantan suaminya yang b*rengsek itu mendorong Annika ke pintu dan menekannya dengan keras. "Nyonya Ruslan, aku belum menandatangani surat perceraian! Kamu tidak boleh bersikap baik kepada pria lain!" Annika berkata sambil tersenyum ringan, "Pak Zakki, kita berdua sudah tidak punya hubungan apa-apa lagi!"Pria itu tampak sangat marah, dia mengucapkan sumpah pernikahannya dengan suara gemetar, "Zakki dan Annika tidak akan pernah meninggalkan satu sama lain selama sisa hidupnya dan tidak akan bercerai!"
View MoreClara terus melontarkan pertanyaan yang sama, tetapi Satya tidak menjawabnya. Clara marah karena tidak mendapatkan jawaban. Dia pun berusaha sekuat tenaga untuk duduk. Clara tahu Satya ada di dekatnya, lalu dia meraih barang-barang di meja dan melemparkannya ke arah Satya. Kala ini, Clara benar-benar ingin Satya mati.Clara sudah dibohongi dan disiksa Satya selama bertahun-tahun. Sekalipun Clara merasa putus asa dan menderita, dia hanya ingin dirinya mati. Clara tidak pernah berpikiran untuk membunuh Satya. Namun, sekarang Clara berharap Satya mati. Clara berteriak, "Satya, kenapa kamu nggak mati saja?"Darah mengalir dari dahi Satya. Barang yang dilempar Clara tadi menghantam kepala Satya. Kemudian, Satya menyeka darah di dahinya dan berkata seraya menatap Clara, "Kamu benar-benar mau aku mati? Aku ini suamimu dan aku rela menyumbangkan organ hatiku untukmu. Clara, apa kamu begitu membenciku?""Iya!" sahut Clara dengan tegas.Satya menelan ludah, lalu dia mendongak dan menimpali, "Kam
Satya ingin menghukum Clara karena Clara tidak setia. Clara tidak bisa menghentikan Satya. Dia terus meyakinkan dirinya sendiri untuk mengabaikan perbuatan Satya. Kemudian, Clara bertanya, "Satya, apa kamu masih bisa bergairah?"Satya tertegun. Dia teringat saat dirinya dan Clara berhubungan intim pertama kali. Tubuh Clara berkeringat, malam itu adalah pertama kalinya Satya mengagumi tubuh seorang wanita. Namun, sekarang tubuh Clara sangat kurus.Satya merasa tidak rela. Dia terus mencium dan menggerayangi tubuh Clara. Satya ingin mengingatkan Clara tentang kenangan mereka dulu. Satya berujar, "Clara, dulu kamu sangat mencintaiku. Kita juga pernah hidup bahagia."Satya cemburu kepada Davin sehingga gerakannya sedikit kasar. Clara yang kesakitan menarik rambut Satya. Tubuhnya terus memberontak dan dia berbicara dengan napas tersengal-sengal, "Satya, sekarang aku hanya merasakan kebencian. Aku juga nggak sanggup menghadapi siksaanmu lagi."Satya membenamkan kepalanya di leher Clara semba
Putri Davin sangat mirip dengannya. Kulitnya putih dan parasnya sangat cantik. Davin tersenyum lembut, lalu memakaikan kalung giok itu di leher putrinya.Freya berasal dari keluarga yang cukup berada. Dia tentu tahu bahwa giok ini sangat mahal. Freya bertanya, "Davin, siapa yang memberikan giok ini?"Davin mengusap kepala Freya sembari menyahut, "Dia itu teman sekolahku dulu. Kebetulan dia juga dirawat di rumah sakit ini. Jadi, aku sekalian menjenguknya dan dia memberiku giok ini."Freya mengangguk, lalu berpesan, "Giok ini harganya mahal. Temanmu lagi sakit, bagaimana kalau nanti kamu belikan sesuatu untuknya sebagai balasan? Jangan sampai orang lain menganggap kita suka mengambil keuntungan."Davin mengangguk. Dia tidak berbicara lagi dan hanya menemani Freya. Sebenarnya Davin tahu bahwa kehidupannya sudah diatur oleh Satya, termasuk Freya. Sebelumnya, Davin rela menerima "kebahagiaan" ini. Setelah dipikir-pikir, Davin merasa dirinya sangat konyol.Davin mengusap kepala putrinya dan
Clara tersenyum dan berkomentar, "Baguslah kalau begitu." Dia tidak bisa melihat Davin, jadi dia hanya bisa menyentuh lengan bajunya. Bagi Clara, hari-harinya bersama Davin dulu sangat santai. Namun, hidup Clara menjadi tersiksa setelah Davin cedera.Meskipun begitu, Clara tidak menyesal karena masa-masa itu sangat menyenangkan. Kala itu, Clara masih punya semangat hidup dan tidak hidup dalam kebohongan. Hanya saja, Clara membuat Davin terlibat dalam masalah.Sementara itu, Davin terus mengamati wajah Clara yang tirus. Clara tidak terlihat seperti dulu lagi. Namun, Davin masih ingat dengan ekspresi Clara yang polos dan perasaannya kepada Clara dulu.Davin membungkuk, lalu mendekati Clara dan berbisik, "Clara, jangan menyerah, ya? Kamu punya anak dan kamu masih muda. Mungkin, kelak kamu bisa bertemu dengan pria lain yang kamu cintai. Asalkan masih hidup, kamu pasti punya harapan. Sekarang, teknologi kedokteran makin canggih. Kamu pasti bisa sembuh."Clara tersenyum. Sebenarnya, dia mera
Clara tidak bisa melihat apa pun. Saat Satya keluar, Aida membawa Joe datang. Aida menarik tangan Joe untuk meraih tangan Clara. Dia berkata sembari menangis, "Joe, cepat panggil ibu."Clara menggenggam tangan Joe yang hangat sejenak, lalu melepaskannya dengan enggan karena Clara tahu tangannya dingin. Kondisi Clara sangat lemah. Joe sepertinya tahu Clara merasa tidak nyaman. Jadi, Joe berucap, "Bu ... Bu tidur."Aida menyeka air matanya dan berujar, "Nyonya, Tuan Muda Joe panggil kamu. Joe pengertian sekali. Nyonya harus semangat demi Tuan Muda Joe, mungkin penyakitmu bisa membaik. Tuan sudah mencarikan dokter yang paling hebat dan peralatan medis yang paling canggih untuk Nyonya. Mungkin saja keajaiban bisa terjadi."Setelah Aida selesai bicara, Clara tersenyum dan menimpali, "Aku sangat memahami Satya. Sekarang, Satya merasa dia menyukaiku karena hampir kehilanganku. Tapi, kalau nanti aku sudah sembuh, Satya pasti akan teringat dengan dendamnya lagi. Orang kejam seperti Satya nggak
Tetesan air mata itu sungguh menyedihkan. Hati Satya bergetar melihatnya. Dia menggenggam bahu Clara dan memanggil namanya, "Clara."Clara sangat tenang. Dia meraba-raba sambil membaringkan badannya, lalu berucap dengan lelah, "Aku tiba-tiba nggak bisa melihat lagi. Tapi, aku sudah membuat persiapan untuk ini. Satya, jangan menyia-nyiakan usahamu lagi. Aku sudah lelah."....Clara berbaring dengan tenang, sudut matanya dibasahi air mata. Untuk sesaat, dia teringat pada pertemuan pertamanya dengan Satya.Saat itu, Satya sungguh memesona. Kini, pria ini juga masih tampan, tetapi tidak bisa membuat Clara berdebar-debar lagi. Clara tidak akan merendahkan diri untuk meminta cinta darinya.Air mata membasahi mata Clara yang hampa. Semua momen indah yang pernah mereka lewati ternyata hanyalah suatu kebohongan.Clara perlahan-lahan memejamkan matanya. Sementara itu, Satya tidak bisa menerima kenyataan seperti ini. Dia ingin Clara melakukan transplantasi hati setelah kondisinya agak membaik. Na
Sayangnya, Satya tahu semuanya. Meskipun begitu, dia tidak melakukan apa pun terhadap Clara dan tetap membawanya keluar.Dalam waktu kurang dari setengah tahun, Satya berhasil membuat Clara jatuh cinta padanya. Dia membawa Clara ke Kota Aruma untuk bermain.Hari itu, Satya yakin akan turun hujan lebat. Dia mengajak Clara bermain golf, tetapi mereka malah terjebak di gunung saat perjalanan pulang. Jadi, mereka menyewa hotel kelas atas. Sebenarnya ada banyak kamar di hotel ini, tetapi Satya hanya memesan satu kamar.Setelah mengambil kartu kamar, Clara menarik lengan baju Satya sambil menatapnya dengan heran. Satya tentu tahu bahwa Clara tidak ingin berhubungan intim dengannya. Akan tetapi, Satya merasa waktu yang dihabiskannya untuk Clara sudah terlalu banyak. Dia juga yakin pertahanan Clara akan runtuh.Satya menggandeng tangan Clara untuk membawanya masuk. Ukuran ruangan ini sekitar 80 meter persegi dan dindingnya terbuat dari kayu.Begitu masuk, Satya menjawab panggilan dulu. Setelah
Seketika, telapak tangan Clara dipenuhi keringat. Begitu turun dari mobil, dia langsung berlari dengan cepat.Setelah masuk ke rumah, Riani yang merupakan pelayan pun melihat wajah merah Clara. Dia segera menjulurkan kepala untuk memandang ke bawah, lalu menemukan seorang pria tampan berdiri di sebelah mobil mahal. Dilihat dari penampilannya, pria ini seharusnya berusia 30-an tahun.Riani tidak seharusnya ikut campur urusan majikannya. Akan tetapi, ketika merapikan pakaian, dia sengaja berkata, "Waktu itu kakakmu bilang kamu masih terlalu muda untuk pacaran. Aku setuju dengan pendapatnya. Pria sekarang sangat jahat, terutama yang kaya raya. Mereka memacari gadis cantik, lalu mencampakkannya begitu saja setelah bosan."Clara memahami maksud ucapan Riani. Dia segera menyahut dengan lirih, "Dia bukan pacarku. Dia yang menolong temanku waktu itu."Tangan Riani sontak membeku. Kemudian, dia berucap, "Kalau begitu, kamu harus lebih berhati-hati lagi padanya. Biasanya, pria yang menolong wani
Di Akademi Seni Kota Brata, langit sore tampak merah sekaligus keemasan. Clara perlahan-lahan berjalan ke luar akademi. Dia mengenakan kemeja dan rok putih. Kakinya yang putih serta mulus menyita perhatian banyak orang, tetapi dia tidak menyadari apa pun.Ada halte bus di pintu masuk akademi ini. Bus No. 2 perlahan-lahan mendekat, jadi Clara maju dan bersiap-siap untuk menaikinya.Di sampingnya, tiba-tiba muncul Rolls Rayce hitam dengan jendela mobil yang setengah terbuka. Kemudian, terlihat wajah familier yang bermartabat itu. Orang itu tidak lain adalah Satya.Clara termangu, lalu tanpa sadar mundur selangkah. Satya mencondongkan badan untuk membuka pintu di sisi lain. Setelah itu, dia menatap Clara dan berkata dengan suara serak, "Masuk."Bus di belakang terus membunyikan klakson sehingga murid-murid di sekitar memperhatikan Clara dan Satya.Clara menggigit bibirnya, lalu memilih untuk masuk. Begitu dia masuk, Satya langsung menjulurkan tangan untuk membantunya menutup pintu.Satya
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.