Share

Bab 11

Author: Lusia Sudarti
last update Last Updated: 2025-10-08 00:32:38

11. Mahluk Lain

Aku Melihat Banyak Penampakan.

Penulis : Lusia Sudarti

Part 11

Ada lagi di bekas kantin yang terbengkalai, aku melihat ada sosok laki-laki duduk di kursi nomor tiga, di deretan pertama/ saf pertama.

Di tempat bongkar batu bara pun demikian, tempat-tempat angker. Apa mungkin mereka itu meninggal karena murni kecelakaan, atau apa. Aku juga tak tahu.

Saat ini waktu istirahat siang para pegawai berduyun-duyun untuk istirahat makan siang.

Setelah bongkar kami menimbang kosong. "Yank, gerah, antar mandi yuk?" rengekku manja.

"Ayo yank," kami bergegas mencari toilet di sekitar pabrik.

***

"Masuklah yank, Mas nunggu diluar," ujar suamiku, ia pun menjatuhkan bobot di kursi tak jauh dari pintu masuk toilet umum. Aku masuk bersebelahan dengan toilet nomor tiga yang tergembok. Di daun pintu di beri tanda silang dengan cat warna merah dan tulisan peringatan. Di larang masuk ... juga gambar tengkorak. Hiiyy aku bergidik melihatnya. Samar aku mendengar suara beisik di dalamnya, sepe
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Mahluk Lain(Dia Yang Mengikuti Aku)   Bab 17

    17. Mahluk Lain (Dia Yang Mengikuti Aku) Beristirahat Di Warung. Penulis : Lusia Sudarti Part 17 "Yank ... yank!" Aku membuka mata perlahan dan memindai pandanganku ... ternyata ...! ========= "Mimpi apa yank? Kok sampai senyum-senyum begitu?" tanya Mas Ardian kepadaku. Aku menatapnya tak percaya. "Benarkah, yank?" "Iya, betul yank! Mas sampai bingung melihatnya," Aku menatap keluar mobil, hari mulai senja. Lampu-lampu penerangan di pinggir jalan telah menyala. "Sudah hampir magrib ya yank?" tanyaku sambil menatap sunset yang menghiasi langit di ufuk barat dengan indahnya. "Iya, Sayang! Makanya, Mas bangunin ... karena akan memasuki magrib," jawabnya sambil tetap fokus di jalan. Aku hanya mengangguk dan memperhatikan jalan raya yang padat merayap. "Nanti sebelum alas Roban kita istirahat dulu di warung yank," ujarnya. Aku menoleh dan mengangguk. "Iya yank." "Yank ...," panggilnya kepadaku. "Iya, yank!" jawabku. Aku menoleh dan menatapnya. "Sudah lapar belum?" tanyany

  • Mahluk Lain(Dia Yang Mengikuti Aku)   Bab 16

    16. Makhluk Lain(Dia Yang Mengikuti Aku)Melati Menitipkan Sebuah Nama, Untuk Calon Anakku.Penulis : Lusia SudartiPart 16Aku terperanjat ketika daun pintu toilet tertutup dengan kuat.============Aku terpaksa mengurungkan niatku untuk segera keluar dari kamar mandi, karena tiba-tiba daun pintu tertutup dengan sendirinya."Hahaha ... Vina! Kemarilah. Aku menginginkan calon bayi dalam kandunganm!"Aku terkejut mendengar suara tanpa wujud. Dengan segenap keberanian dan keyakinan, aku menyapu setiap sudut kamar mandi dengan pandanganku. Dari sudut toilet, aku melihat asap tipis bergulung dan ..."Sosok bayangan yang semula mengganggu, kini menampakkan diri. Asap putih perlahan menjelma menjadi sosok manusia setengah ular. Tubuh manusia dengan kepala ular, bertahta mahkota berkilau.Mahluk itu menyeringai sambil menatapku. Lidahnya menjulur dan bercabang. Serta meneteskan lendir menjijikan. "Wahai manusia, besar juga keberanianmu!" Aku sedikit bergidik melihat pemandangan yang terpa

  • Mahluk Lain(Dia Yang Mengikuti Aku)   Bab 15

    15. Mahluk Lain (Dia Yang Mengikuti Aku)Pom Bensin Terbengkalai.Penulis : Lusia SudartiPart 15"Berdoalah, sementara aku akan membantu kalian semampuku," sambung Melati."Terima kasih Melati," ujarku. Lalu sosoknya menghilang dari pandanganku.===========Aku tergagap lalu terjaga dari tidurku.Suamiku masih fokus mengemudi, maklum jalan masih padat merayap. Jalan penghubung antar provinsi."Hei, sudah bangun yank?" tanyanya sambil menoleh sejenak ke arahku."Iya yank," jawabku sembari berpindah tempat ke kursi sebelah kiri."Kira-kira jam berapa kita sampai Semarang yank?" tanyaku tanpa menoleh kepadanya."Kalau enggak ada halangan besok pukul delapan pagi kita sampai yank."Aku manggut-manggut. "Mendungnya gelap banget yank!" ujarku.Suami mendongakkan wajah keluar jendela."Iya yank, jika ada tempat yang aman kita istirahat dulu ya?" pintaku."Iya kita cari pom bensin nanti." Setelah berkendara di dalam guyuran hujan lebat akhirnya kami menemukan sebuah pom bensin yang terbengk

  • Mahluk Lain(Dia Yang Mengikuti Aku)   Bab 14

    Mahluk Lain(Dia Yang Mengikuti Aku)Mahluk Jahat Mengikuti AkuPenulis : Lusia SudartiPart 14Selang beberapa menit, Suamiku masuk ke mobil kembali, ia menyalakan mobil dan memanasinya sejenak. Mang Adek pun demikian, mobilnya melaju perlahan dan di susul Suamiku.Mobil membelah jalan raya, kami memasuki daerah Tegal. Itu artinya masih jauh untuk tiba di Semarang.Entah sudah melewati berapa kota, aku juga tak tahu, karena terlalu mengantuk aku melewatkan beberapa moment di perjalanan.Aku termenung sembari menikmati hentakan dalam mobil yang di kemudikan Suami."Yank, ini yang namanya alas roban," ucapan suamiku membuyarkan lamunan. Aku mengedarkan pandangan ke luar, mengamati jalan yang berliku dengan hutan yang rimbun di kanan kiri jalan, dan jembatan panjang. Dari sisi kanan kiri jalan terdapat orang-orang yang membawa sapu lidi seolah hendak menyapu. "Yank, ambil beberapa keping uang logam dan lemparkan ke sisi jalan." titah suamiku.Aku segera melaksanakan perintah suamiku. Dan

  • Mahluk Lain(Dia Yang Mengikuti Aku)   Bab 13

    13. Mahluk LainPerjalanan Ke SemarangPenulis : Lusia SudartiPart 13"Bu, berapa semua?" tanya suamiku sembari mengabiskan sisa jus, pun dengan aku. Ibu warteg menghitung semua. "Tiga puluh lima semuanya Mas," jawabnya sembari memberikan bon dan segera di bayar oleh suami. Kami lalu pamit kepada Hendra dan istrinya.Malam ini kami melakukan perjalanan ke Semarang melalui jalan alternatif untuk sampai ke jalan raya."Yank," panggilku."Hemm," jawabnya sambil masih fokus di jalan yang masih padat merayap. Maklum jalan penghubung antar Provinsi.Setelah mengambil kartu, ia menatapku."Apa yank?" tanyanya menoleh kearahku, lalu fokus lagi."Jauh ya Semarang?" tanyaku, aku menghirup udara sejuk di malam hari pandangan aku edarkan di sisi jalan yang remang-remang. Dari kejauhan kerlap kerlip cahaya dari gedung-gedung di tengah kota."Lumayan yank?" jawabnya sambil tersenyum manis kepadaku.💐💐💐💐Malam semakin larut, aku terlelap saat suami memarkirkan mobil di depan warung."Udah sampa

  • Mahluk Lain(Dia Yang Mengikuti Aku)   Bab 12

    12. Mahluk LainBongkar Ke Semarang.Penulis : Lusia SudartiPart 12Setelah selesai mencuci dan mandi, suami mengajak aku ke warung Heri, di sisi keluar pom."Ri, kopi sama mie kuah dua ya?" kata suamiku."Iya A."Kami duduk di bale bambu sambil mencharger ponsel, sekalian menanti informasi muat.***Ting!Suara notif dari benda pintar yang sedang aku charger. Segera ku-raih untuk memeriksa notif pesan yang baru saja masuk."Yank, nih ada info muat!"Aku memberikan gawai kepada suamiku yang sedang berbaring di sisiku. Sementara pesanan belum di antar."Ya udah kita makan mie sama ngopi dulu yank, baru kita berangkat. Tempat bongkar kita jauh yank!" ujarnya memberitahu aku, tanpa melihatku karena masih fokus ke layar ponsel."Kemana yank bongkarnya?" tanyaku menatap lekat kearahnya karena penasaran."Ke Semarang yank," jawabnya masih fokus ke layar.Aku terbelalak kaget. "Yang bener yank?" kataku tak percaya.Aku belum yakin, ia memberikan ponsel kepadaku. Aku membuka info dari perusa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status