Masuk22. Mahluk Lain (Dia Yang Mengikuti Aku)Membantu Ibu RTPenulis : Lusia SudartiPart 22"Vinaaa ... jangan pergi! Tolong aku, hihihihi!" Kembali suara-suara itu memenuhi pendengaranku.Di kontrakan milikku ..."Mbak, gimana keadaannya?" tanya ibu Ani tetanggaku."Alhamdulillah, Bu! Sudah baikan!" jawabku sambil membalas jabatan tangannya."Mbak, kami kangen loh sama Mbak! Jangan ikut-ikutan lagi ya? Kita kangen sama Mbak!" sambung Mbak Ayu, putri ibu Ani."Ini dari kami, Mbak! Cuma sedikit, semoga bisa membantu ya?" ujar ibu RT sembari memberikan amplop berwarna putih ke dalam genggamanku. Hatiku menjadi trenyuh dan merasa tak enak hati, telah membuat mereka khawatir. "Aduh Bu, Mbak! Saya merasa tidak enak hati, merepotkan semuanya. Padahal enggak apa-apa kok, saya-nya!""Udah Mbak! Santai aja ... kami semua mengaggap Mbak dan Mas, seperti keluarga sendiri!" jawab ibu RT."Betul itu, Mbak! Jangan sungkan ya, jika butuh sesuatu, kami siap membantu," sahut ibu Ani."Ayo Ibu-ibu, di mi
21. Mahluk Lain (Dia Yang Mengikuti Aku)Ratu Dewi Kinasih Memberikan Sebuah Mustika.Penulis : Lusia Sudarti Part 21"Tetap fokus, dan jangan terkecoh!" seru wanita tersebut mengingatkan aku.🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷Disebuah perbatasan hutan yang sangat lebat! Tiba-tiba, wanita yang membawaku berhenti, dan menoleh kearahku."Maaf Nisanak! Saya hanya bisa mengantar Nisanak sampai disini! Nisanak jalan lurus saja dan jangan sekali-kali menoleh kebelakang, apapun yang Nisanak dengar, abaikan saja! Nisanak sudah ditunggu Kanjeng di istananya," wanita tersebut menjelaskan dengan bahasa yang mudah aku mengerti.Meskipun dalam hati bingung, takut, dan penasaran, aku menganggukkan kepala."Baik Mbak! Dan terima kasih banyak atas semuanya," jawabku. Wanita tersebut mengangguk dan tersenyum kepadaku. "Silahkan, Nisanak! Mumpung matahari masih tinggi! Jangan sampai kemalaman disini!" titahnya, yang tak mampu aku tolak."Bolehkah saya mengetahui nama Mbak?" ujarku ragu."Nama saya Wulan!" jawabnya
20. Mahluk Lain (Dia Yang Mengikuti Aku)Aku Dibawa Ke Alam Jin.Penulis : Lusia Sudarti Part 20"Nih minum dulu, yank!" Satu gelas teh hangat diberikan kepadaku. Aku menerimanya dengan tersenyum. "Terima kasih, yank!" Teh hangat mengeluarkan aroma khas yang menggugah selera. ===≠=========="Nanti kita istirahat dulu dikontrakkan ya, yank? Mas tak ingin terjadi apapun denganmu!" Mas Ardian memelukku, wajahnya terlihat sendu. Hatiku trenyuh melihatnya, dan juga bahagia."Iya, yank! Maafin, Vina ya?" ucapku sambil membalas pelukannya. Hatiku terasa damai di dalam pelukan suamiku, Mas Ardian.Tok! Tok! Tok!"Pak ... giliran bongkar!" Terdengar suara ketukan dan panggilan dari luar mobil, aku mengurai pelukan dan melongok keluar mobil."Oh iya, Pak!" jawab suamiku, beliau membuka pintu dan menemui Security dibawah.Aku merebahkan diri, tenagaku seolah tersedot. Aku merenung dengan kejadian yang baru aku alami diantara sadar dan tidak. Pengalaman mistis kali ini seolah menghisap energi
19. Mahluk Lain (Dia Yang Mengikuti Aku)Cerita MelatiPenulis : Lusia Sudarti Part 19Melati tak kuasa bergerak, kedua matanya tertutup. Rasa sakit di sela pahanya terasa begitu hebat. Darah keluar tanpa henti. Namun ... Melati masih mampu berdoa dalam hati. "Siapapun, tolong aku! Meskipun aku mati, arwahku tak akan tenang, sebelum membalas sakit hati dan dendamku ini!"===============Hatiku pilu melihat pemandangan menyakitkan yang terpampang di depan mataku, namun tak mampu berbuat apapun! Karena yang tampak olehku saat ini, hanya kilas balik masa lalu yang di alami oleh Melati.Setelah ketiga pemuda biad4b itu puas melampiaskan nafsunya, dan menyadari fakta jika Melati, gadis belia yang baru mereka rudapaksa dan kehilangan nyawanya. Barulah mereka merasa panik yang luar biasa. Mereka memungut pakaian dan segera memakainya dengan tergesa-gesa.Saat itu tiba-tiba ...Angin berhembus sangat kencang, pepohonan seakan hendak tumbang. Langit senja yang semula cerah, kini berubah mendu
18. Mahluk Lain (Dia Yang Mengikuti Aku)Melati Menceritakan Masa LalunyaPenulis : Lusia SudartiPart 18 Mbak pelayan tersebut menebarkan senyum smirknya untuk suamiku. Aku mendengus kesal melihatnya.================Kami melanjutkan perjalanan kembali, kali ini aku tak ingin terlelap! Karena kami akan melewati daerah alas Roban.Entah mengapa, aku merasakan bahwa situasi mistis benar-benar membuatku sedikit ngeri-ngeri sedap.Bukan aku ingin menantang, namun aku hanya ingin merasakan pengalaman yang berbeda. Meskipun, aku sadar, sedang mengandung janinku."Yank, kok belum tidur?" tanya suamiku.Aku terkejut dan menoleh kearahnya. "Belum, nanti aja setelah melewati hutan alas Roban."Kini gantian Mas Ardian yang terkejut. "Lho, emangnya kenapa yank? Mau tidur aja kok, nunggu setelah melewati alas Roban?""Entahlah, Mas! Aku juga enggak tahu!" jawabku."Oh ... ya sudah kalau begitu! Tetapi, jika memang mengantuk, tidur aja!""Iya, Mas," sahutku.Suamiku tetap fokus ke jalan, lalu l
17. Mahluk Lain (Dia Yang Mengikuti Aku) Beristirahat Di Warung. Penulis : Lusia Sudarti Part 17 "Yank ... yank!" Aku membuka mata perlahan dan memindai pandanganku ... ternyata ...! ========= "Mimpi apa yank? Kok sampai senyum-senyum begitu?" tanya Mas Ardian kepadaku. Aku menatapnya tak percaya. "Benarkah, yank?" "Iya, betul yank! Mas sampai bingung melihatnya," Aku menatap keluar mobil, hari mulai senja. Lampu-lampu penerangan di pinggir jalan telah menyala. "Sudah hampir magrib ya yank?" tanyaku sambil menatap sunset yang menghiasi langit di ufuk barat dengan indahnya. "Iya, Sayang! Makanya, Mas bangunin ... karena akan memasuki magrib," jawabnya sambil tetap fokus di jalan. Aku hanya mengangguk dan memperhatikan jalan raya yang padat merayap. "Nanti sebelum alas Roban kita istirahat dulu di warung yank," ujarnya. Aku menoleh dan mengangguk. "Iya yank." "Yank ...," panggilnya kepadaku. "Iya, yank!" jawabku. Aku menoleh dan menatapnya. "Sudah lapar belum?" tanyany







