Share

BAB 6

Author: Celiya Kusuma
last update Last Updated: 2023-10-05 14:05:39

HAPPY READING

Awalnya agak susah menjalani ini, karena hanya orang tertentu saja yang dapat membelinya. Namun ia tidak patah semangat, lambat laun bisnisnya berjalan dengan sukses dan berkembang hingga saat ini. Beberkal pengalaman, menganalisa keotentikan, keaslian barang. Dan ia juga menganalisa bagaimana tas-tas itu berdampak dalam kehidupan social ekonomi Indonesia.

Akhir-akhir ini, maraknya kasus penipuan berkedok tas branded pun cukup mengusik kehidupannya. Dengan keahliannya, ia mencoba mengedukasi barang branded mulai dari tren, model, keaslian hingga fashion ia bagikan ke media social miliknya. Banyak sekali kalangan artis, pejabat dan statusnya mengenang atas,   berbondong-bondong membeli tas dengannya. Hingga saat ini ia memiliki web tersendiri,  dan terus mengembangkan bisnisnnya dengan baik.

***

Beberapa jam kemudian, Naomi menatap Reni yang baru masuk ke dalam butiknya. Wanita itu mengenakan bodycon dress berwarna merah, dia tampil selalu all out. Rambut panjangnya bergelombang, tangannya memegang handbag YSl. Naomi tersenyum, ia mendekati Reni. Inilah sahabatnya selalu ada suka maupun duka, tidak pernah meninggalkannya, sejak Kayla melahirkan.

Sejujurnya ia bukan tipe wanita yang memiliki banyak teman. Baginya banyak teman maupun sedikit, semuanya akan baik-baik saja. Ia sadar bahwa ungkapan quality over quantity sangatlah relateable dalam hidup.

Dulu waktu sekolah, rasanya senang memiliki banyak teman, namun setelah melewati banyak kejadian yang memerlukan bantuan seseorang, padahal ia memang butuh pertolongan dan meluangkan waktu. Sejak itu ia berfikir untuk menyaring pertemanan  dan mengutamakan kualitas walaupun hanya sedikit teman. Beberapa kasus mereka hanya berteman hanya ada maunya saja.

Ia membatasi pertemanan, bukan berarti menutup diri, kerena menurutnya skill bersosialisasi itu sangat penting dan harus di jaga dengan baik. Karena pertemanan sangat berpengaruh menurutnya.

“Gue kangen banget sama lo,” ucap Reni, menatap sahabatnya, dia mengenakan dress berwarna putih.

“Gue juga kangen sama lo, lo sibuk sih.”

“Sibuk ngurusin nikah,” ucap  Reni tertawa, karena itulah kenyataanya. Ia dan Enzo melakukan meeting dengan WO belum lagi fitting baju.

“Ada apa sih, tumben banget ngajakin dinner gini,” ucap Naomi, mereka melangkah keluar dari butik, ia melihat mobil HRV  Reni terparkir sempurna di sana.

“Kayaknya sih, Enzo mau ngenalin lo sama temennya.”

“Gitu terus deh, udah tau kalau gue males di jodoh-jodohin,” Naomi terkekeh.

“Udahlah, nikmatin aja. Lagian betah amat single mulu.”

Reni tertawa, ia membuka hendel pintu mobil dan duduk di kemudi setir, sedangkan Naomi mendaratkan pantatnya di kursi, tidak lupa ia memasang sabuk pengaman. Ia melihat Reni sudah memanuver mobil, dia memperhatikan jarak mobil dan motor di hadapannya.

****

Jarak butiknya di Kemang ke Sofia At Gunawarman tidak terlalu jauh, hanya ditempuh dengan hitungan belasan menit saja. Kini Reni memarkir mobilnya di plataran hotel. Mereka keluar dari mobil, dan lalu melangkahkan kakinya masuk ke dalam.

“Enzo ada di dalam?” Tanya Naomi.

“Iya, mereka udah di dalam,” ucap Reni.

Ia memperhatikan area restoran sudah dipadati dengan pengunjung, ia pernah ke Sofia sebelumnya bahkan beberapa kali pernah ke sini bersama Reni. Jadi ia tidak asing lagi menurutnya. Restoran ini memiliki interior yang  menawan, layaknya dalam kastil negara-negara Eropa Barat. Suasananya sangat nyaman dan luxury.

Naomi memandang Enzo di sana, pria itu melambaikan tangan kepada mereka.  Enzo itu adalah tunangan Reni, yang berprofesi sebagai dokter spesialis penyakit dalam atau internis.  Dr. Enzo sendiri sudah sangat terkenal di Jakarta. Reni memang sangat pantas bersama Enzo, profesi mereka sama-sama dokter.

Pria itu tidak sendiri melainkan bersama seorang pria yang mengenakan kemeja biru denim. Rambutnya sedikit berantakan namun tidak mengurangi ketampannya. Tatapan mereka lalu bertemu beberapa detik. Pria itu tidak lepas memandangnya.

“Itu namanya Naomi?” Tanya Kafka, menatap seorang wanita mengenakan dress putih, rambut panjangnya bergelombang kulitnya putih bersih. Kemarin ia tanpa sengaja  melihat foto tunangan  Enzo dan Reni, di dalam foto itu ada seorang wanita cantik. Ia hanya penasaran siapa wanita itu, Enzo menjawab sahabatnya Reni, namanya Naomi.

Enzo mengatakan bahwa Naomi itu seorang entrepreneur, pemilik bisnis  Zalori. Berbagai macam tas branded di jual di sana, yang diminati oleh kalangan atas. Di sini ia tidak ingin membahas tentang pekerjaan wanita itu.

Ia memandang sekali lagi wanita bernama Naomi, wanita itu memiliki status single parent. Ia tidak mempermasalahkan status itu, wanita itu terlihat berkharisma dalam versinya. Ia yakin, wanita itu memiliki intelektualitas yang cukup bagus, hingga memiliki perusahaan tersendiri. Ia ingin memiliki wanita yang memiliki intelektualitas yang baik jika diajak diskusi dan mengimbangi kecerdasannya.

“Menurut kamu bagaimana?” Tanya Enzo melirik Kafka.

“Cantik.”

***

“Malam sayang,” ucap Reni memeluk Enzo kekasihnya.

Enzo memeluk tubuh Reni, ia kecup kening wanitanya, “Tadi pulang di klinik kamu langsung ke sini?” Tanya Enzo kepada Reni, ia melonggarkan pelukannya.

Reni mengangguk, “Iya.”

“Hai, Naomi,” ucap Enzo, menatap Naomi yang berada di samping Reni.

“Hai juga dokter Enzo,” Naomi tersenyum kepada pria itu.

Enzo menarik nafas, niatnya di sini ingin mengenalkan Kafka kepada Naomi, “Kaf, Naomi ini sahabat Reni, mereka udah sahabatan sejak SMA.”

“Naomi, ini dokter Kafka sahabat saya, dia dokter spesialis bedah jantung.”

Kafka dan Naomi saling berpandangan satu sama lain, ketika Enzo memperkenalkan mereka.

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Mama Muda Milik sang Konglomerat   BAB 53 END

    HAPPY READINGMereka masuk ke dalam, Naomi memperhatikan area rumah, rumah ini di dominasi warna putih, rumahnya tampak luas dan mewah. Mereka masuk ke dalam ruang keluarga, ia menatap seorang wanita muda di sana. Dia mengenakan dress hitam dengan tali sphagetti. Ia pernah melihat wanita itu saat acara pesta pernikahan Erlan dan Kinan kemarin.Wanita mudah itu mendekati mereka, “Ini Elizabet adiknya Tigran,” ucap mama Tigran.“Hai, mba Naomi.”“Hai Elizabet.”Tatapan mereka tertuju pada Kayla dan papa di sana. Papa Tigran memperlihatkan grand piano berwarna putih di sana. Dengan pita besar berwarna merah sebagai tanpa bahwa itu adalah gift. Kayla melompat-lompat melihat hadiahnya.“Ini gift untuk Kayla dari opa,” ucap papa kepada Kayla.“Wah, asyik, asyik. Thank you, opa.”“Sama-sama sayang.” Naomi yang melihat itu terbelalak kaget, karena tadi ia pikir hadiah berupa boneka atau mainan anak-anak. Ternyata papa Tigran memberinya sebuah grand piano putih, ia tahu betul berapa harga p

  • Mama Muda Milik sang Konglomerat   BAB 52

    HAPPY READINGTigran melirik jam melingkar di tangannya menungjukan pukul 14.00, mobilpun tiba di rumah Naomi. Ia memarkir mobilnya di halaman rumah. Ia membuka hendel pintu dan Naomi juga keluar, wanitanya menurunkan hadiahh-hadiah pemberian Chris tadi di restoran.“Sayang, aku nggak mampir ya. Aku ada meeting hari ini jam tiga.”“Iya, enggak apa-apa.”Tapi Tigran menggendong Kayla yang sedang tertidur, ia bawa masuk ke dalam rumah. Sementara bibi membantu Naomi membawa kado-kado itu ke dalam. Tigran membaringkan tubuh Kayla ke tempat tidur, ia memandang putrinya. Walaupun statusnya sebagai ayah tiri, ia tetap mencintai putrinya.Tigran keluar dari kamar Kayla, ia menatap Naomi yang menyusun gift dari Chris. Tigran mendekati Naomi, Naomi tersenyum kepadanya.“Kamu sudah mau pergi?” Tanya Naomi.“Iya, sayang.”“Nanti malam kamu dandan yang cantik, kita dinner di rumah orang tua aku.”Naomi tersenyum dan mengangguk, “Iya.”“Makasih ya, kamu sudah hadir di tengah-tengah hidup aku dan

  • Mama Muda Milik sang Konglomerat   BAB 51

    HAPPY READINGChris berikan senyum terbaiknya kepada mereka. Chris tau bahwa anak perempuan memiliki karakter yang berbeda dengan laki-laki. Anak perempuan itu cenderung berhati lembut dan perasa. Banyak orang mengatakan bahwa anak perempuan justru lebih dekat dengan sosok ayah ketimbang ibunya. Namun selama ini ia tidak pernah ada di samping Kayla, sungguh ia merasa sangat bersalah.Ia melangkah semakin dekat, inginnya mengatakan kepada Kayla ia tidak ingin putrinya mengikuti jejaknya. Ia ingin anaknya mengambil jalan di sampingnya dan melangkah lebih jauh dari apa yang ia bayangkan. Tidak peduli berapa usianya, ia akan tetap menjadi bayi perempuan kesayangannya.Lihatlah senyumannya membuatnya tersenyum dan tawanya menular, hatinya murni dan sejati diatas segalanya, ia senang bahwa dia adalah putrinya. Kini ia sudah berada di hadapan Tigran, Naomi dan Kayla. Inginnya segera memeluk putrinya, namun ia tahu situasi mereka seperti apa. Kayla belum mengenalnya dengan baik, karena inil

  • Mama Muda Milik sang Konglomerat   BAB 50

    HAPPY READINGSetelah berdiskusi panjang dengan Tigran, Naomi setuju bahwa Kayla akan dipertemukan dengan ayahnya. Tigran sudah menghubungi Chris, dan hari ini mereka akan bertemu di restoran Temani Kids Café Kemang. Jujur ia memang merekomendasikan restoran ini kepada Tigran, dan jaraknya sangat dekat dengan butiknya.Restoran pilihannya sangat nyaman apalagi bersama anaknya. Kayla dan dirinya sering menghabiskan waktu makan siang di sini. Karena selain makan siang, ia bisa menemani Kayla bermain yang di dalamnya ada permainan anak, berupa perosotan, ayunan, panjat-panjatan dan bola-bola ukuran raksasa ada di sana.Mereka duduk di table kosong sambil menunggu kedatangan Chris. Walau sebenarnya ia masih bersitegang dengan kehadiran Chris, namun ia tetap mengesampingkan egonya. Ia sebagai orang dewasa, memahami bahwa pernikahan itu tidak selamanya berlangsung sesuai dengan harapan dan rencana.Setiap orang akan berubah, perubahan itu berdampak pada penyesuaain kebutuhan perhatian dan

  • Mama Muda Milik sang Konglomerat   BAB 49

    HAPPY READINGBeberapa menit kemudian, kini ia tiba di rumah Naomi, ia memarkir mobilnya plataran. Mereka keluar dari mobil, lalu menatap Kayla yang berada di depan daun pintu menyambut kehadirannya.“Papi,” ucap Kayla kegirangan.“Halo putri papi,” ucap Tigran.“Papi jemput mami kerja?” Tanya Kayla.“Iya.”Tigran tersenyum dan mendekati Kayla, “Anak papi udah selesai les nya?” Tanya Tigran.“Udah papi. Papi tidur di sini lagi kan?”Tigran lalu tertawa, “Iya, dong.”Naomi yang mendengar itu lalu menoleh menatap Tigra, pria itu mengedipkan mata kepadanya. Naomi tahu pria itu menggodanya.“Kamu mau minum kopi?” Tanya Naomi.“Iya, boleh.”Tigran menatap Kayla berlari menuju kolam renang. Ia mengikuti langkah Kayla di sana.“Papi, Kayla mau berenang.”Alis Tigran terangkat, “Mau berenang?”“Iya, boleh kan papi.”“Boleh dong.”Tigran menoleh mencari keberadaan bibi, “Bi, gantiin baju Kayla dulu ya. Dia mau berenang.”“Baik pak.”Tigran menatap bibi yang sedang membawa Kayla ke dalam kamar,

  • Mama Muda Milik sang Konglomerat   BAB 48

    HAPPY READING“Sayang, Chris hanya ingin lihat Kayla. Kamu juga harus menerima kenyataan bahwa Kayla benar anak dari Chris, dialah ayah biologis Kayla. Kita tidak bisa bersikap egois di sini, terbukalah dengan keadaan. Selama dia menjaga sikapnya dengan baik, kita bisa menerimanya.”“Kita sudah dewasa, jika mempersulit keadaan, maka akan memperburuk keadaan. Dia tidak meminta banyak, dia hanya ingin bertemu dengan Kayla, walau sekali dalam seumur hidupnya.”“Tapi aku nggak bisa Tigran.”“Harus, bisa sayang. Kita hadapi sama-sama. Dia hanya ingin melihat saja, tanpa memperebutnya dari kita. Kayla tetap anak kita, tapi kita harus mengakui kalau dia ayah biologis Kayla.Tigran menangkup wajah Naomi, mencoba memberi pengertian kepada sang kekasih, “Kamu nggak boleh egois sayang. Kalau dia ingin beremu Kayla, kita tetap berada di sampingnya.”“Semakin kita dewasa, kita semakin banyak belajar bijak. Kamu mengerti kan maksud aku.”Naomi menatap Tigran, terlihat jelas tatapan keseriusan pad

  • Mama Muda Milik sang Konglomerat   BAB 47

    HAPPY READINGNaomi melihat Tigran, pria itu menunjukan sikap lebih tenang dari pada dirinya. Dia terlihat confidence dan percaya diri, menghadapi situasi ini. Bagaimanapun hubungan dirinya dan Tigran dibangun dengan rasa percaya diri.Naomi perlu Chris berbicara empat mata, bagaimanapun ini bukan masalah Tigran. Biarkan ia menyelesaikan masalahnya sendiri. Tigran tidak perlu ikut campur, karena itu bukan urusan. Tugasnya menjaga hubungannya masa sekarang. Ia yakin bahwa hubungannya masa sekarang jauh lebih baik daripada hubungan dengan masa lalu.“Dia Chris mantan suami aku,” ucap Naomi menahan emosinya.Tigran menarik nafas beberapa detik, ia menatap iris mata Naomi, “Buat apa dia datang ke sini?” Tanya Tigran.“Dia ingin bertemu dengan Kayla,” gumam Naomi pelan.Tigran memegang punggung Naomi pelan, dan lalu memeluknya. Pelukan Tigran membuat Naomi jauh lebih tenang. Tigran tahu mau bagaimanapun Kayla itu tetap memiliki ayah biologis, ayah biologisnya itu Chris. Ia sebagai kek

  • Mama Muda Milik sang Konglomerat   BAB 46

    HAPPY READING“Pergilah dari kehidupan saya dan Kayla. Jangan pernah kembali, bagi saya kamu itu tidak ada. Saya dan Kayla sudah bahagia tanpa kamu.”“Tapi Naomi, kamu harus tahu alasan saya.”“Saya tidak perlu tahu tentang kamu.”“I know, kalau saya salah. Prilaku saya tidak bisa dimaafkan. Tapi mengertilah kenapa saya melakukan ini.”“Alasan apa?” Tanya Naomi dengan berani menatap iris mantan suaminya. Ia berharap agar Tigran segera datang, ia melirik jam melingkar di tangannya menunjukan pukul 16.00.“Saya malu dengan hadirnya saya saat dulu, karena saya belum mapan secara finansial, sedangkan keluarga kamu sangat terpandang. Saya sungguh minder akan hal itu. Saya tidak bisa berbuat banyak apalagi saat itu saya juga tidak bisa berbisnis. Bisnis kita tidak berjalan dengan baik, hingga aku tidak mampu dipercayai oleh kedua orang tua kamu. Saya merasa kalau saya bodoh.”“Saya tidak memiliki karir apa-apa, saya juga tidak bisa dibanggakan saat itu. Apalagi melihat kamu hamil, value say

  • Mama Muda Milik sang Konglomerat   BAB 45

    HAPPY READINGNaomi mengambil tas Hermes-nya, dan ia lalu turun ke bawah. Ia melihat beberapa staff nya melayani tamu, ia memandang ke arah jendela depan yang masih tampak terang.Naomi mengedarkan pandangannya kesegala area butik. Naomi memandang staff nya tadi di sana, staff nya itu tidak sendiri melainkan bersama seorang pria. Naomi menyelidiki siapa pria itu. Langkahnya terhenti ketika staff nya tersenyum kepadanya, lalu tubuh itu menjauh.Tatapannya bertemu dengan seorang pria di sana. Benar dugaanya bahwa pria itu adalah mantan suaminya. Ia menelan ludah, sosok itu kini sudah berubah, dia sekarang memiliki postur tubuh tinggi besar, wajahnya terlihat sangat bersih dan pakiannya sangat rapi. Dan dia jauh lebih tampan dari yang dulu.Dia mengenakan kemeja putih dipadukan dengan celana hitam slimfit. Rambutnya tertata rapi, rahangnya terlihat lebih tegas.“Hai, Naomi. Apa kabar?”***Naomi memegang erat handbag nya, jujur pria itu lah yang ingin ia hindari di dunia ini. Apapun alas

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status